Koping Tidak Efektif
Kode Diagnosa:
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Proyek evaluasi diri untuk melindungi diri dari ancaman terhadap harga diri
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Penyakit kronis
Penyalahgunaan zat
Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)
Gangguan perilaku
Oppositional Defiant Disorder
Delirium
Demensia
Gangguan amnestik
Penyebab
Konflik antara persepsi diri dan sistem nilai
Takut mengalami kegagalan
Takut mengalami penghinaan
Takut terhadap dampak situasi yang dihadapi
Kurangnya rasa percaya kepada orang lain
Kurangnya kepercayaan diri
Kurangnya dukungan sistem pendukung (support system)
Harapan yang tidak realistis
Tanda / Gejala
Subjektif
Menyalahkan orang lain
Menyangkal adanya masalah
Menyangkal kelemahan diri
Merasionalisasi kegagalan
Meremehkan orang lain
Objektif
Hipersensintif terhadap kritik
Melemparkan tanggung jawab
Tawa permusuhan
Sikap superior terhadap orang lain
Tidak dapat membedakan realitas
Kurang minat mengikuti perawatan/pengobatan
Sulit membangun atau mempertahankan hubungan
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Status Koping: Membaik (L.09086)
Kriteria Hasil:
Kemampuan memenuhi peran sesuai usia meningkat
Perilaku koping adaptif meningkat
Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah meningkat
Verbalisasi pengakuan masalah meningkat
Verbalisasi kelemahan diri meningkat
Perilaku asertif meningkat
Partisipasi sosial meningkat
Tanggung jawab diri meningkat
Orientasi realitas meningkat
Minat mengikuti perawatan/pengobatan meningkat
Kemampuan membina hubungan meningkat
B. Dukungan Sosial: Meningkat (L.13113)
Kriteria Hasil:
Kemampuan meminta bantuan pada orang lain meningkat
Bantuan yang ditawarkan oleh orang lain meningkat
Dukungan emosi yang disediakan oleh orang lain meningkat
Jaringan sosial yang membantu meningkat
C. Harga Diri: Meningkat (L.09069)
Kriteria hasil:
Penilaian diri positif meningkat
Perasaan memiliki kelebihan atau kemampuan positif meningkat
Penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri meningkat
Minat mencoba hal baru meningkat
Berjalan menampakkan wajah meningkat
Postur tubuh menampakkan wajah meningkat
Konsentrasi meningkat
Tidur meningkat
Kontak mata meningkat
Gairah aktivitas meningkat
Aktif meningkat
Percaya diri berbicara meningkat
Perilaku asertif meningkat
Kemampuan membuat keputusan meningkat
Perasaan malu menurun
Perasaan bersalah menurun
Perasaan tidak mampu melakukan apapun menurun
Meremehkan kemampuan mengatasi masalah menurun
Ketergantungan pada penguatan secara berlebihan menurun
Pencarian penguatan secara berlebihan menurun
D. Kesadaran Diri: Meningkat (L.09072)
Kriteria Hasil:
Mengakui kemampuan fisik meningkat
Mengakui kemampuan mental meningkat
Mengakui kemampuan emosional meningkat
Mengenali keterbatasan fisik meningkat
Mengenali keterbatasan mental meningkat
Mengenali keterbatasan emosi meningkat
Mengenali pola kebiasaan meningkat
Mengenali nilai-nilai pribadi meningkat
Mengenali respon subjektif orang lain meningkat
Mengenali respon subjektif terhadap situasi meningkat
Mempertahankan kesadaran berpikir meningkat
Verbalisasi kesadaran terhadap perasaan meningkat
Verbalisasi perasaan pada orang lain meningkat
Interaksi dengan orang lain meningkat
Verbalisasi kebutuhan meningkat
Menerima perasaan sendiri meningkat
Menerima perilaku sendiri meningkat
Membedakan diri dari orang lain meningkat
Membedakan diri dari lingkungan meningkat
Intervensi
A. Dukungan pengambilan keputusan (I.09265)
Observasi :
Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik
Terapeutik :
Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan
Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
Fasilitasi melihat situasi secara realistik
Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi
Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, jika perlu
Fasiliasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya
