Isolasi Sosial SP 1
(Indentifikasi Penyebab Isos dan Keuntungan Serta Kerugian Berinteraksi dengan Orang Lain)
Pengertian
Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena orang lain serta sebagai suatu keadaan negative atau mengancam.
Tujuan
Klien mampu membina hubungan saling percaya.
Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
Klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian bersosialisasi.
Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
Kebijakan
-
Prosedur
1. Tahap Orientasi
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik:
1) Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbal.
2) Perkenalkan diri dengan sopan.
3) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien.
4) Jelaskan tujuan pertemuan.
5) Jujur dan menepati janji.
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
7) Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
2. Tahap Kerja
1. Identifikasi penyebab
a. Siapa yang satu rumah dengan pasien
b. Siapa yang dekat dengan pasien
c. Siapa yang tidak dekat dengan pasien
2. Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
a. Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berintraksi dengan orang lain.
b. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berintraksi dengan orang lain
c. Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki bnaykan teman dan bergaul akrab dengan mereka
d. Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain
e. Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien
3. Latih berkenalan
a. Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain
b. Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain
c. Berikan kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan dihadapan perawat.
d. Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/anggota keluarga
e. Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatan jumlah interaksi dengan 2, 3, 4 orang dan seterusnya.
f. Beri kemajuan untuk setiap interaksi yang telah dilakukan oleh pasien
g. Siap mendegarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain, mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya, beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.
h. Masukkan jadwal kegiatan pasien
3. Tahap terminasi
1) Menyimpulkan kegiatan
2) Melakukan evaluasi (subyektif dan obyektif)
3) Memberikan reinforcement positif
4) Menyepakati rencana tindak lanjut (RTL)
5) Menyepakati kontrak selanjutnya (topik, tempat dan waktu)
Unit Terkait
Pelayanan Keperawatan
Pelayanan Psikiatri
Referensi
Mahdelena,S. (2017). Pemenuhan Kebutuhan Dasar Psikososial Kesehatan Mental pada Ny. F dengan Masalah Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah di Rumah Sakit Jiwa Islam Klender Jakarta Timur , 1—104. http://perpus.fikumj.ac.id/index.php? p=show_detail&id=3786&keywords=X
PPNI. (2018). SIKI (Standar Interνensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan) (1st ed.). Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Jiwa,T.K. (2018). Panduan Keperawatan Jiwa.Retrieved from https://ners.unisayogya.ac.id/wordpress_ners/wp- content/uploads/2020/11/PANDUAN-JIWA-Profesi- 20182019_REGULER.pdf