Termoregulasi Tidak Efektif
Kode Diagnosa: D.0149
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definsi
Kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal
Kondisi Klinis Terkait
Cedera medula spinalis
Infeksi / Sepsis
Pembedahan
Cedera otak akut
Trauma
Penyebab
Simulasi pusat termoregulasi hipotalamus
Fluktuasi suhu lingkungan
Proses penyakit (mis. infeksi)
Proses penuaan
Dehidrasi
Ketidaksesuaian pakaian untuk suhu lingkungan
Peningkatan kebutuhan oksigen
Perubahan laju metabolisme
Suhu lingkungan ekstrem
Ketidakadekuatan suplai lemak
subkutan
Berat badan ekstrem
Efek agen farmakologis
Tanda/Gejala
Subjektif
(-)
Objektif
Kulit dingin / hangat
Menggigil
Suhu tubuh fluktuatif
Piloereksi
Pengisian kapiler > 3 detik
Tekanan darah meningkat
Pucat
Frekuensi napas meningkat
Takikardia
Kejang
Dasar kuku sianotik
Kulit kemerahan
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Termoregulasi Membaik (L.14134)
Kriteria Hasil:
Mengigil Menurun
Kulit merah Menurun
Kejang Menurun
Akrosianosis Menurun
Konsumsi oksigen Menurun
Piloereksi Menurun
Vasokonstriksi perifer Menurun
Kutis Memorata Menurun
Pucat Menurun
Takikardia Menurun
Takipnea Menurun
Bradikardia Menurun
Dasar kuku sianotik Menurun
Hipoksia Menurun
Suhu tubuh Membaik
Suhu kulit Membaik
Kadar glukosa darah Membaik
Pengisian Kapiler Membaik
Ventilasi Membaik
Tekanan darah Membaik
B. Perfusi Perifer Meningkat (L.02011)
Kriteria Hasil:
Kekuatan Nadi Perifer Meningkat
Sensasi Meningkat
Warna Kulit Pucat Menurun
Nyeri Ekstremitas Menurun
Parastesia Menurun
Pengisian Kapiler Membaik
Akral Membaik
Turgor Kulit Membaik
C. Adaptasi Neonatus Meningkat (L.10098)
Kriteria Hasil:
Berat badan meningkat
Kulit kuning menurun
Sklera kuning menurun
Prematuritas menurun
Membran mukosa kuning menurun
Keterlambatan pengeluaran feses menurun
Aktivitas ekstremitas membaik
Respons terhadap stimulus sensorik Membaik
D. Status Kenyamanan Meningkat (L.08064)
Kriteria Hasil:
Kesejahteraan fisik meningkat
Kesejahteraan psikologis meningkat
Rileks meningkat
Dukungan sosial dari keluarga meningkat
Perawatan sesuai kebutuhan meningkat
Keluhan tidak nyaman menurun
Gelisah menurun
Keluhan sulit tidur menurun
Keluhan kepanasan menurun
Keluhan kedinginan menurun
Pola eliminasi membaik
E. Termoregulasi Neonatus Membaik (L.14135)
Kriteria Hasil :
Akrosianosis menurun
Piloereksi menurun
Konsumsi oksigen menurun
Kutis memorata menurun
Dasar kuku sianotik menurun
Suhu tubuh membaik
Suhu kulit membaik
Frekuensi nadi membaik
Kadar glukosa darah membaik
Pengisian kapiler membaik
Ventilasi membaik
F. Tingkat Cedera Menurun (L.14136)
Kriteria Hasil :
Toleransi Aktivitas Meningkat
Toleransi Makanan Meningkat
Kejadian cedera Menurun
Luka/Lecet Menurun
Ketegangan otot Menurun
Fraktur Menurun
Perdarahan Menurun
Ekspresi wajah Kesakitan Menurun
Agitasi Menurun
Irittabilitas Menurun
Ganggguan Mobilitas Menurun
Gangguan Kognitif Menurun
Tekanan Darah Membaik
Fekuensi nadi membaik
Frekuensi nafas membaik
Pola Istirahat/tidur membaik
Nafsu Makan Membaik
Intervensi
A. Regulasi Temperatur (I. 14578)
Observasi
Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5 - 37,5° Celcius)
Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu
Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia
Terapeutik
Pasang alat pemantau suhu kontinyu, jika perlu
Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
Bedong bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir (mis. bahan polyethlene, polyurethane)
Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
Tempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
Pertahankan kelembapan inkubator 50% atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas karena proses evaporasi
Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi (mis. selimut, kain bedongan, stetoskop)
Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area aliran pendingin ruangan atau kipas angin
Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan penghangat ruangan untuk menaikan suhu tubuh, jika perlu
Gunakan kasur pendingin, water circulation blankets, ice pack atau gel pad dan intravascular catheterization untuk menurunkan suhu tubuh
Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
Edukasi
Jelaskan cara pencegahan heat exhaustion dan heat stroke
Jelaskan cara pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin
Demonstrasikan teknik perawatan metode kanguru (PMK) untuk bayi BBLR
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
B. Manajemen Demam (I.03099)
Observasi
Monitor tanda-tanda vital (mis. suhu tubuh, frekuensi nadi, napas dan tekanan darah)
Monitor intake dan output cairan
Monitor komplikasi akibat demam (mis. kejang, penurunan kesadaran, kadar elektrolit abnormal, ketidakseimbangan asam-basa, aritmia)
Terapeutik
Tutupi badan dengan selimut / pakaian dengan tepat (mis. selimut/pakaian tebal saat merasa dingin dan selimut/pakaian tipis saat merasa panas)
Lakukan tepid sponge, jika perlu
Berikan oksigen bila perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan memperbanyak minum
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
C. Manajemen Hipertermia (I.15506)
Observasi
Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator)
Monitor suhu tubuh
Monitor kadar elektrolit
Monitor haluaran urin
Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