Edukasi :
Informasikan alternatif solusi secara jelas
Berikan informasi yang diminta pasien
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi pengambilan keputusan
B. Dukungan penampilan peran (I.13478)
Observasi :
Identifikasi berbagai peran dan periode transisi sesuai tingkat perkembangan
Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi
Terapeutik :
Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran yang tidak diinginkan
Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi reaksi orang lain terhadap perilaku
Fasilitasi diskusi perubahan peran anak terhadap bayi baru lahir, jika perlu
Fasilitasi diskusi tentang peran orang tua, jika perlu
Fasilitasi diskusi tentang adapasi peran saat anak meninggalkan rumah, jika perlu
Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal balik
Edukasi :
Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk pengembangan peran
Diskusikan perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit atau ketidakmampuan
Diskusikan perubahan peran dalam menerima ketergantungan orang tua
Diskusikan strategi positif untuk mengelola perubahan peran
Kolaborasi :
Rujuk dalam kelompok untuk mempelajari peran baru
C. Promosi Koping (I.09312)
Observasi :
Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
Identifikasi kemampuan yang dimiliki
Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
Identifikasi proses pemahaman penyakit
Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
Identifikasi metode penyelesaian masalah
Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
Terapeutik :
Diskusikan perubahan peran yang dialami
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpamanan dan mengevaluasi perilaku sendiri
Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
Berikan pilihan realistik mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan
Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan
Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan
Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
Dampingi saat berduka (mis. penyakit kronis, kecacatan)
Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman yang sama
Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi :
Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
Anjurkan penggunaan sumber spiritual jika perlu
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Anjurkan keluarga terlibat
Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
Ajarkan cara menyelesaikan masalah yang konstruktif
Latih penggunaan teknik relaksasi
Latih keterampilan sosial sesuai kebutuhan
Latih mengambangkan penilain objektif
D. Bimbingan sistem kesehatan (I.12360)
Observasi :
Identifikasi masalah kesehatan individu
Identifikasi inisiatif individu, keluarga dan masyarakat
Terapeutik :
Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan
Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan mandiri
Libatkan kolega/ teman untuk membimbing pemenuhan kebutuhan kesehatan
Siapkan pasien untuk mampu berkolaborasi dan bekerjsama dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
Edukasi :
Bimbing untuk bertanggungjawab mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah kesehatan secara mandiri
E. Dukungan emosional (I. 09256)
Observasi :
Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk bagi pasien
Identifikasi hal yang telah memicu emosi
Terapeutik :
Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah atau sedih
Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka
Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (mis. merangkul, menepuk-nepuk)
Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan selama ansietas jika perlu
Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lemah
Edukasi :
Jelaskan konsekuensi tidak menghargai rasa bersalah dan malu
Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami (mis. ansietas, marah, sedih)
Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respon yang biasa digunakan
Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kolaborasi :
Rujuk untuk konseling, jika perlu
F. Dukungan kelompok (I.09258)
Observasi :
Identifikasi masalah yang sebenarnya dialami kelompok
Identifikasi kelompok memiliki masalah yang sama
Identifikasi hambatan menghadiri sesi kelompok (mis. Stigma, cemas, tidak aman)
Identifikasi aturan dan norma yang perlu dimodifikasi pada sesi selanjutnya, jika perlu
Terapeutik :
Siapkan lingkungan terapeutik dan rileks
Bentuk kelompok dengan pengalaman dan masalah yang sama
Mulai sesi kelompok dengan mengenalkan semua anggota kelompok yang terapis
Mulai dengan percakapan ringan, berbagi informasi tentang diri masing-masing dan alasan terlibat dalam kelompok
Buat aturan dan norma dalam kelompok, terutama kerahasiaan dalam kelompok
Sepakati jumlah sesi yang diperlukan dalam kelompok
Bangun rasa tanggungjawab dalam kelompok
Diskusikan penyelesaian masalah dalam kelompok
Berikan kesempatan individu untuk berhenti sejenak saat merasa distress akibat topik tertentu sampai mampu berpartisipasi kembali
Berikan kesempatan istirahat di setiap sesi untuk memfasilitasi percakapan individual dalam kelompok
Berikan kesempatan saling mendukung dalam kelompok terkait masalah dan penyelesaian masalah
Berikan kesemaptan kelompok menyimpulkan masalah , penyelesaian masalah dan dukungan yang diperlukan untuk setiap anggota kelompok
Hindarkan percakapan ofensif, tidak sensitif, seksual atau humor yang tidak perlu/ tidak pada tempatnya
Sediakan media untuk kebutuhan berkomunikasi di luar kelompok (mis. email, telepon, SMS, WA)
Lakukan refleksi manfaat dukungan kelompok pada setiap awal dan akhir pertemuan
Akhiri kegiatan sesuai sesi yang disepakati
Edukasi :
Anjurkan anggota kelompok mendengarkan dan memberi dukungan saat mendiskusikan masalah dan perasaan
Anjurkan bersikap jujur dalam menceritakan perasaan dan masalah
Anjurkan setiap anggota kelompok mengemukakan ketidakpuasan, keluhan, kritik dalam kelompok dengan santun
Anjurkan kelompok untuk menuntaskan ketidakpuasan, keluhan dan kritiik
Ajarkan relaksasi pada setiap sesi, jika perlu
G. Dukungan keyakinan (I.09259)
Observasi :
Identifikasi, keyakinan, masalah dan tujuan perawatan
Identifikas kesembuhan jangka panjang sesuai kondisi pasien
Monitor kesehatan fisik dan mental
Terapeutik :
Integrasikan keyakinan dalam rencana perawatan sepanjang tidak membahayakan/ berisiko keselamatan sesuai kebutuhan
Berikan harapan yang realistis sesuai prognosis
Fasilitasi pertemuan antar keluarga dan tim kesehatan untuk membuat keputusan
Fasilitasi memberikan makna terhadap kondisi kesehatan
Edukasi :
Jelaskan bahaya atau risiko yang terjadi akibat keyakinan negatif
Jelaskan alternatif yang berdampak positif untuk memenuhi keyakinan dan perawatan
Berikan penjelasan yang relevan dan mudah dipahami
H. Dukungan memaafkan (I. 09261)
Observasi :
Identifikasi sumber kemarahan dan kebencian
Identifikasi keyakinan yang menghambat dan membantu mengungkapkan masalah
identifikasi perasaan marah, kepahitan, dan dendam
Terapeutik :
Dengarkan ungkapan perasaan dan pikiran secara empati
Gunakan teknik kehadiran, sentuhan dan empati jika perlu
Fasilitasi mengatasi hambatan pemulihan dengan cara spiritual (mis. doa, bimbingan, bersikap bijaksana)
Fasilitasi kegiatan ibadah, bermohon ampun/ bertaubat kepada Tuhan (mis. sholat taubat, pengakuan dosa)
Edukasi :
Jelaskan bahwa memaafkan adalah sebuah proses
Jelaskan bahwa memaafkan memiliki dimensi kesehatan dan pemulihan diri
Ajarkan teknik melepaskan emosi dan relaksasi
I. Dukungan perasaan bersalah (I. 09268)
Observasi :
Identifikasi adanya keyakinan tidak rasional
Terapeutik :
Fasilitasi mengidentifikasi situasi perasaan muncul dan respon terhadap situasi
Fasilitasi mengidentifikasi refleksi perasaan yang destruktif
Fasilitasi mengidentifikasi dampak situasi pada hubungan keluarga
Fasilitasi memahami rasa bersalah adalah reaksi umum terhadap trauma, penganiayaan, berduka, bencana atau kecelakaan
