Ketidakefektifan
Koping
Kode Diagnosa:
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Ketidakefektifan koping adalah ketidakmampuan untuk membentuk penilaian valid tentang stressor. Ketidakadekuatan pilihan respons yang dilakukan, dan/atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia.
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Penyakit kronis yang kompleks
Korban bencana (kondisi krisis)
Penyebab
Hospitalisasi
Perubahan fungsi, bentuk, dan struktur tubuh
Percaya diri kurang
Sumber daya kurang
Sistem pendukung kurang
Tanda / Gejala
Mayor
Subjektif:
Mengeluh tidak mampu mengatasi situasi kehidupan
Ketidakmampuan meminta bantuan
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
Objektif :
Keletihan
Sering sakit
Perubahan pola tidur
Minor
Subjektif :
Perubahan konsentrasi
Perubahan komunikasi
Objektif :
Pasif
Tidak mampu mengikuti informasi/edukasi
Perilaku desdruktif
Tujuan
Perawatan
Perawatan
1. Kognitif, klien mampu :
a. Mengetahui perubahan kondisi kesehatan dan kemampuan mengatasi perubahan
b. Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta akibat dari ketidakefektifan koping
c. Mengetahui cara mengatasi ketidakefektifan koping
2. Psikomotor, klien mampu :
a. Mengatasi masalah secara bertahap
b. menggunakan sumber daya/system pendukung dalam mengatasi masalah
3. Afektif, klien mampu :
a. Merasakan manfaat latihan yang dilakukan
b. Mengembangkan koping yang efektif
c. Merasakan manfaat system pendukung
Intervensi
1. Tindakan pada klien
Kaji tanda dan gejala ketidakefektifan koping
Jelaskan proses terjadi ketidakefektifan koping
c. Diskusikan koping (upaya/cara) mengatasi masalah pada masa lalu.
1) Koping (upaya) yang berhasil dan yang tidak berhasil. Berikan pujian.
2) Pemanfaatan sumber daya/system pendukung dalam mengatasi masalah.
d. Latih Menggunakan upaya menyelesaikan masalah saat ini dengan menggunakan cara lama yang berhasil dan/atau cara baru.
1) Buat daftar masalah yang dihadapi
2) Buat daftar cara (lama dan baru) yang akan digunakan
3) Pilih, latih, dan jadwalkan cara yang akan digunakan untuk masalah yang dihadapi.
4) Evaluasi hasil jika berhasil dibudayakan, jika kurang berhasil, dipilih cara lain pada daftar cara (no. b).
5) lakukan c dan d pada semua masalah secara bertahap.
e. Latih menggunakan system pendukung yang teratur :
1) Buat daftar sistem pendukung yang tersedia
2) Pilih, latih dan jadwalkan system pendukung yang akan membantu penyelesaian masalah.
3) Evaluasi hasil jika berhasil dibudayakan, jika tidak berhasil, pilih system pendukung lain (no. a)
f. Beri motivasi dan pujian, atas keberhasilan klien mengatasi masalah.
g. Terapi kognitif
1) Sesi 1: Mengidentifikasi peristiwa/pengalaman yang tidak menyenangkan dan menimbulkan pikiran otomatis negatif
2) Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif
3) Sesi 3: Memanfaatkan sistem pendukung
4) Sesi 4: Mengevaluasi manfaat melawan pikiran negatif
h. Terapi kognitif perilaku
1) Sesi 1: Mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan menimbulkan pikiran otomatis negatif dan perilaku negatif
2) Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negative
3) Sesi 3: Mengubah perilaku negative menjadi positif
4) Sesi 4: Memanfaatkan sistem pendukung
5) Sesi 5: Mengevaluasi manfaat melawan pikiran negatif dan mengubah perilaku negatif
2. Tindakan pada keluarga
a. Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien yang mengalami ketidakefektifan koping.
b. Jelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta proses terjadinya ketidakefektifan koping.
c. Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien mengatasi ketidakefektifan koping sesuai dengan asuhan keperawatan yang telah diberikan.
d. Latih keluarga menciptakan suasana keluarga sebagai system pendukung mengatasi ketidakefektifan koping.
e. Diskusikan tanda dan gejala ketidakefektifan koping yang memerlukan rujukan segera serta menganjurkan follow up ke fasilitas kesehatan secara teratur.
f. Psikoedukasi keluarga (family psycho education)
1) Sesi 1: Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami klien dan masalah keluarga (care giver) dalam merawat klien
2) Sesi 2: Merawat masalah kesehatan klien
3) Sesi 3: Melatih manajemen stress untuk keluarga
4) Sesi 4: Melatih manajemen beban untuk keluarga
5) Sesi 5: Memanfaatkan sistem pendukung
6) Sesi 6: Mengevaluasi manfaat psikoedukasi keluarga
3. Tindakan pada kelompok klien
Terapi suportif
a. Sesi 1: Identifikasi masalah dan sumber pendukung di dalam dan di luar keluarga
b. Sesi 2: Latihan menggunakan sistem pendukung dalam keluarga
c. Sesi 3: Latihan menggunakan system pendukung diluar keluarga
d. Sesi 4: Evaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber pendukung
4. Tindakan Kolaborasi
a. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBaK
b. Memberikan program terapi dokter (obat): Edukasi 8 benar pemberian obat dan memberikan sesuai dengan konsep safety pemberian obat
c. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat
d. Kolaborasi dengan psikiater sesuai dengan kebutuhan
5. Discharge Planning
a. Menjelaskan rencana persiapan pasca rawat di rumah untuk memandirikan klien
b. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan.
c. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
6. Evaluasi
a. Penurunan tanda dan gejala ketidakefektifan koping.
b. Peningkatan kemampuan dalam memecahkan masalah dengan cara yang kontruktif (peningkatan koping).
c. Peningkatan kamampuan keluarga sebagai system pendukung klien dengan ketidakefektifan koping (keluarga menjadi sumber koping klien.
7. Rencana Tindak Lanjut
a. Rujuk klien dan keluarga ke fasilitas praktik mandiri perawat spesialis keperawatan jiwa.
b. Rujuk klien dan keluarga ke case manager di fasilitas pelayanan kesehatan primer di puskesmas, pelayanan kesehatan sekunder, dan tersier di rumah sakit.
c. Rujuk klien dan keluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jiwa, kelompok swabantu dan fasilitas rehabilitasi psikososial yang tersedia di masyarakat.