Distress Spritual

Kode Diagnosa:

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Gangguan pada keyakinan atau sistem nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup melalui hubungan dengan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan

Kondisi Klinis
Terkait

  1. Penyakit kronis (mis. arthritis rheumatoid, sklerosis multipel)

  2. Penyakit terminal (mis. kanker)

  3. Retanrdasi mental

  4. Kehilangan bagian tubuh

  5. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

  6. Kelahiran mati, kematian janin, keguguran

  7. Kemandulan

  8. Gangguan psikiatri

Penyebab

  1. Menjelang ajal

  2. Kondisi penyakit kronis

  3. Kondisi penyakit kronis

  4. Kematian orang terdekat

  5. Perubahan pola hidup

  6. Kesepian

  7. Pengasingan diri

  8. Pengasingan sosial

  9. Gangguan sosio-kultural

  10. Peningkatan ketergantungan pada orang lain

  11. Kejadian hidup yang tidak diharapkan

Tanda / Gejala

Subjektif

  1. Mempertanyakan makna/tujuan hidupnya

  2. Menyatakan hidupnya terasa tidak/kurang bermaknaMerasa menderita/tidak berdaya

  3. Menyatakan hidupnya terasa tidak/kurang tenang

  4. Mengeluh tidak dapat menerima (kurang pasrah)

  5. Merasa bersalah

  6. Merasa terasing

  7. Menyatakan telah diabaikan

Objektif

  1. Tidak mampu beribadah

  2. Marah pada tuhan

  3. Menolak berinteraksi dengan orang terdekat/pemimpin spiritual

  4. Tidak mampu berkreativitas (mis. menyanyi, mendengarkan musik, menulis)

  5. Koping tidak efektif

  6. Tidak berminat pada alam/literatur spiritual


Tujuan
Perawatan


A. Status Spiritual membaik (L.09091)

Kriteria Hasil :

    1. Verbalisasi maknda dan tujuan hidup meningkat

    2. Verbalisasi kepuasan terhadap makna hidup meningkat

    3. Verbalisasi perasaan keberdayaan meningkat

    4. Verbalisasi perasaan tenang meningkat

    5. Verbalisasi penerimaan meningkat

    6. Verbalisasi percaya pada orang lain meningkat

    7. Perilaku marah pada Tuhan menurun

    8. Verbalisasi perasaan bersalah menurun

    9. Verbalisasi perasaan asing menurun

    10. Verbalisasi perasaan diabaikan menurun

    11. Verbalisasi menyalahkan diri sendiri menurun

    12. Mimpi buruk menurun

    13. Perasaan takut menurun

    14. Penghindaran aktivitas, tempat, orang terkait trauma menurun

    15. Kewaspadaan berlebihan menurun

    16. Perilaku merusak diri menurun

    17. Perilaku merusak diri menurun

    18. Kemampuan beribadah membaik

    19. Interaksi dengan orang terdekat/tokoh agama membaik

    20. Koping membaik

    21. Memori membaik

    22. Interpretasi realita membaik

B. Harapan meningkat (L.09068)

Kriteria Hasil :

  1. Keterlibatan dalam aktivitas perawatan meningkat

  2. Selera makan meningkat

  3. Inisiatif meningkat

  4. Minat komunikasi verbal meningkat

  5. Verbalisasi keputusasaan menurun

  6. Perilaku masif menurun

  7. Afek datar menurun

  8. Mengangkat bahu saat bicara menurun

  9. Pola tidur membaik

C. Kesadaran Diri Meningkat (L.09072)

Kriteria Hasil :

  1. Mengakui kemampuan fisik meningkat

  2. Mengakui kemampuan mental meningkat

  3. Mengakui kemampuan emosional meningkat

  4. Mengenali keterbatasan fisik meningkat

  5. Mengenali keterbatasan mental meningkat

  6. Mengenali keterbatasan emosi meningkat

  7. Mengenali pola kebiasaan meningkat

  8. Mengenali nilai-nilai pribadi meningkat

  9. Mengenali respon subjektif orang lain meningkat

  10. Mempertahankan kesadaran berpikir meningkat

  11. Verbalisasi kesadaran terhadap perasaan meningkat

  12. Interaksi dengan orang lain meningkat

  13. Verbalisasi kebutuhan meningkat

  14. Menerima perasaan sendiri meningkat

  15. Menerima perilaku sendiri meningkat

  16. Membedakan diri dari orang lain meningkat

  17. Membedakan diri dari lingkungan meningkat

D. Psikospiritual membaik (L.09084)

Kriteria Hasil :

  1. Keyakinan meningkat

  2. Harapan meningkat

  3. Konsep diri meningkat

  4. Citra diri meningkat

  5. Perasaan tenang meningkat

  6. Verbalisasi optimisme meningkat

  7. Penetapan tujuan meningkat

  8. Kemampuan memaknai hidup meningkat

  9. Gelisah menurun

  10. Depresi menurun

  11. Perasaan takut menurun

  12. Perasaan pengabaian spiritual menurun

  13. Pikiran bunuh diri menurun


Intervensi

A. Dukungan Spiritual (I. 09276)

Observasi :

  1. Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan

  2. Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan kesehatan

  3. Identifikasi harapan dan kekuatan pasien

  4. Identifikasi ketaatan dalam beragama

Terapeutik :

  1. Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan kematian

  2. Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara tepat

  3. Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa ketidakberdayaan

  4. Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual

  5. Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu

  6. Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah

Edukasi :