Fasilitasi dukungan spiritual, jika perlu
Edukasi :
Bimbing untuk mengakui kesalahan diri sendiri
Ajarkan mengidentifikasi perasaan bersalah yang menyakitkan
Ajarkan menggunakan teknik menghentikan pikiran dan substitusi pikiran dengan relaksasi otot saat pikiran bersalah terus dirasakan
Ajarkan mengidentifikasi pilihan untuk mencegah, mengganti, menebus kesalahan dan penyelesaian
J. Dukungan sumber finansial (I.13479)
Observasi :
Identifikasi penggunaan sumber daya keuangan sesuai dengan sumber dana yang dimiliki
Identifikasi fasilitas yang dapat dipergunakan setelah pemulangan
Identifikasi efisiensi dan efektivitas penggunaan jaminan kesehatan
Terapeutik :
Lakukan advokasi terkait terkait pembiayaan sesuai dengan kebijakan institusi
Lakukan pencatatan setiap aktivitas pembiayaan
Fasiltasi keluarga mendiskusikan upaya memperoleh sumber pembiayaan
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur pengurusan penjaminan biaya (mis. BPJS, JKN)
Informasikan pembiayaan pelayanan perawatan
Informasikan jaminan yang dapat digunakan
K. Dukungan tanggungjawab pada diri sendiri (I.09277)
Observasi :
Identifikasi persepsi tentang masalah kesehatan
Monitor pelaksanaan tanggungjawab
Terapeutik :
Berikan kesempatan merasakan memiliki tanggungjawab
Tingkatkan rasa tanggungjawab atas perilaku sendiri
Hindari berdebat atau tawar-menawar tentang perannya di ruang perawatan
Berikan penguatan atau umpan balik positif jika melaksanakan tanggungjawab atau mengubah perilaku
Edukasi :
Diskusikan tanggungjawab terhadap profesi pemberi asuhan
Diskusikan konsekuensi tidak melaksanakan tanggungjawab
L. Dukungan tidur (I.05174)
Observasi :
Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/ atau psikologis)
Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (mis. kopi, teh, alkohol, makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur
Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik :
Modifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu, matras dan tempat tidur)
Batasi waktu tidur siang, jika perlu
Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
Tetapkan jadwal tidur rutin
Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi, terapi akupressure)
Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur-terjaga
Edukasi :
Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
Anjurkan menghindari makanan/ minuman yang mengganggu tidur
Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supressor terhadap tidur REM
Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis. psikologis, gaya hidup, sering berubah shift bekerja)
Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara non farmakologi lainnya
M. Intervensi krisis (I.09278)
Observasi :
Identifikasi risiko keselamatan
Identifikasi pencetus dan dinamika krisis
Terapeutik :
Sediakan tempat aman dengan suasana yang mendukung
Lakukan tindakan pencegahan dari risiko bahaya fisik
Bentuk tim intervensi krisis
Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang tidak destruktif
Hindari memberikan keyakinan yang salah
Fasilitasi keterampilan koping untuk menyelesaikan masalah
Fasilitasi memutuskan tindakan untuk menyelesaikan krisis
Rencanakan penggunaan keterampilan koping adaptif untuk menghadapi situasi krisis selanjutnya
Hubungkan pasien dan keluarga dengan sumber komunitas, jika perlu
Libatkan dalam kelompok yang telah berhasil melalui masalah yang sama
Edukasi :
Jelaskan kemampuan yang dapa digunakan untuk menyelesaikan krisis
Jelaskan mekanisme masal lalu dan saat ini serta keefektifannya
Jelaskan tindakan alternatif untuk menyelesaikan krisis
Informasikan sistem pendukung yang tersedia
N. Konseling (I.10334)
Observasi :
Identifikasi kemampuan dan beri penguatan
Identifikasi perilaku keluarga yang mempengaruhi pasien
Terapeutik :
Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan
Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran
Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling
Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan
Berikan penguatan terhadap keterampilan baru
Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah
Edukasi :
Anjurkan mengekspresikan perasaan
Anjurkan membuat daftar alternatif penyelesaian masalah
Anjurkan pengembangan keterampilan baru, jika perlu
Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif
Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan saat stress
O. Kontrak perilaku positif (I.09282)
Observasi :
Identifikasi kemampuan mental dan kognitif untuk membuat kontrak
Identifikasi cara dan sumber daya terbaik untuk mencapai tujuan
Identifikasi hambatan dalam menerapkan perilaku positif
Monitor pelaksanaan perilaku ketidaksesuaian dan kurang komitmen untuk memenuhi kontrak
Terapeutik :
Ciptakan lingkungan yang terbuka untuk membuat kontrak perilaku
Fasilitasi pembuatan kontrak tertulis
Diskusikan perilaku kesehatan yang ingin diubah
Diskusikan tujuan positif jangka pendek dan jangka panjang yang realistis dan dapat dicapai
Diskusikan pengembangan rencana perilaku positif
Diskusikan cara mengamati perilaku (mis. tabel kemajuan perilaku)
Diskusikan penghargaan yang diinginkan ketika tujuan tercapai, jika perlu
Diskusikan konsekuensi atau sanksi tidak memenuhi kontrak
Tetapkan batas waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan yang realistis
Fasiliasi meninjau ulang kontrak dan tujuan, jika perlu
Pastikan kontrak ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat jika perlu
Libatkan keluarga dalam proses kontrak, jika perlu
Edukasi :
Anjurkan menuliskan tujuan sendiri, jika perlu
P. Limit Setting (I.09285)
Observasi :
Identifikasi perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan
Monitor pelaksanaan perilaku yang diharapkan
Terapeutik :
Gunakan pendekatan konsisten, jujur, dan tidak menghakimi
Sampaikan batasan dengan kalimat positif (mis. "pakai baju anda" dibanding "perilaku seperti itu tidak pantas"
Diskusikan perilaku apa yang diharapkan dalam suatu situasi, jika perlu
Tetapkan limit setting capaian perilaku
Sampaikan konsekuensi yang telah ditetapkan dan harapan perilaku dengan tim perawat
Berikan penghargaan jika melakukan perilaku yang diharapkan
Lakukan konsekuensi yang telah ditetapkan jika tidak melakukan perilaku yang diharapkan
Modifikasi konsekuensi dan harapan perilaku, jika perlu
Turunkan limit setting jika perilaku pasien mendekati perilaku yang diharapkan
Edukasi :
Jelaskan manfaat dan konsekuensi perilaku yang diharapkan
Q. Manajemen Demensia (I.09286)
Observasi :
Identifikasi riwayat fisik, sosial, psikologis dan kebiasaan
Identifikasi pola aktivitas (mis. tidur, minum obat, eliminasi, asupan oral, perawatan diri)
Terapeutik :
Sediakan lingkungan aman, nyaman, konsisten dan rendah stimulus (mis. musik tenang, dekorasi sederhana, pencahayaan memadai, makan bersama pasien lain)
Orientasikan waktu, tempat dan orang
Gunakan distraksi untuk mengatasi masalah perilaku
Libatkan keluarga dalam merencanakan, menyediakan, dan mengevaluasi perawatan
Fasilitasi orientasi dengan simbol-simbol (mis. dekorasi, papan petunjuk, foto diberi nama, huruf besar)
Libatkan kegiatan individu atau kelompok sesuai kemampuan kognitif dan minat
Edukasi :
Anjurkan memperbanyak istirahat
Ajarkan keluarga cara perawatan demensia
Q. Manajemen Demensia (I.09286)
Observasi :
Identifikasi mood (mis. tanda, gejala, riwayat penyakit)
Identifikasi risiko keselamatan diri atau orang lain
Monitor fungsi kognitif (mis. Konsentrasi, memori, kemampuan membuat keputusan
Monitor aktivitas dan tingkat stimulasi lingkungan
Terapeutik :
Fasilitasi pengisian kuesioner self-report (mis. skala status fungsional) jika perlu
Berikan kesempatan untuk menyampaikan perasaan dengan cara yang tepat (mis. Sandsack, terapi seni, aktivitas fisik)
Edukasi :
Jelaskan tentang gangguan mood dan penanganannya
