Risiko Perfusi Serebral
Tidak Efektif
Kode Diagnosa: D.0017
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definisi
Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak
Faktor Risiko
Penurunan kinerja ventrikel kiri
Aterosklerosis aorta
Keabnormalan masa protrombin dan/atau masa tromboplastin parsial.
Diseksi arteri
Fibrilasi atrium
Tumor otak
Stenosis karotis
Miksoma atrium
Aneurisma serebri
Koagulopati (misal: Anemia sel sabit)
Dilatasi kardiomiopati
Koagulasi intravaskuler diseminata
Embolisme
Cedera kepala
Hiperkolesteronemia
Hipertensi
Endokarditis infektif
Katup prostetik mekanis
stenosis mitral
Neoplasma otak
Infark miokard akut
Sindrom sick sinus
Penyalahgunaan zat
Terapi tombolitik
Efek samping tindakan (misal: Tindakan operasi bypass)
Kondisi Klinis Terkait
Stroke
Cedera kepala
Aterosklerotik aortik
Infark miokard akut
Diseksi arteri
Embolisme
Endokarditis infektif
Fibrilasi atrium
Hiperkolesterolemia
Hipertensi
Dilatasi Kardiomiopati
Koagulasi Intravaskular
Miksoma atrium
Neoplasma otak
Segmen ventrikel kiri akinetik
Sindrom sick sinus
Stenosis karotid
Stenosis mitral
Hidrosefalus
Infeksi otak (misal: Meningitis, ensefalitis, abses serebri).
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Perfusi Serebral: Meningkat (L.02014)
Kriteria Hasil:
Tingkat kesadaran Meningkat
Kognitif Meningkat
Sakit Kepala Menurun
Gelisah Menurun
Kecemasan Menurun
Agitasi Menurun
Demam Menurun
Tekanan arteri rata-rata Membaik
Tekanan intra kranial Membaik
Tekanan Darah sistolik Membaik
Tekanan darah sistolik Membaik
Tekanan darah diastolik Membaik
Refleks saraf Membaik
B. Status Neurologis: Membaik (L.06053)
Kriteria Hasil:
Tingkat kesadaran Meningkat
Reaksi Pupil Meningkat
Orientasi Kognitif Meningkat
Status kognitif Meningkat
Kontrol Motorik Pusat Meningkat
Fungsi sensorik kranial Meningkat
Fungsi sensorik spinal Meningkat
Fungsi motorik kranial Meningkat
Fungsi otonom Meningkat
Komunikasi Meningkat
Sakit Kepala Menurun
Frekuensi kejang Menurun
Hipertermia Menurun
Diaforesis Menurun
Pucat Menurun
Kongesti Konjungtiva Menurun
Kongesti nasal Menurun
Parastesia Menurun
Sensasi logam di mulut Menurun
Sindrom Horner Menurun
Pandangan kabur Menurun
Penile erection Menurun
Tekanan Darah sistolik Membaik
Frekuensi nadi Membaik
Ukuran pupil Membaik
Gerakan mata Membaik
Pola napas Membaik
Pola istirahat tidur Membaik
Frekuensi napas Membaik
Refleks Pilomotorik Membaik
Intervensi
A. Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial (I.06194)
Observasi:
Identifikasi penyebab peningkatan TIK (misal: Lesi, gangguan metabolisme, edema serebral.
Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (misal: Tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran menurun)
Monitor CVP (Central Venous Pressure) Jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (intra cranial pressure), Jika tersedia
Monitor CCP (Cerebral perfusion pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan
Monitor cairan serebro-spinalis (misal: Warna, konsistensi)
Terapeutik:
Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
Berikan posisi semi fowler
Hindari manuver Valsava
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
B. Pemantauan Tekanan Intrakranial (I.06198)
Observasi:
Identifikasi penyebab peningkatan TIK (misal: Lesi menempati ruang, gangguan metabolisme, edema serebral, peningkatan tekanan vena
Monitor peningkatan TD
Monitor pelebaran tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)
Monitor penurunan frekuensi jantung
Monitor ireguleritas irama napas
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil
Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalam rentang yang diindikasikan
Monitor tekanan perfusi serebral
Monitor jumlah, kecepatan dan karakteristik drainase cairan serebrospinal
Monitor efek stimulus lingkungan hidup terhadap TIK
Terapeutik:
Ambil sampel drainase cairan serebrospinal
Kalibarasi transduser
Pertahankan sterilitas sistem pemantauan
Pertahankan posisi kepala dan leher netral
Bilas sistem pemantauan, jika perlu
Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
C. Manajemen Kejang (I.06193)
Observasi:
Monitor terjadinya kejang berulang
Monitor karakteristik kejang (misal: Aktivitas motorik, dan progresi kejang)
Monitor status neurologis
Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik:
Baringkan pasien agar tidak terjatuh
Berikan alas empuk di bawah kepala, jika memungkinkan
Pertahankan kepatenan jalan napas
Longgarkan pakaian, terutama dibagian leher
Dampingi selama periode kejang
Jauhkan benda-benda berbahaya terutama benda tajam
Catatan durasi kejang
Reorientasikan setelah periode kejang
Dokumentasikan periode terjadinya kejang
Pasang akses IV, jika perlu
Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
Anjurkan keluarga menghindari memasukan apapun ke dalam mulut pasien saat periode kejang
Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk menahan gerakan pasien
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
D. Manajemen Trombolitik (I.02055)
Observasi:
Periksa kontraindikasi terapi trombolitik (misal: Riwayat trauma atau pembedahan, stroke, pembedahan saraf dalam 2bulan terakhir, ulkus gastrointestinal)
Monitor tekanan darah (setiap 15 menit pada 2 jam pertama, setiap 30 menit selama 6 jam berikutnya dan setiap 60 menit selama 16 jam berikutnya)
Monitor sisi insersi terhadap tanda-tanda perdarahan atau hematoma (misal: Setiap 15 menit pada 1 jam pertama, setiap 30 menit pada 1 jam kedua, dan setiap 1 jam hingga terapi dihentikan)
Monitor respons terhadap terapi (misal: Normalisasi segmen ST, nyeri dada berkurang, disritmia tidak terjadi, kadar enzim jantung menurun)
Terapeutik:
Pasang monitor jantung selama terapi trombolitik dan 12-24 jam setelahnya
Berikan oksigen untuk mempertahankan SaO2>94%
Pasang akses intravena
Berikan agen trombolitik sesuai indikasi
Hindari kepala tempat tidur >15 derajat
Pertahankan tirah baring selama 6 jam setelah terapi
Hentikan segara infus trombolitik jika terjadi perdarahan dan alergi
Lakukan penekanan pada sisi insersi selama 30 menit jika terjadi perdarahan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian trombolitik
Jelaskan efek samping pemberian trombolitik
Anjurkan ekstremitas sisi insersi tetap lurus
Anjurkan membatasi aktivitas untuk menurunkan risiko cedera dan perdarahan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemeriksaan CT scan otak setelah 12-24 jam untuk evaluasi neurologis, jika perlu.
