Standar Prosedur Operasioal
Placenta Manual


Pengertian

Plasenta manual:

Tindakan untuk melepas plasenta secara manual (menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan kemudian melahirkannya keluar dari kavum uteri. Plasenta manual dilakukan bila plasenta tidak lahir setelah 1 jam bayi lahir disertai manajemen aktif kala III.

Tujuan


Sebagai acuan dalam penatalaksanaan plasenta manual.

Kebijakan

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 870/ 9722.1/ RSUDM/ 2019 tentang kebijakan pelayanan PONEK 24 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah.


Prosedur

PERSIAPAN ALAT :

1. Pasang set ( infus set dan abocath no 18) dan cairan infus RL.

2. Long handscoen.

3. Klem tali pusat.

4. Kateter no 18

5. Kom berisi air DTT.

6. APD (celemek, sepatu boat, kacamata)

7. Nierbekken larutan klorin 0,5%



PENATALAKSANAAN


  1. Persetujuan tindakan medis pasien dan keluarga. Menjelaskn pada ibu prosedur dan tujuan tindakan.

  2. Kaji ulang prinsip dasar keperawatan dan pasang infus.

  3. Pasang long handscoen DTT, pastikan kandung kemih kosong, jika kandung kemih penuh lakukan kateterisasi dengan tehnik aseptic.

  4. Jepit tali pusat dengan klem dengan jarak 5-10 cm dari vulva, tegangkan dengan tangan sejajar lantai.

  5. Masukkan tangan secara obstetric kedalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat.

  6. Setelah mencapai bukaan serviks , minta seorang asisten/ penolong lain untuk memegangkan klem tali pusat kemudian pindahkan tangan luar untuk menahan fundus uteri.

  7. Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan dalam gingga kavum uteri hingga mencapai tempat implantasi plasenta.

  8. Bentangan tangan obstetric menjadi datar seperti memberi salam (ibu jari merapat ke jari telunjuk dan jari-jari lain saling merapat).

  9. Tentukan implantasi plasenta, temukan plasenta paling bawah.

  10. Setelah ujung-ujung jari masuk diantara plasenta dan

  11. dinding uterus maka perluas perlepasan dengan jalan menggeser tangan kekanan dan kiri sambil digeserkan keatas (karnial ibu) sehingga semua perlengketan plasenta terlepas dari dinding uterus.

  12. Sementara satu tangan masih didalam kavum uteri,lakukan eksplorasi untuk menilai tidak ada sisa plasenta yang tertinggal.

  13. Pindahkan tangan luar dari fundus ke supra simpisis (tahan segmen bawah uterus) kemudian instruksikan asisten/penolong untuk menarik tali pusat, sambil tangan dalam membawa plasenta keluar (hindari terjadinya percikkan darah). Lakukan penekanan (dengan tangan yang menahan supra simpisis) uterus kearah dorso kranial setelah plasenta dilahirkan dan tempatkan plasenta ke dalam wadah yang telah disediakan.

  14. Dekontaminasi sarung tangan (sebelum dilepaskan)

  15. dari peralatan lain yang digunakan.

  16. Lepaskan dan rendam sarung tangan dan peralatan

  17. lainnya didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

  18. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.

  19. Keringkan tangan dengan handuk bersih dan kering

  20. Periksa kembali tanda vital ibu.

  21. Catat kondisi ibu dan buat laporan tindakan.

  22. Tuliskan rencana pengobatan, tindakan yang masih

  23. diperlukan dan asuhan lanjutan. Beritahu pada ibu dan keluarganya bahwa tindakan sudah selesai, tetapi ibu

  24. masih memerlukan pemantauan dan asuhan lanjutan.

  25. Lanjutkan pemantuan ibu hingga 2 jam pasca tindakan sebelum dipindah keruang rawat gabung.

Unit Terkait

  1. IGD PONEK

  2. Kamar Bersalin