Anjurkan berperan aktif dalam pengobatan dan rehabilitasi, jika perlu
Anjurkan rawat inap sesuai indikasi (mis. risiko keselamatan, defisit perawatan diri, sosial)
Ajarkan mengenali pemicu gangguan mood (mis. situasi stress, masalah fisik)
Ajarkan memonitor mood secara mandiri (mis. skala tingkat 1-10, membuat jurnal )
Ajarkan keterampilan koping dan penyelesaian masalah baru
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
Rujuk untuk psikoterapi (mis. perilaku, hubungan interpersonal, keluarga, kelompok) jika perlu
R. Manajemen Mood (I.09289)
Observasi :
Identifikasi mood (mis. tanda, gejala, riwayat penyakit)
Identifikasi risiko keselamatan diri atau orang lain
Monitor fungsi kognitif (mis. Konsentrasi, memori, kemampuan membuat keputusan
Monitor aktivitas dan tingkat stimulasi lingkungan
Terapeutik :
Fasilitasi pengisian kuesioner self-report (mis. skala status fungsional) jika perlu
Berikan kesempatan untuk menyampaikan perasaan dengan cara yang tepat (mis. Sandsack, terapi seni, aktivitas fisik)
Edukasi :
Jelaskan tentang gangguan mood dan penanganannya
Anjurkan berperan aktif dalam pengobatan dan rehabilitasi, jika perlu
Anjurkan rawat inap sesuai indikasi (mis. risiko keselamatan, defisit perawatan diri, sosial)
Ajarkan mengenali pemicu gangguan mood (mis. situasi stress, masalah fisik)
Ajarkan memonitor mood secara mandiri (mis. skala tingkat 1-10, membuat jurnal )
Ajarkan keterampilan koping dan penyelesaian masalah baru
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
Rujuk untuk psikoterapi (mis. perilaku, hubungan interpersonal, keluarga, kelompok) jika perlu
S. Manajemen pengendalian marah (I.09290)
Observasi :
Identifikasi penyebab/ pemicu kemarahan
Identifikasi harapan perilaku terhadap ekspresi kemarahan
Monitor potensi agresi tidak konstruktif dan lakukan tindakan sebelum agresif
Monitor kemajuan dengan membuat grafik, jika perlu
Terapeutik :
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Fasilitas mengekspresikan marah secara adaptif
Cegah kerusakan fisik akibat ekspresi marah (mis. menggunakan senjata)
Cegah aktivitas pemicu agresi (mis. meninju tas, mondar-mandir, olahraga berlebihan)
Lakukan kontrol eksternal (mis. pengekangan, time-out, dan seklusi)
Dukung penerapan strategi pengendalian marah dan ekspresi amarah adaptif
Berikan penguatan atas keberhasilan penerapan strategi pengendalian marah
Edukasi :
Jelaskan makna, fungsi marah, frustasi dan respon marah
Anjurkan meminta bantuan perawat atau keluarga selama ketegangan meningkat
Ajarkan strategi untuk mencegah ekspresi marah maladaptif
Ajarkan metode untuk memodulasi pengalaman emosi yang kuat (mis. latihan asertif, teknik relaksasi, jurnal, aktivitas penyaluran energi)
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
T. Manajemen Perilaku (I.12463)
Observasi :
Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
Terapeutik :
Diskusikan tanggungjawab terhadap perilaku
Jadwalkan kegiatan terstruktur
Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan kegiatan perawatan konsisten setiap dinas
Batasi jumlah pengunjung
Bicara dengan nada rendah dan tenang
Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
Cegah perilaku pasif dan agresif
Beri penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku
Lakukan pengekangan fisik sesuai indikasi
Hindari bersikap menyudutkan dan menghentikan pembicaraan
Hindari sikap mengacam dan berdebat
Hindari berdebat atau menawar batas perilaku yang ditetapkan
Edukasi :
Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
U. Manajemen waham (I.09295)
Observasi :
Monitor waham yang isinya membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Monitor efek terapeutik dan efek samping obat
Terapeutik :
Bina hubungan interpersonal saling percaya
Tunjukan sikap tidak menghakimi secara konsisten
Diskusikan waham dengan berfokus pada perasaan yang mendasari waham
Hindari perdebatan tentang keyakinan yan keliru, nyatakan keraguan sesuai fakta