D. Manajemen Hipotermia (I.14507)
Observasi
Monitor suhu tubuh
Identifikasi penyebab hipotermia (mis. terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju metabolisme, kekurangan lemak subkutan)
Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (hipotermia ringan: takipnea, disartia, menggigil, dipertensi, diuresis; hipotermia sedang: aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati, refleks menurun; hipotermia berat: oliguria, refleks menghilang, edema paru, asam-basa abnormal)
Terapeutik
Sediakan lingkungan yang hangat (mis. atur suhu ruangan, inkubator)
Ganti pakaian dan atau linen yang basah
Lakukan penghangatan pasif (mis. selimut, menutup kepala, pakaian tebal)
Lakukan penghangatan aktif eksternal (mis. kompres hangat, botol hangat, selimut hangat, perawatan metode kangguru)
Lakukan penghangatan aktif internal (mis. infus cairan hangat, oksigen hangat, lavase peritoneal dengan cairan hangat)
Edukasi
Anjurkan makan/minum hangat
E. Edukasi Termoregulasi (I.12457)
Observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
Sediakan materi dan media edukasi
Jadwalkan waktu untuk dilakukannya edukasi, sesuai kesepakatan
Beri kesempatan untuk bertanya
Edukasi
Ajarkan kompres saat demam
Anjurkan penggunaan pakaian yang longgar dan dapat menyerap keringat
Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
Anjurkan memperbanyak minum
Anjurkan tetap memandikan pasien, jika memungkinkan
Anjurkan pemberian antipiretik, sesuai indikasi
Anjurkan minum analgesik jika merasa pusing, sesuai indikasi
Anjurkan melakukan pemeriksaan darah jika demam > 3 hari
F. Manajemen Cairan (I.03098)
Observasi
Monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
Monitor berat badan harian
Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis urin, BUN)
Monitor status hemodinamik (mis. MAP, CVP, PAP, PCWP, jika tersedia)
Terapeutik
Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam
Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik
G. Pemantauan Cairan (I.03121)
Observasi
Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
Monitor frekuensi napas
Monitor tekanan darah
Monitor berat badan
Monitor waktu pengisian kapiler
Monitor elastisitas atau turgor kulit
Monitor jumlah, warna dan berat jenis urin
Monitor kadar albumin dan protein total
Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. osmolaritas serum, hematokrit, natrium, kalium, BUN)
Monitor intake dan output cairan
Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah, konsentrasi urin meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat)
Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis. dispnea, edema perifer, edema anasarka, JVP meningkat, CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat)
Identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan cairan (mis. prosedur pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi intestinal, peradangan pankreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
H. Manajemen Lingkungan (I.14514)
Observasi
Identifikasi keamanan dan kenyamanan lingkungan
Terapeutik
Atur posisi furniture dengan rapi dan terjangkau
Atur suhu lingkungan yang sesuai
Sediakan ruang berjalan yang cukup dan aman
Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman
Sediakan pewangi ruangan, jika perlu
Hindari pandangan langsung ke kamar mandi, toilet, atau peralatan untuk eliminasi
Ganti pakaian secara berkala
Hindari paparan langsung dengan cahaya matahari atau cahaya yang tidak perlu
Izinkan membawa benda-benda yang disukai dari rumah
Izinkan keluarga untuk tinggal mendampingi pasien
Fasilitasi penggunaan barang-barang pribadi (mis. piyama, jubah, perlengkapan mandi)
Pertahankan konsistensi kunjungan tenaga kesehatan
Berikan bel atau alat komunikasi untuk memanggil perawat
Edukasi
Jelaskan cara membuat lingkungan rumah yang aman
Jelaskan cara menghadapi bahaya kebakaran
Ajarkan pasien dan keluarga/pengunjung tentang upaya pencegahan infeksi
I. Kompres Dingin (I.08234)
Observasi
Identifikasi kontraindikasi kompres dingin (mis. penurunan sensasi, penurunan sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin
Periksa suhu alat kompres
Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik
Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis. kantong plastik tahan air, kemasan gel beku, kain atau handuk)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung, jika perlu
Lakukan kompres dingin pada daerah yang cedera
Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur penggunaan kompres dingin
Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya
Ajarkan cara menghindari keusakan jaringan akibat dingin
J. Kompres Panas (I.08235)
Observasi
Identifikasi kontraindikasi kompres panas (mis. penurunan sensasi, penurunan sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres panas
Periksa suhu alat kompres
Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik
Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis. kantong plastik tahan air, botol air panas, bantalan pemanas listrik)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres panas dengan kain pelindung, jika perlu
Lakukan kompres panas pada daerah yang cedera
Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur penggunaan kompres panas
Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya
Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat panas