Risiko Luka Tekan
Kode Diagnosa: D.0144
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definsi
Berisiko mengalami cedera lokal pada kulit dan/atau jaringan, biasanya pada tonjolan tulang akibat tekanan dan/atau gesekan
Faktor Risiko
Skor skala Braden Q < 16 (anak) atau skor skala Braden < 18 (dewasa)
Perubahan fungsi kognitif
Perubahan sensasi
Skor ASA (American in Sensation Anesthesiologist) > 2
Anemia
Penurunan mobilisasi
Penutunan kadar albumin
Penurunan oksigenasi jaringan
Penurunan perfusi jaringan
Dehidrasi
Kulit kering
Edema
Peningkatan suhu kulit 1-2 derajat celcius
Periode mobilisasi yang lama di atas permukaan yang keras (mis. prosedur operasi > 2 jam)
Usia > 65 tahun
Berat badan lebih
Fraktur tungkai
Riwayat stroke
Riwayat luka tekan
Riwayat trauma
2Hipertermi
2Inkontinensia
2Ketidakadekuatan nutrisi
2Skor RAPS (Risk Assesment Pressure Score) rendah
2Klasifikasi fungsional NYHA (New York Heart Association) > 2
2Efek agen farmakologis (mis. anestesi umum, vasopressor, antidepresan, norepinefrin)
2Imobilisasi fisik
2Penekanan di atas tonjolan tulang
2Penurunan tebal lipatan kulit trisep
30. Kulit bersisik
3Gesekan permukaan kulit
Kondisi Klinis Terkait
Anemia
Gagal jantung kongestif
Trauma
Stroke
Malnutrisi
Obesitas
Fraktur tungkai
Cedera medula spinalis dan/atau kepala
Imobilisasi
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Integritas Kulit dan jaringan meningkat (L.14125)
Kriteria Hasil :
Elasitisitas meningkat
Hidrasi meningkat
Perfusi jaringan meningkat
Kerusakan jaringan menurun
Kerusakan lapisan kulit menurun
Nyeri menurun
Perdarahan menurun
Kemerahan menurun
Hematoma menurun
Pigmentasi abnormal menurun
Jaringan parut menurun
Nekrosis menurun
Abrasi kornea menurun
Suhu kulit membaik
Sensasi membaik
Tekstur membaik
Pertumbuhan rambut membaik
B. Mobilitas fisik meningkat (L.05042)
Kriteria Hasil :
Pergerakan ekstremitas meningkat
Kekuatan otot meningkat
Rentang gerak (ROM) meningkat
Nyeri menurun
Kecemasan menurun
Kaku sendi menurun
Gerakan tidak terkoordinasi menurun
Gerakan terbatas menurun
Kelemahan fisik menurun
C.Penyembuhan luka meningkat
(L.14130)
Kriteria Hasil :
Penyatuan kulit meningkat
Penyatuan tepi luka meningkat
Jaringan granulasi meningkat
Pembentukan jaringan parut meningkat
Edema pada sisi luka menurun
Peradangan luka menurun
Nyeri menurun
Drainase purulen menurun
Drainase serosa menurun
Drainase sanguinis menurun
Drainase serosanguinis menurun
Eritema pada kulit sekitar menurun
Peningkata suhu kulit menurun
Bau tidak sedap pada luka menurun
Nekrosis menurun
Infeksi menurun
D. Status nutrisi membaik
(L.06053)
Kriteria Hasil :
Porsi makan yang dihabiskan meningkat
Kekuatan otot pengunyah meningkat
Kekuatan otot menelan meningkat
Serum albumin meningkat
Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi meningkat
Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat meningkat
Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat meningkat
Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat meningkat
Penyiapan dan penyimpanan makanan yang aman meningkat
Penyiapan dan penyimpanan minuman yang aman meningkat
Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan meningkat
Persaan cepat kenyang menurun
Nyeri abdomen menurun
Sariawan menurun
Rambut rontok menurun
Diare menurun
Berat badan membaik
Indeks Massa Tubuh (IMT) membaik
Frekuensi makan memebaik
Nafsu makan membaik
Bising usus membaik
Tebal lipatan trisep membaik
Intervensi
A. Manajemen sensasi perifer (I.06195)
Observasi :
Identifikasi penyebab perubahan sensasi
Identifikasi penggunaan alat pengikat, prostesis, sepatu dan pakaian
Periksa perbedaan sensasi tajam dan tumpul
Periksa perbedaan sensasi panas atau dingin
Periksa kemampuan mengidentikasi lokasi atau tekstur benda
Monitor terjadinya parastesia, jika perlu
Monitor perubahan kulit
Monitor adanya tromboflebitis atau tromboemboli vena
Terapeutik :
Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas atau dingin)
Edukasi :
Anjurkan menggunakan termometer untuk menguji suhu air
Anjurkan penggunaan sarung tangan termal saat memasak
Anjurkan memakai sepatu lembut dan bertumit rendah
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
Kolaborasi pemberian kortikosteroid, jika perlu
B. Pencegahan luka tekan (I.14543)
Observasi :
Periksa luka tekan dengan menggunakan skala (mis. Skala Norton, Skala Braden)
Periksa adanya luka tekan sebelumnya
Monitor suhu kulit yang tertekan
Monitor berat badan dan perubahannya
Monitor status kulit harian
Monitor ketat area yang memerah
Monitor kulit di atas tonjolan tulang atau titik tekan saat mengubah posisi
Monitor sumber tekanan dan gesekan
Monitor mobilitas dan aktivitas individu
Terapeutik :
Keringkan daerah kulit yang lembab akibat keringat, cairan luka dan inkontinensia fekal atau urin
Gunakan barier seperti lotion atau bantalan penyerap air
Ubah posisi dengan hati-hati setiap 1-2 jam
Buat jadwal perubahan posisi
Berikan bantalan pada titik tekan atau tonjolan tulang
Jaga sprai tetap kering, bersih dan tidak ada kerutan/ lipatan
Gunakan kasur khusus, jika perlu
Hindari pemijaatan di atas tonjolan tulang
Hindari pemberian lotion pada daerah yang luka atau kemerahan