Hindari memperkuat gagasan waham
Sediakan lingkungan aman dan nyaman
Berikan aktivitas rekreasi dan pengalihan sesuai kebutuhan
Lakukan intervensi pengontrolan perilaku waham (mis. limit setting, pembatasan wilayah, pengekangan fisik, atau seklusi)
Edukasi :
Anjurkan mengungkapkan dan memvalidasi waham (uji realitas) dengan orang yang dipercaya (pemberi asuhan/ keluarga)
Anjurkan melakukan rutinitas harian secara konsisten
Latih manajemen stress
Jelaskan tentang waham serta penyakit terkait (mis. delirium, skizofrenia, atau depresi), cara mengatasi dan obat yang diberikan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat, sesuai indikasi
V. Modifikasi perilaku keterampilan sosial (I.13484)
Observasi :
Identifikasi penyebab kurangnya keterampilan sosial
Identifikasi fokus pelatihan keterampilan sosial
Terapeutik :
Motivasi untuk berlatih keterampilan sosial
Beri umpan balik positif (mis. pujian atau penghargaan) terhadap kemampuan sosialisasi
Libatkan keluarga selama latihan keterampilan sosial, jika perlu
Edukasi :
Jelaskan tujuan melatih keterampilan sosial
Jelaskan respon dan konsekuensi keterampilan sosial
Anjurkan mengungkapkan perasaan akibat masalah yang dialami
Anjurkan mengevaluasi pencapaian setiap interaksi
Edukasi keluarga untuk dukungan keterampilan sosial
Latih keterampilan sosial secara bertahap
W. Latihan pengendalian impuls (I.09284)
Observasi :
Identifikasi masalah yang dialami
Identifikasi tindakan yang mungkin dilakukan dan bermanfaat
Terapeutik :
Terapkan strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat perkembangan dan fungsi kognitif
Lakukan modifikasi perilaku, sesuai kebutuhan
Fasilitasi melakukan tindakan yang bermanfaat
berikan penguatan positif untuk tindakan yang berhasil dilakukan
Motivasi memberi penghargaan pada diri sendiri
Berikan kesempatan untuk mempraktekan pemecahan masalah (role-play) di lingkungan terapeutik
Sediakan model langkah-langkah strategi pemecahan masalah
Motivasi mempraktekan pemecahan masalah dalam situasi sosial dan interpersonal
Edukasi :
Ajarkan memberi isyarat diri untuk "berhenti dan berpikir" sebelum bertindak impulsif
X. Promosi harga diri (I.09308)
Observasi :
Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan
Terapeutik :
Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
Motivasi menerima tantangan atau hal baru
Diskusikan pernyataan tentang harga diri
Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
Diskusikan persepsi negatif diri
Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi
Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan batasan yang jelas
Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai tujuan
Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Edukasi :
Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep positif diri pasien
Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain
Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
Anjurkan mengevaluasi perilaku
Ajarkan cara mengatasi bullying
Latih peningkatan tanggungjawab untuk diri sendiri
Latih pernyataan/ kemampuan positif diri
Latih cara berfikir dan berperilaku positif
Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi
Y. Promosi sistem pendukung (I.09313)
Observasi :
Identifikasi respon psikologis terhadap situasi dan ketersediaan sistem pendukung
Identifikasi sumber daya untuk ketersediaan pengasuh
Monitor situasi keluarga saat ini dan sistem pendukung
Terapeutik :
Berikan dukungan dan caring dalam pelayanan
Motivasi berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan masyarakat
Motivasi membina hubungan dengan pihak yang memiliki kebutuhan yang sama
Libatkan keluarga, orang penting dan teman dalam perawatan
Edukasi :
Jelaskan hambatan pada sistem pendukung
Informasikan jaringan sosial yang tersedia
Informasikan tingkat sistem pendukung (mis. keluarga, teman dan masyarakat)
Anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan
Kolaborasi :
Rujuk ke kelompok swadaya
