Distress Spritual
Kode Diagnosa:
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Gangguan pada keyakinan atau sistem nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup melalui hubungan dengan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Penyakit kronis (mis. arthritis rheumatoid, sklerosis multipel)
Penyakit terminal (mis. kanker)
Retanrdasi mental
Kehilangan bagian tubuh
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
Kelahiran mati, kematian janin, keguguran
Kemandulan
Gangguan psikiatri
Penyebab
Menjelang ajal
Kondisi penyakit kronis
Kondisi penyakit kronis
Kematian orang terdekat
Perubahan pola hidup
Kesepian
Pengasingan diri
Pengasingan sosial
Gangguan sosio-kultural
Peningkatan ketergantungan pada orang lain
Kejadian hidup yang tidak diharapkan
Tanda / Gejala
Subjektif
Mempertanyakan makna/tujuan hidupnya
Menyatakan hidupnya terasa tidak/kurang bermaknaMerasa menderita/tidak berdaya
Menyatakan hidupnya terasa tidak/kurang tenang
Mengeluh tidak dapat menerima (kurang pasrah)
Merasa bersalah
Merasa terasing
Menyatakan telah diabaikan
Objektif
Tidak mampu beribadah
Marah pada tuhan
Menolak berinteraksi dengan orang terdekat/pemimpin spiritual
Tidak mampu berkreativitas (mis. menyanyi, mendengarkan musik, menulis)
Koping tidak efektif
Tidak berminat pada alam/literatur spiritual
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Status Spiritual membaik (L.09091)
Kriteria Hasil :
Verbalisasi maknda dan tujuan hidup meningkat
Verbalisasi kepuasan terhadap makna hidup meningkat
Verbalisasi perasaan keberdayaan meningkat
Verbalisasi perasaan tenang meningkat
Verbalisasi penerimaan meningkat
Verbalisasi percaya pada orang lain meningkat
Perilaku marah pada Tuhan menurun
Verbalisasi perasaan bersalah menurun
Verbalisasi perasaan asing menurun
Verbalisasi perasaan diabaikan menurun
Verbalisasi menyalahkan diri sendiri menurun
Mimpi buruk menurun
Perasaan takut menurun
Penghindaran aktivitas, tempat, orang terkait trauma menurun
Kewaspadaan berlebihan menurun
Perilaku merusak diri menurun
Perilaku merusak diri menurun
Kemampuan beribadah membaik
Interaksi dengan orang terdekat/tokoh agama membaik
Koping membaik
Memori membaik
Interpretasi realita membaik
B. Harapan meningkat (L.09068)
Kriteria Hasil :
Keterlibatan dalam aktivitas perawatan meningkat
Selera makan meningkat
Inisiatif meningkat
Minat komunikasi verbal meningkat
Verbalisasi keputusasaan menurun
Perilaku masif menurun
Afek datar menurun
Mengangkat bahu saat bicara menurun
Pola tidur membaik
C. Kesadaran Diri Meningkat (L.09072)
Kriteria Hasil :
Mengakui kemampuan fisik meningkat
Mengakui kemampuan mental meningkat
Mengakui kemampuan emosional meningkat
Mengenali keterbatasan fisik meningkat
Mengenali keterbatasan mental meningkat
Mengenali keterbatasan emosi meningkat
Mengenali pola kebiasaan meningkat
Mengenali nilai-nilai pribadi meningkat
Mengenali respon subjektif orang lain meningkat
Mempertahankan kesadaran berpikir meningkat
Verbalisasi kesadaran terhadap perasaan meningkat
Interaksi dengan orang lain meningkat
Verbalisasi kebutuhan meningkat
Menerima perasaan sendiri meningkat
Menerima perilaku sendiri meningkat
Membedakan diri dari orang lain meningkat
Membedakan diri dari lingkungan meningkat
D. Psikospiritual membaik (L.09084)
Kriteria Hasil :
Keyakinan meningkat
Harapan meningkat
Konsep diri meningkat
Citra diri meningkat
Perasaan tenang meningkat
Verbalisasi optimisme meningkat
Penetapan tujuan meningkat
Kemampuan memaknai hidup meningkat
Gelisah menurun
Depresi menurun
Perasaan takut menurun
Perasaan pengabaian spiritual menurun
Pikiran bunuh diri menurun
Intervensi
A. Dukungan Spiritual (I. 09276)
Observasi :
Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan
Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan kesehatan
Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
Identifikasi ketaatan dalam beragama
Terapeutik :
Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan kematian
Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara tepat
Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa ketidakberdayaan
Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu
Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Edukasi :
Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan atau orang lain
Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung
Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
Atur kunjungan dengan rohaniawan (mis. ustadz, pendeta, romo, biksu)
B. Promosi Koping (I. 09312)
Observasi :
Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
Identifikasi kemampuan yang dimiliki
Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
Identifikasi pemahaman proses penyakit
Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
Identifikasi metode penyelesaian masalah
Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan social
Terapeutik
Diskusikan perubahan peran yang dialami
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri
Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang digunakan
Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan
Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan
Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan
Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
Dampingi saat berduka (mis. penyakit kronis, kecacatan)
Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama
Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi
Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama
Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
Anjurkan keluarga terlibat
Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif
Latih penggunaan tehnik relaksasi
Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
Latih mengembangkan penilaian objektif
C. Dukungan Perkembangan Spritual (I.09269)
Terapeutik
Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri
Fasilitasi mengidentifikasi masalah spiritual
Fasilitasi mengidentifikasi hambatan dalam pengenalan diri
Fasilitasi mengeksplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh, pikiran dan jiwa
Fasilitasi hubungan persahabatan dengan orang lain dan pelayanan keagamaan
Edukasi
Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai
Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (hari raya, ritual) dan meditasi
Kolaborasi
Rujuk pada pemuka agama / kelompok agama, jika perlu
Rujuk kepada kelompok pendukung, swabantu, atau program spiritual, jika perlu
D. Dukungan Memaafkan (I.09261)
Observasi
Identifikasi sumber kemarahan dan kebencian
Identifikasi keyakinan yang menghambat dan membantu mengungkapkan masalah
Identifikasi perasaan marah, kepahitan, dan dendam
Terapeutik
Dengarkan ungkapan perasaaan dan pikiran secara empati
Gunakan teknik kehadiran, sentuhan dan empati, jika perlu
Fasilitasi mengatasi hambatan pemulihan dengan cara spiritual (mis. doa, bimbingan, bersikap bijaksana)
Fasilitasi kegiatan ibadah, bermohon ampun/taunat kepada Tuhan (mis. sholat taubat, pengakuan dosa)
Edukasi
Jelaskan bahwa memaafkan adalah sebuah proses
Jelaskan bahwa memaafkan memiliki dimenis kesehatan dan pemulihan diri
Ajarkan teknik melepaskan emosi dan relaksasi
E. Dukungan Proses Berduka (I.09274)
Observasi
Identifikasi kehilangan yang dihadapi
Identifikasi proses berduka yang dialami
Identifikasi sifat keterikatan pada benda yang hilang atau orang yang meninggal
Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan
Terapeutik
Tunjukkan sikap menerima dan empati
Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan
Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat
Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya, agama dan norma sosial
Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman (mis. membaca buku, menulis, menggambar atau bermain)
Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan
Edukasi
Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, sepresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
Anjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan
Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan
Ajarkan melewati proses berduka secara bertahap
F. Konseling (I.10334)
Observasi
Identifiaksi kemampuan dan beri penguatan
Identifikasi perilaku keluarga yang mempengaruhi pasien
Terapeutik
Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan
Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran
Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling
Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan
Berikan penguatan terhadap keterampilan baru
Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah
Edukasi
Anjurkan mengekspresikan perasaan
Anjurkan membuat dafar alternatif penyelesaian masalah
Anjurkan pengembangan keterampilan baru, jika perlu
Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif
Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan saat stres
G. Promosi Harapan (I.09307)
Observasi
Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup
Terapeutik
Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting
Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan
Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
Kembangkan rencana perawatan yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai dengan kompleks
Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dukungan kelompok
Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikkan kebutuhan spiritual
Edukasi
Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis
Anjurkan mempertahankan hubungan (mis. menyebutkan nama orang yang dicintai)
Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain
Latih cara mengembangkan spiritual diri
Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis. prestasi, pengalaman)
H. Perawatan Pasien Terminal (I.09304)
Observasi
Identifikasi kondisi umum (mis. fisik, psikologis, spiritual)
Terapeutik
Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan
Berikan kesempatan memenuhi kebutuhan
Berikan dukungan emosiobal kepada keluarga dan orang terdekat
Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar (mis. cairan, nutrisi, kebersihan diri, kenyamanan)
Fasilitasi pengungkapan pesan atau wasiat
Fasilitasi keluarga menerima kehilangan pasien
Edukasi
Ajarkan keluarga tentang proses berduka dan penanganannya
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat anti nyeri, jika perlu
Kolaborasi dengan rohaniawan untuk pemenuhan kebutuhan religius-spiritual