E. Pemantauan Neurologis (I.06197)
Observasi:
Monitor ukuran, bentuk, kesimetrisan dan reaktifitas pupil.
Monitor tingkat kesadaran (misal: Menggunakan skala koma glasgow)
Monitor tingkat orientasi
Monitor ingatan terakhir, rentang perhatian, memori masa lalu, mood, dan perilaku
Monitor tanda-tanda vital
Monitor status pernapasan: Analisa gas darah, oksimetri nadi, kedalaman napas, pola napas dan usaha napa
Monitor parameter hemodinamika invasif, jika perlu
Monitor ICP (Intracranial Pressure) dan CPP (Cerebral Perfusion Pressure)
Monitor refleks kornea
Monitor batuk dan refleks muntah
Monitor irama otot, gerakan motor, gaya berjalan dan propriosepsi
Monitor kekuatan pegangan
Monitor adanya tremor
Monitor kesemetrisan waja
Monitor gangguan visual : Diplopia, nistagmus, pemotongan bidang visual, pengelihatan kabur, dan ketajaman pengelihatan
Monitor keluhan sakit kepala
Monitor karakteristik bicara : kelancaran, kehadiran afasia, atau kesulitan mencari kata
Monitor diskriminasi tajam/tumpul atau panas/dingin
Monitor parastesi (mati rasa dan kesemutan)
Monitor pola berkeringat
Monitor respons Babinski
Monitor respons Cushing
Monitor balutan kraniotomi atau laminektomi terhadap adanya drainase
Monitor respons terhadap pengobatan
Terapeutik:
Tingkatkan frekuensi pemantauan neurologis, jika perlu
Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial
Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
F. Perawatan Neurovaskuler (I.06204)
Observasi:
Monitor perubahan warna kulit abnormal (misal: Pucat, kebiruan, keunguan, kehitaman)
Monitor suhu ekstremitas (misal: Panas, hangat, dingin)
Monitor keterbatasan gerak ekstremitas (misal: aktif tanpa nyeri, aktif disertai nyeri, pasif tanpa nyeri, pasif disertai nyeri)
Monitor perubahan sensasi ekstremitas (misal: Penuh, parsial)
Monitor adanya pembengkakan
Monitor perubahan pulsasi ekstremitas (misal: Kuat, lemah, tidak teraba)
Monitor Capillary Refill Time
Monitor adanya nyeri
Monitor tanda-tanda vital
Monitor adanya tanda-tanda sindrom kompartemen
Terapeutik:
Elevasikan ekstremitas (tidak melebihi level jantung)
Pertahankan kesesejajaran (alignment) anatomis ekstremitas
Edukasi:
Jelaskan pentingnya melakukan pemantauan neurovaskuler
Anjurkan menggerakkan ekstremitas secara rutin
Anjurkan melaporkan jika menemukan perubahan abnormal pada pemantauan neurovaskular
Ajarkan cara melakukan pemantauan neurovaskular
Ajarkan latihan rentang gerak pasif/aktif
G. Perawatan Sirkulasi (I. 02079)
Observasi:
Periksa sirkulasi perifer (misal: Nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle brachial reflex)
Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (misal: Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Terapeutik:
Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan perawatan kaki dan kuku
Lakukan hidrasi
Edukasi:
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan berolahraga rutin
Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurunan kolesterol jika perlu
Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (misal: Melebabkan kulit kering pada kaki)
Anjurkan program rehabilitasi vaskular
Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (misal: Rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (misal: Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
H. Manajemen Medikasi (I.14517)
Observasi:
Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
Identifikasi masa kadaluwarsa obat
Identifikasi pengetahuan dan kemampuan menjalani program pengobatan
Monitor keefektifan dan efek samping pemberian obat.
Monitor tanda dan gejala keracunan obat.
Monitor darah serum (Misal: Elektrolit, protrombin), jika perlu
Monitor kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik
Fasilitas perubahan program pengobatan, jika perlu
Sediakan sumber informasi program pengobatan secara visual dan tertulis
Fasilitas pasien dan keluarga melakukan penyesuaian pola hidup akibat program pengobatan
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara mengelola obat (dosis, penyimpanan, rute dan waktu pemberian)
Ajarkan cara menangani atau mengurangi efek samping, jika terjadi
Anjurkan menghubungi petugas kesehatan jika terjadi efek samping obat.