Kolaborasi dengna program pencegahan atau pengobatan berbasis masyarakat, jika perlu
Z. Promosi sosialisasi (I.13498)
Observasi :
Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain
Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain
Terapeutik :
Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan
Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan
Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok
Motivasi berinteraksi di luar lingkungan (mis. jalan-jalan, ke toko buku)
Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain
Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan
Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri
Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan
Edukasi :
Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan
Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain
Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak orang lain
Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk kegiatan khusus
Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
Latih ekspresikan marah dengan tepat
AA. Reduksi Ansietas (I.09314)
Observasi :
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, waktu, stressor)
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Monitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik :
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbukan kepercayaan
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
Pahami situasi yang membuat ansietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi :
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
AB. Restrukturisasi kognitif (I.06207)
Observasi :
Identifikasi interpretasi yang keliru tentang penyebab stress yang dirasakan
Buat cara pandang/penyelesaian alternatif terhadap situasi
Fasilitasi menerima kenyataan terhadap pernyataan diri yang membangkitkan emosi (arousal)
Tetapkan pikiran distorsi yang dialami (mis. overgeneralisasi, pembesaran, personalisasi)
Buat label pada perubahan emosi (mis. marah, gelisah, putus asa)
Dukung sistem kepercayaan untuk melihat situasi dengan cara yang berbeda
Terapeutik :
Ajarkan mengidentifikasi stressor yang menyebabkan stress (mis. situasi, kejadian, interaksi dengan orang lain)
Diskusikan ketidakmampuan yang menyebabkan pernyataan diri irasional
Diskusikan sistem kepercayaan yang mempengaruhi status kesehatan
Diskusikan pernyataan yang menggambarkan untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda
Latih menerima kenyataan dan pernyataan diri yang mengakibatkan stress
Latih mengekspresikan emosi yang dirasakan (mis. marah, cemas, keputusasaan)
Latih mengubah pernyataan diri irasional menjadi rasional
Latih melawan persepsi/pikiran distorsi
AC. Seklusi (I.09315)
Observasi :
Identifikasi riwayat medis
Identifikasi riwayat perilaku membahayakan diri sendiri dan orang lain
Monitor keselamatan selama di ruang seklusi
Terapeutik :
Tentukan satu anggota staf keperawatan untuk berkomunikasi dan mengarahkan staf lain
Kontrak untuk mengendalikan perilaku
Dukung pemenuhan kebutuhan dasar (mis. nutrisi, eliminasi, hidrasi dan kebersihan)
Hindari penggunaan benda yang dapat menyakiti diri sendiri atau orang lain
Ciptakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Lakukan pengekangan fisik atau pembatasan gerak, jika perlu
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien dan keluarga dengan bahasa yang mudah dipahami
Latih cara mengendalikan perilaku, jika perlu
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat untuk kegelisahan atau agitasi, sesuai indikasi
AD. Teknik menenangkan (I.08248)
Observasi :
Identifikasi masalah yang dialami
Terapeutik :
Buat kontrak dengan pasien
Ciptakan ruangan yang tenang dan nyaman
Edukasi :
Anjurkan mendengarkan musik yang lembut atau musik yang disukai
Anjurkan berdoa, berzikir, membaca kitab suci, ibadah sesuai agama yang dianut
Anjurkan melakukan teknik menenangkan hingga perasaan menjadi tenang.