Hindari menggunakan air hangat dan sabun keras saat mandi
Pastikan asupan makanan yang cukup terutama protein, vitamin B dan C, zat besi dan kalori
Edukasi :
Jelaskan tanda-tanda kerusakan kulit
Anjurkan melapor jika menemukan tanda-tanda kerusakan kulit
Ajarkan cara merawat kulit
C. Dukungan ambulasi (I.06171)
Observasi :
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik :
Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk)
Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
D. Dukungan mobilisasi (I.05173)
Observasi :
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik :
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. pagar tempat tidur)
Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
E. Edukasi Edema (I.12370)
Observasi :
Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Monitor kemampuan dan pemahaman pasien dan keluarga setelah edukasi
Terapeutik :
Persiapkan materi dan media edukasi (mis. formulir balans cairan)
Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan pasien dan keluarga
Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi :
Jelaskan tentang definisi, penyebab (penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia, gagal jantung, retensi natrium), gejala dan tanda edema (kenaikan BB yang drastis, penurunan urine output, albumin darah kurang dari normal, pitting edema)
Jelaskan cara penanganan dan pencegahan edema (mis. timbang BB tiap hari, balans cairan, obat diuretik, diet tinggi protein, diet rendah garam, antihipertensi)
Instruksikan pasien dan keluarga untuk menjelaskan kembali definisi, penyebab, gejala dan tanda, penanganan dan pencegahan edema
F. Edukasi pencegahan luka tekan (I.12408)
Observasi :
Identifikasi gangguan fisik yang memungkinkan terjadinya luka tekan
Periksa kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko luka tekan
Terapeutik :
Persiapkan materi, media tentang faktor-faktor penyebab, cara identifikasi dan pencegahan risiko luka tekan di rumah sakit maupun di rumah
Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan pasien dan keluarga
Edukasi :
Jelaskan lokasi-lokasi yang sering terjadi luka tekan (mis. tumit, tulang ekor, bahu, telinga)
Ajarkan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya luka tekan
Ajarkan cara menggunakan matras dekubitus
Ajarkan cara mempertahankan permukaan kulit sehat, identifikasi kerusakan permukaan kulit seperti merah, panas, bula, eksudat
Anjurkan untuk tetap bergerak sesuai kemampuan dan kondisi
Demonstrasikan cara-cara meningkatkan sirkulasi pada titik-titik lokasi tertekan (mis. pemijatan, ubah posisi miring kanan, miring kiri, supine)
G. Edukasi perawatan kulit (I.12426)
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
Anjurkan minum cukup cairan
Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
Anjurkan menggunakan pelembab
Anjurkan melapor jika ada lesi kulit yang tidak biasa
H. Manajemen cairan (I.03098)
Observasi :
Monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
Monitor berat badan harian
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Monitor status hemodinamik
Terapeutik :
Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam
Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
I. Manajemen nutrisi (I.03119)
Observasi :
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik :
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Fasiliasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi :
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
J. Pemberian obat topikal (I.14533)
Observasi :
Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
Periksa tanggal kadaluwarsa obat
Monitor efek terapeutik obat
Monitor efek lokal, efek sistemik dan efek samping obat
Terapeutik :
Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
Cuci tangan dan pasang sarung tangan
Berikan privasi
Bersihkan kulit
Oleskan obat topikal pada kulit yang utuh (kecuali penggunaan obat untuk mengobati lesi)
Edukasi :
Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum pemberian
Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
K. Perawatan integritas kulit (I. 11353)
Observasi :
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
Terapeutik :
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
Gunakan produk berbahan ringan/ alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi :
Anjurkan menggunakan pelembab (mis. lotion, serum)
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
L. Perawatan tirah baring (I.14572)
Observasi :
Monitor kondisi kulit
Monitor komplikasi tirah baring (mis. Kehilangan massa otot, sakit punggung, konstipasi, stress, depresi, kebingungan, perubahan irama tidur, infeksi saluran kemih, sulit buang air kecil, pneumonia)
Terapeutik :
Tempatkan pada kasur terapeutik, jika tersedia
Posisikan senyaman mungkin
Pertahankan sprei tetap kering, bersih dan tidak kusut
Pasang siderails, jika perlu
Posisikan tempat tidur dekat dengan nurse station, jika perlu
Dekatkan posisi meja tempat tidur
Berikan latihan gerak aktif atau pasif
Pertahankan kebersihan pasien
Fasilitasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Berikan stocking antiembolisme, jika perlu
Ubah posisi setiap 2 jam
Edukasi :
Jelaskan tujuan dilakukan tirah baring