Risiko Perfusi Miokard
Tidak Efektif
Kode Diagnosa: D.0014
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definisi
Berisiko mengalami penurunan sirkulasi arteri koroner yang dapat menganggu metabolisme miokard
Faktor Risiko
Hipertensi
Hiperlipidemia
Hiperglikemia
Hipoksemia
Hipoksia
Kekurangan volume cairan
Pembedahan jantung
Penyalahgunaan obat
Spasme arteri koroner
Peningkatan protein C-reaktif
Temponade Jantung
Efek agen farmakologis
Riwayat penyakit kardiovaskuler pada keluarga
kurang terapapar informasi tentang faktor risiko yang dapat diubah (misal: merokok, gaya hidup kurang gerak, obesitas)
Kondisi Klinis Terkait
Bedah jantung
Temponade jantung
Sindrom koroner akut
Diabetes melitus
Hipertensi
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Perfusi Miokard: Meningkat (L.02011)
Kriteria Hasil:
Gambaran EKG Iskemia/Injuri/Infark Menurun
Nyeri Dada Menurun
Gambaran EKG Aritmia Menurun
Diaforesis Menurun
Mual Menurun
Muntah Menurun
Arteri apikal Membaik
Tekanan arteri rata-rata Membaik
Takikardia Membaik
Bradikardia Membaik
Kekuatan nadi Membaik
Tekanan darah Membaik
Fraksi Ejeksi Membaik
Tekanan baji arteri pulmonal Membaik
Cardiac index (CI) Membaik
B. Curah Jantung: Meningkat (L.02008)
Kriteria Hasil:
Kekuatan nadi perifer Meningkat
Ejection Fraction (EF) Meningkat
Cardiac Index Meningkat
Left Ventricular Stroke Work index Meningkat
Stroke Volume Index Meningkat
Palpitasi Menurun
Bradikardia Menurun
Takikardia Menurun
Takikardia Menurun
Gambaran EKG Aritmia Menurun
Lelah Menurun
Edema Menurun
Distensi Vena Jugularis Menurun
Dispneu Menurun
Oliguria Menurun
Pucat/Sianosis Menurun
Paroxysmal Nocturnal Dyspneu Menurun
Ortopneu Menurun
Batuk Menurun
Suara Jantung S3 Menurun
Suara Jantung S4 Menurun
Murmur Jantung Menurun
Hepatomegali Menurun
Pulmonary Vascular resistance Menurun
Tekanan darah Membaik
Pengisian kapiler Membaik
Berat Badan Membaik
Central Venous Pressure Membaik
Pulmonary Artery Wedge Pressure Membaik
C. Status Sirkulasi (L.02016)
Kriteria Hasil:
Kekuatan nadi Meningkat
Output Urine Meningkat
Saturasi Oksigen Meningkat
PO2 Meningkat
Pucat Meningkat
Akral Dingin Menurun
PCO 2 Menurun
Pitting Edema Menurun
Edema Perifer Menurun
Hipotensi Ortostatik Menurun
Bunyi Napas tambahan Menurun
Bruit pembuluh darah Menurun
Distensi vena jugularis Menurun
Asites Menurun
Fatigue Menurun
Klaudikasio intermitten Menurun
Parastesia Menurun
Sinkop Menurun
Ulkus Ekstremitas Menurun
Tekanan Darah sistolik Membaik
Tekanan darah diastolik Membaik
Tekanan nadi Membaik
Tekanan arteri rata-rata Membaik
Pengisian kapiler Membaik
Tekanan vena sentral Membaik
Berat badan Membaik
Intervensi
A. Manajemen Aritmia (I.02035)
Observasi:
Periksa onset dan pemicu aritmia
Identifikasi jenis aritmia
Monitor frekuensi dan durasi aritmia
Monitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, faktor pencetus dan faktor pereda)
Monitor Respon hemodinamik akibat aritmia
Monitor saturasi oksigen
Monitor kadar elektrolit
Terapeutik:
Berikan lingkungan yang tenang
Pasang jalan napas buatan (misal: OPA, NPA, LMA, ETT), jika perlu
Pasang akses intravena
Pasang monitor jantung
Rekam EKG 12 sadapan
Periksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang dapat memperpanjang interval QT
Lakukan maneuver valsava
Lakukan masase karotis unilateral
Berikan oksigen sesuai indikasi
Siapkan pemasangan ICD (Implantable Cardioverter Defibrilator)
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Kolaborasi pemberian kardioversi, jika perlu
Kolaborasi pemberian defibrilasi, jika perlu
B. Manajemen syok Kardiogenik (I.02051)
Observasi:
Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
Monitor status oksigenasi (Oksimetri nadi, AGD)
Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (deformity/deformitas, open wound/Luka terbuka, tenderness/nyeri tekan, swelling/bengkak)
Monitor EKG 12 lead
Monitor rontgen dada (misal: Kongesti paru, edema paru, pembasaran jantung)
