Risiko Mutilasi Diri
Kode Diagnosa: D.0135
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definsi
Berisiko sengaja mencederai diri yang menyebabkan kerusakan fisik untuk memperoleh pemulihan ketegangan
Faktor Risiko
Perkembangan remaja
Individu autistik
Gangguan kepribadian
Penyakit keturunan
Penganiayaan (misal: fisik, psikologis, seksual)
Gangguan hubungan interpersonal
Perceraian keluarga
Keterlambatan perkembangan
Riwayat perilaku mencederai diri
Ancaman kehilangan hubungan yang bermakna
Ketidakmampuan mengungkapkan ketegangan secara verbal
Ketidakmampuan mengatasi masalah
Harga diri rendah
Peningkatan ketegangan yang tidak dapat ditoleransi
Kondisi Klinis Terkait
Gangguan kepribadian
Gangguan mental organik
Autisme
Skizoprenia
Depresi Mayor
Dissociative Identity Disorder (DID)
Masokisme seksual
Gangguan afektif atau mania
Riwayat penganiayaan
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Kontrol Diri Meningkat (L.14127)
Kriteria Hasil:
Verbalisasi ancaman kepada orang lain menurun
Verbalisasi umpatan menurun
Perilaku menyerang menurun
Perilaku melukia diri sendiri menurun
Perilaku merusak lingkungan sekitar menrurun
Perilaku agresif amuk menurun
Suara keras menurun
Bicara ketus menurun
Verbalisasi keinginan bunuh diri menurun
Verbalisasi isyarat bunuh diri menurun
Verbalisasi ancaman bunuh diri menurun
Verbalisasi rencana bunuh diri menurun
Verbalisasi kehilangan hubungan yang penting menurun
Perilaku merencanakan bunuh diri menurun
Euforia menurun
Alam perasaan depresi menurun
Intervensi
A. Manajemen Pengendalian Marah (I.09290)
Observasi:
Identifikasi penyebab kemarahan
Identifikasi harapan perilaku terhadap ekspresi kemarahan
Monitor potensi agresif tidak konstruktif dan lakukan tindakan sebelum agresif
Lakukan monitor kemajuan dari perilaku pasien
Terapeutik:
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Fasilitasi megekspresikan marah secara adaptif
Cegah kerusakan fisik akibat ekspresi marah
Cegah aktifitas pemicu agresif
Lakukan kontrol eksterna (pengekangan, seklusi, timeout jika perlu
Dukung penerapan strategi pengendalian marah dan dan ekspresi marah adaptif
Berikan penguatan atas keberhasilan penerapan strategi pengendalian marah
Edukasi:
Jelaskan makna, fungsi marah, frudtasi dan respon marah
Anjurkan meminta bantuan perawat atau kelkuarga selama ketegangan meningkat
Ajarkan strategi untuk mencegah ekspresi marah maladaptif
Ajarkan metode untuk memodulasi pengalaman emosi yang kuat
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat
B. Kontrak Perilaku Positif (I.09282)
Observasi :
Identifikasi kemampuan mental dan kognitif untuk membuat kontrak
Identifikasi cara dan sumber daya terbaik untuk mencapai tujuan
Identifikasi hambatan dalam menerapkan perilaku positif
Monitor pelaksanaan perilaku ketidaksesuaian dan kurang komitmen untuk memenuhi kontrak
Terapeutik :
Ciptakan lingkungan yang terbuka untuk membuat kontrak perilaku
Fasilitasi pembuatan kontrak tertulis
Diskusikan perilaku kesehatan yang ingin diubah
Diskusikan tujuan positif jangka pendek dan jangka panjang yang realistis dan dapat dicapai
Diskusikan pengembangan rencana perilaku positif
Diskusikan cara mengamati perilaku (mis. tabel kemajuan perilaku)
Diskusikan penghargaan yang diinginkan ketika tujuan tercapai, jika perlu
Diskusikan konsekuensi atau sanksi tidak memenuhi kontrak
Tetapkan batas waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan yang realistis
Fasiliasi meninjau ulang kontrak dan tujuan, jika perlu
Pastikan kontrak ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat jika perlu
Libatkan keluarga dalam proses kontrak, jika perlu
Edukasi :
Anjurkan menuliskan tujuan sendiri, jika perlu
C. Edukasi Manajemen Stres (I.12392)
Observasi:
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik:
Sedikan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendididkan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi:
Ajarkan teknik relaksasi
Ajarkan latihan asertif
Ajarkan membuat jadwal olah raga teratur
Anjurkan tetap menulis jurnal untuk meningkatkan optimesme dan melepaskan beban
Anjurkan aktivitas untuk menyenangkan diri sendiri misalnya bermain musik
Anjurkan bersosilisasi
Anjurkan tidur dengan baik setiap malam
Anjurkan tertawa untuk melepas stres dengan membaca atau nonton klip vidio yang lucu
Anjurkan menjalin komunikasi dengan keluarga dan profesi pemberian asuhan