Ganguan Citra Tubuh
Kode Diagnosa:
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Perubahan persepsi tentang penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Mastektomi
Amputasi
Jerawat
Parut atau luka bakar yang terlibat
Obesitas
Hiperpigmentasi pada kehamilan
Gangguan Psikiatrik
Program terapi neoplasma
Alopecia chemically induced
Penyebab
Perubahan struktur/bentuk tubuh (mis. amputasi, trauma, luka bakar, obesitas, jerawat)
Perubahan fungsi tubuh (mis. proses penyakit, kehamilan, kelumpuhan)
Perubahan Fungsi Kognitif
Ketidaksesuaian budaya, keyakinan, atau sistem nilai
Transisi perkembangan
Efek tindakan/pengobatan (mis. pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi)
Gangguan psikososial
Tanda / Gejala
Subjektif
Mengungkapkan kecatatan / kehilangan bagian tubuh
Tidak mau mengungkapkan kecacaran/kehilangan bagian tubuh
Mengungkapkan perasaan negatif tentang perubahan tubuh
Mengungkapkan kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang lain
Mengungkapkan perubahan gaya hidup
Objektif
Kehilangan bagian tubuh
Fungsi/struktur tubuh berubah / hilang
Menyembunyikan/ menunjukkan bagian tubuh secara berlebihan
Menghindari melihat dan atau menyentuh bagian tubuh
Fokus berlebihan pada perubahan tubuh
Respon nonverbal pada perubahan dan persepsi tubuh
Fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu
Hubungan sosial berubah
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Status Spiritual membaik (L.09091)
Kriteria Hasil :
Verbalisasi maknda dan tujuan hidup meningkat
Verbalisasi kepuasan terhadap makna hidup meningkat
Verbalisasi perasaan keberdayaan meningkat
Verbalisasi perasaan tenang meningkat
Verbalisasi penerimaan meningkat
Verbalisasi percaya pada orang lain meningkat
Perilaku marah pada Tuhan menurun
Verbalisasi perasaan bersalah menurun
Verbalisasi perasaan asing menurun
Verbalisasi perasaan diabaikan menurun
Verbalisasi menyalahkan diri sendiri menurun
Mimpi buruk menurun
Perasaan takut menurun
Penghindaran aktivitas, tempat, orang terkait trauma menurun
Kewaspadaan berlebihan menurun
Perilaku merusak diri menurun
Perilaku merusak diri menurun
Kemampuan beribadah membaik
Interaksi dengan orang terdekat/tokoh agama membaik
Koping membaik
Memori membaik
Interpretasi realita membaik
B. Harapan meningkat (L.09068)
Kriteria Hasil :
Keterlibatan dalam aktivitas perawatan meningkat
Selera makan meningkat
Inisiatif meningkat
Minat komunikasi verbal meningkat
Verbalisasi keputusasaan menurun
Perilaku masif menurun
Afek datar menurun
Mengangkat bahu saat bicara menurun
Pola tidur membaik
C. Kesadaran Diri Meningkat (L.09072)
Kriteria Hasil :
Mengakui kemampuan fisik meningkat
Mengakui kemampuan mental meningkat
Mengakui kemampuan emosional meningkat
Mengenali keterbatasan fisik meningkat
Mengenali keterbatasan mental meningkat
Mengenali keterbatasan emosi meningkat
Mengenali pola kebiasaan meningkat
Mengenali nilai-nilai pribadi meningkat
Mengenali respon subjektif orang lain meningkat
Mempertahankan kesadaran berpikir meningkat
Verbalisasi kesadaran terhadap perasaan meningkat
Interaksi dengan orang lain meningkat
Verbalisasi kebutuhan meningkat
Menerima perasaan sendiri meningkat
Menerima perilaku sendiri meningkat
Membedakan diri dari orang lain meningkat
Membedakan diri dari lingkungan meningkat
D. Psikospiritual membaik (L.09084)
Kriteria Hasil :
Keyakinan meningkat
Harapan meningkat
Konsep diri meningkat
Citra diri meningkat
Perasaan tenang meningkat
Verbalisasi optimisme meningkat
Penetapan tujuan meningkat
Kemampuan memaknai hidup meningkat
Gelisah menurun
Depresi menurun
Perasaan takut menurun
Perasaan pengabaian spiritual menurun
Pikiran bunuh diri menurun
Intervensi
A. Promosi Citra Tubuh (I.09305)
Observasi
Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik
Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhdap harga diri
Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan dan penuaan
Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh (mis. luka, penyakit, pembedahan)
Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis. kelompok sebaya)
Latih fungsi tubuh yang dimilliki
Latih peningkatan penampilan diri (mis. berdandan)
Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok
B. Promosi Koping (I.09312)
Observasi
Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
Identifikasi kemampuan yang dimiliki
Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
Identifikasi pemahaman proses penyakit
Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
Identifikasi metode penyelesaian masalah
Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
Terapeutik
Diskusikan perubahan peran yang dialami
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
Diskusikan untukmengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri
Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang digunakan
Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan
Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan
Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan
Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
Dampingi saat berduka (mis. penyakit kronis, kecacatan)
Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama
Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi
Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama
Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
Anjurkan keluarga terlibat
Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif
Latih penggunaan tehnik relaksasi
Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