Monitor enzim jantung (misal: CK, CKMB, Troponin)
Identifikasi penyebab masalah utama (misal: Volume, pompa atau irama)
Terapeutik:
Pertahankan jalan napas paten
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
Pasang jalur IV
Pasang kateter urine untuk menilai produksi urin
Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung, jika perlu
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian inotropik (misal: Dobutamin), jika TDS 70-100mmHgtanpa disertai tanda/gejala syok
Kolaborasi pemberian vasopressor (misal: Dopamine), jika TDS 70-100 mmHg disertai tanda/gejala syok)
Kolaborasi pemberian vasopressor kuat (misal: Norepinefrin), jika TDS <70mmH
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Kolaborasi pompa intra-aorta, jika perlu
C. Pencegahan Emboli (I.02066)
Observasi:
Periksa riwayat penyakit pasien secara rinci untuk melihat faktor risiko (misal: Pascaoperasi, fraktur, kemoterapi, kehamilan, pasca persalinan, imobilisasi, kelumpuhan, edema ekstremitas, PPOK, stroke, riwayat DVT Sebelumnya)
Periksa trias Virchow (stasis vena, hiperkoagulabilitas, dan trauma yang mengakibatkan kerusakan intima pembuluh darah)
Monitor adanya gejala baru dari mengi, hemoptisis, nyeri saat inspirasi, nyeri pleuritik
Monitor sirkulasi perifer (misal: Nadi perifer, edema, CRT, warna, suhu dan adanya rasa sakit pada ekstremitas)
Terapeutik:
Posisikan anggota tubuh yang berisiko emboli 20 derajat diatas posisi jantung
Pasang stockings atau alat kompresi pneumatik intermitten
Lepaskan stockings atau alat kompresi pneumatik intermitten selama 15-20 menit setiap 8 jam
Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif
Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam
Hindari memijat atau menekan otot ekstremitas
Edukasi
Anjurkan melakukan fleksi dan ekstensi kaki paling sedikit 10 kali setiap jam
Anjurkan melaporkan perdarahan yang berlebihan (misal: Mimisan yang tidak biasa, muntah darah, urin berdarah, gusi perdarah, perdarahan pervaginam, perdarahan menstruasi yang berat, feses berdarah), nyeri atau bengkak yang tidak biasa, warna biru atau ungu pada jari kaki, nyeri di jari kaki, bisul atau bintik putih di mulut atau tenggorokan
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan minum obat antikoagulan sesuai dengan waktu dan dosis
Anjurkan asupan makanan yang tinggi Vitamin K
Ajarkan menghindari duduk dengan kaki menyilang atau duduk lama dengan kaki tergantung
Ajarkan melakukan tindakan pencegahan (misal: Berjalan, banyak minum, hindari alkohol, hindari imobilisasi jangka panjang)
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian trombolitik, jika perlu
Kolaborasi pemberian antikoagulan dosisi rendah, atau antiplatelet dosis tinggi (misal: Heparin, clopidogrel, warfarin, aspirin, dipridamole, dekstran), jika perlu
Kolaborasi pemberian prometazin intravena dalam larutan NaCl 0.9% 25 cc - 50cc dengan aliran lambat.
D. Perawatan Jantung (I. 02075)
Observasi:
Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispneu, kelelahan, edema, ortopnea, paroxcysmal nocturnal dyspneu, peningkatan CVP)
Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan, hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit, pucat)
Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
Monitor intake dan output cairan
Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Monitor status oksigen
Monitor keluhan nyeri dada (misal: Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presipitasi yang mengurangi nyeri)
Monitor EKG 12 sadapan
Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
Monitor nilai laboratorium jantung (misal: Elektrolit, enzim jantung, BNP, Ntpro-BNP)
Monitor fungsi alat pacu jantung
Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat (misal: Beta blocker, ACE inhibitor, Calcium channel blocker, digoksin)
Terapeutik:
Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
Berikan diet jantung yang sesuai (misal: Batasi asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi.