      1. Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan atau orang lain

      2. Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung

      3. Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing

Kolaborasi

  1. Atur kunjungan dengan rohaniawan (mis. ustadz, pendeta, romo, biksu)

B. Promosi Koping (I. 09312)

Observasi :

  1. Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan

  2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki

  3. Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan

  4. Identifikasi pemahaman proses penyakit

  5. Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan

  6. Identifikasi metode penyelesaian masalah

  7. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan social

Terapeutik

  1. Diskusikan perubahan peran yang dialami

  2. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

  3. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri

  4. Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri

  5. Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu

  6. Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri

  7. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang digunakan

  8. Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan

  9. Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis

  10. Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan

  11. Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan

  12. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial

  13. Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia

  14. Dampingi saat berduka (mis. penyakit kronis, kecacatan)

  15. Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama

  16. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat

  17. Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam

Edukasi

  1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama

  2. Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu

  3. Anjurkan keluarga terlibat

  4. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik

  5. Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif

  6. Latih penggunaan tehnik relaksasi

  7. Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan

  8. Latih mengembangkan penilaian objektif

C. Dukungan Perkembangan Spritual (I.09269)

Terapeutik

  1. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri

  2. Fasilitasi mengidentifikasi masalah spiritual

  3. Fasilitasi mengidentifikasi hambatan dalam pengenalan diri

  4. Fasilitasi mengeksplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh, pikiran dan jiwa

  5. Fasilitasi hubungan persahabatan dengan orang lain dan pelayanan keagamaan

Edukasi

  1. Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai

  2. Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (hari raya, ritual) dan meditasi

Kolaborasi

  1. Rujuk pada pemuka agama / kelompok agama, jika perlu

  2. Rujuk kepada kelompok pendukung, swabantu, atau program spiritual, jika perlu

D. Dukungan Memaafkan (I.09261)

Observasi

  1. Identifikasi sumber kemarahan dan kebencian

  2. Identifikasi keyakinan yang menghambat dan membantu mengungkapkan masalah

  3. Identifikasi perasaan marah, kepahitan, dan dendam

Terapeutik

  1. Dengarkan ungkapan perasaaan dan pikiran secara empati

  2. Gunakan teknik kehadiran, sentuhan dan empati, jika perlu

  3. Fasilitasi mengatasi hambatan pemulihan dengan cara spiritual (mis. doa, bimbingan, bersikap bijaksana)

  4. Fasilitasi kegiatan ibadah, bermohon ampun/taunat kepada Tuhan (mis. sholat taubat, pengakuan dosa)

Edukasi

    1. Jelaskan bahwa memaafkan adalah sebuah proses

    2. Jelaskan bahwa memaafkan memiliki dimenis kesehatan dan pemulihan diri

    3. Ajarkan teknik melepaskan emosi dan relaksasi

E. Dukungan Proses Berduka (I.09274)

Observasi

  1. Identifikasi kehilangan yang dihadapi

  2. Identifikasi proses berduka yang dialami

  3. Identifikasi sifat keterikatan pada benda yang hilang atau orang yang meninggal

  4. Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan

Terapeutik

  1. Tunjukkan sikap menerima dan empati

  2. Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan

  3. Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat

  4. Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya, agama dan norma sosial

  5. Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman (mis. membaca buku, menulis, menggambar atau bermain)

  6. Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan

Edukasi

    1. Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, sepresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan

    2. Anjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan

    3. Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan

    4. Ajarkan melewati proses berduka secara bertahap

F. Konseling (I.10334)

Observasi

  1. Identifiaksi kemampuan dan beri penguatan

  2. Identifikasi perilaku keluarga yang mempengaruhi pasien

Terapeutik

  1. Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan

  2. Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran

  3. Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling

  4. Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan

  5. Berikan penguatan terhadap keterampilan baru

  6. Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah

Edukasi

  1. Anjurkan mengekspresikan perasaan

  2. Anjurkan membuat dafar alternatif penyelesaian masalah

  3. Anjurkan pengembangan keterampilan baru, jika perlu

  4. Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif

  5. Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan saat stres

G. Promosi Harapan (I.09307)

Observasi

  1. Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup

Terapeutik

  1. Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting

  2. Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan

  3. Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan

  4. Kembangkan rencana perawatan yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai dengan kompleks

  5. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dukungan kelompok

  6. Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikkan kebutuhan spiritual

Edukasi

    1. Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis

    2. Anjurkan mempertahankan hubungan (mis. menyebutkan nama orang yang dicintai)

    3. Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain

    4. Latih cara mengembangkan spiritual diri

    5. Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis. prestasi, pengalaman)

H. Perawatan Pasien Terminal (I.09304)

Observasi

  1. Identifikasi kondisi umum (mis. fisik, psikologis, spiritual)

Terapeutik

  1. Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan

  2. Berikan kesempatan memenuhi kebutuhan

  3. Berikan dukungan emosiobal kepada keluarga dan orang terdekat

  4. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar (mis. cairan, nutrisi, kebersihan diri, kenyamanan)

  5. Fasilitasi pengungkapan pesan atau wasiat

  6. Fasilitasi keluarga menerima kehilangan pasien

Edukasi

  1. Ajarkan keluarga tentang proses berduka dan penanganannya

Kolaborasi

    1. Kolaborasi pemberian obat anti nyeri, jika perlu

    2. Kolaborasi dengan rohaniawan untuk pemenuhan kebutuhan religius-spiritual