Latih mengembangkan penilaian objektif
C. Promosi Harga Diri (I.09308)
Observasi
Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan
Terapeutik
Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
Motivasi menerima tantangan atau hal baru
Diskusikan pernyataan tentang harga diri
Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
Diskusikan persepsi negatif diri
Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi
Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan batasan yang jelas
Berikan umpan balik positif atas openingkatan mencapai tujuan
Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Edukasi
Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembagan konsep positif diri pasien
Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain
Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
Anjurkan mengevaluasi perilaku
Ajarkan cara mengatasi bullying
Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
Latih pernyataan / kemampuan positif diri
Latih cara berfikir dan berperilaku positif
Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi
D. Promosi Kesadaran Diri (I.09311)
Observasi
Identifikasi keadaan emosional saat ini
Identifikasi respons yang ditunjukkan berbagai situasi
Terapeutik
Diskusikan nilai-nilai yang berkontribusi terhadap konsep diri
Diskusikan tentang pikiran, perilaku atau respons terhadap kondisi
Diskusikan dampak penyakit pada konsep diri
Ungkapkan penyangkalan tentang kenyataan
Motivasi dalam meningkatkan kemampuan belajar
Edukasi
Anjurkan mengenali pikiran dan perasaan tentang diri
Anjurkan menyadari bahwa setiap orang unik
Anjurkan mengungkapkan perasaan (mis. marah atau depresi)
Anjurkan meminta bantuan orang lain, sesuai kebutuhan
Anjurkan mengubah pandangan diri sebagai korban
Anjurkan mengidentifikasi perasaan bersalah
Anjurkan mengidenifikasi situasi yang memicu rasa bersalah
Anjurkan mengevaluasi kembali persepsi negatif tentang diri
Anjurkan dalam mengekspresikan diri dengan kelompok sebaya
Ajarkan cara membuat prioritas hidup
Latih cara membuat prioritas diri yang dimiliki
E. Promosi Kepercayaan Diri (I.09310)
Observasi
Identifikasi Ungkapan verbal dan nonverbal yang tidak sesuai
Identifikasi masalah potensial yang dialami
Terapeutik
Gunakan teknik mendengarkan aktif mengenai harapan pasien
Diskusikan kekuatan yang dimiliki (SWOT) serta hal yang penting (SMART)
Diskusikan rencana mencapai tujuan yang diharapkan
Diskusikan rencana perubahan diri
Motivasi berfikir positif dan berkomitmen dalam mencapai tujuan
Buat dan pilih keputusan prioritas untuk memecahkan masalah
Buat catatan pribadi dalam menentukan pencapaian dan menikmati setiap pencapaian
Diskusikan solusi dalam menghadapi msalah
Diskusikan cara menangani situasi tidak terduga secara efektif
Motivasi tetap tenang saat menghadapi masalah dengan kemampuan yang dimiliki
Motivasi efektifitas keputusan yang dibuat dalam mempengaruhi atau memperbaiki penilaian
Edukasi
Anjurkan mengevaluasi cara pemecahan masalah yang dilakukan
Ajarkan pemecahan masalah dan situasi yang sulit (mis. mengancam jiwa)
Kolaborasi
Kolaborasi dengan tim keperawatan spesialis dalam memodifikasi intervensi
F. Edukasi Perawatan Diri (I.12420)
Observasi
Identifikasi pengetahuan tentang perawatan diri
Identifikasi kemampuan membaca, status kognitif, psikologis, tingkat kecemasan dan budaya
Identifikasi masalah dan hambatan perawatan diri yang dialami
Identifikasi metode pembelajaran yang sesuai (mis. diskusi, tanya jawab, penggunaan alat bantu audio atau visual, lisan dan tulisan
Terapeutik
Rencanakan strategi edukasi, termasuk tujuan yang realistis
Jadwalkan waktu dan intensitas pembelajaran sesuai penyakit
Sediakan lingkungan yang kondusif pembelajaran optimal (mis. di ruang kelas atau ruang terapi yang kosong)
Ciptakan edukasi interaktif untuk memicu partisipasi aktif selama edukasi
Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat
Edukasi
Ajarkan perawatan diri, praktik perawatan diri, dan aktivitas kehidupan sehari-hari
Anjurkan mendemonstrasikan praktik perawatan diri sesuai kemampuan
Anjurkan mengulang kembali informasi edukasi tentang perawatan mandiri
G. Manajemen Stres (I.09293)
Observasi
Identifikasi tingkat stres
Identifikasi stresor
Terapeutik
Lakukan reduksi ansietas (mis. anjurkan napas dalam sebulan sebelum prosedur, berikan informasi tentang prosedur)
Lakukan manajemen pengendalian marah, jika perlu
Pahami reaksi marah terhadap stresor
Bicarakan perasaan marah, sumber dan makna marah
Berikan kesempatan untuk menenangkan diri
Pastikan keselamatan pasien, anggota keluarga dan staf
Berikan waktu istirahat dan tidur yang cukup untuk mengembalikan tingkat energi
Gunakan metode untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan spiritual
Pastikan asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan resistensi tubuh terhadap stres
Hindari makanan yang mengandung kafein, garam dan lemak
Edukasi
Anjurkan mengatur waktu untuk mengurangi kejadian stres
Anjurkan mengendalikan tuntutan orang lain dengan negosiasi atau mengatakan "tidak"
Anjurkan memenuhi kebutuhan yang prioritas dan dapat diselesaikan
Anjurkan latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan biologis dan emosional 30 menit tiga kali seminggu
Anjurkan menggunakan teknik menurunkan stres yang sesuai untuk diterapkan di rumah sakit maupun pada situasi lainnya
Ajarkan teknik menurunkan stres (mis. latihan pernapasan masase, relaksasi progresif, imajinasi terbimbing, biofeedback, terapi sentuhan, terapi murattal, terapi musik, terapi humor, terapi tertawa, meditasi)