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi:
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
E. Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Observasi:
Monitor tekanan darah
Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
Monitor pernapasan (frekuensi, kedalaman)
Monitor suhu tubuh
Monitor Oksimeter nadi
Monitor tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)
Identifikasi penyebab perubahan tanda vital
Terapeutik:
Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
F. Manajemen Cairan (I.03098)
Observasi
Monitor status hidrasi (misal: Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
Monitor berat bedan harian
Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (misal: Hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis urine, BUN)
Monitor status hemodinamik (misal: MAP, CVP, PAP, PCWP jika tersedia)
Terapeutik
Catat intake output dan hitung balans cairan 24 jam
Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Berikan cairan intravena jika perlu.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu.
G. Promosi Latihan fisik (I.05183)
Observasi:
Identifikasi keyakinan kesehatan tentang latihan fisik
Identifikasi pengalaman olahraga sebelumnya
Identifikasi motivasi individu untuk memulai atau melanjutkan program olahraga
Identifikasi hambatan untuk berolahraga
Monitor kepatuhan menjalankan program latihan
Monitor respons terhadap program latihan
Terapeutik:
Motivasi mengungkapkan perasaan tentang olahraga/kebutuhan berolahraga
Motivasi memulai atau melanjutkan olahraga
Fasilitasi dalam mengidentifikasi model peran positif untuk mempertahankan program pelatihan
Fasilitas dalam mengembangkan program latihan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
Fasilitas dalam menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang program latihan
Fasilitas dalam menjadwalkan periode reguler latihan rutin mingguan
Fasilitasi dalam mempertahankan kemajuan program latihan
Lakukan aktivitas olahraga bersama pasien, jika perlu.
Libatkan keluarga dalam merencanakan dan memelihara program latiha
Berikan umpan balik positif terhadap setiap upaya yang dijalankan pasien
Edukasi:
Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga
jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan
Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga
Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk
Memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan fisik
Kolaborasi
kolaborasi dengan rehabilitasi medis atau ahli fisiologi olahraga, jika perlu
H. Terapi Oksigen (I.01026)
Observasi:
Monitor Kecepatan aliran oksigen
Monitor Posisi alat terapi oksigen
Monitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan fraksi yang diberikan cukup.
Monitor efektifitas terapi oksigen (misal : oksimetri, analisis gas darah), jika perlu.
Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan atelektasis
Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen.
Terapeutik :
Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan trakea, jika perlu
pertahankan kepatenan jalan napas.
Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
Berikan oksigen tambahan, jika perlu
Tetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan tingkat moblitas pasien.
Edukasi :
Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi :
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/atau tidur.
I. Dukungan Berhenti Merokok (I.01001)
Observasi:
Identifikasi keinginan berhenti merokok
Identifikasi upaya berhenti merokok
Terapeutik:
Diskusikan motivasi penghentian merokok
Diskusikan kesiapan perubahan gaya hidup
Lakukan pendekatan psikoedukasi untuk mendukung dan membimbing upaya berhenti merokok
Edukasi:
Jelaskan efek langsung berhenti merokok
Jelaskan berbagai intervensi dengan farmakoterapi (misal: terapi penggantian nikotin)
J. Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
Observasi:
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (misal: Penyakit kambuhan)
Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (misal: poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
Monitor intake dan output cairan
Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi.
Terapeutik:
Berikan asupan cairan oral
Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburu
Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi:
Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250mg/dL
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urin, jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes ( misal: penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan)
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu.
K. Manajemen Berat Badan (I.03097)
Observasi
Identifikasi kondisi kesehatan pasien yang dapat mempengaruhi berat badan
Terapeutik
Hitung berat badan ideal pasien
Hitung persentase lemak dan otot pasien
Fasilitasi menentukan target berat badan yang realistis
Edukasi
Jelaskan hubungan antara asupan makanan, aktivitas fisik, penambahan berat badan dan penurunan berat badan
Jelaskan faktor risiko berat badan lebih dan berat badan kurang
Anjurkan mencatat berat badan setiap minggu, jika perlu
Anjurkan melakukan pencatatan asupan makan, aktivitas fisik dan perubahan berat badan