Risiko Konfusi Akut

Kode Diagnosa: D.0068

cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko

Definisi

Berisiko mengalami gangguan kesadaran, perhatian, kognisi dan persepsi yang reversibel dan terjadi dalam periode waktu singkat

Faktor Risiko

  1. Usia diatas 60 tahun

  2. Perubahan fungsi kognitif

  3. Perubahan siklus tidur-bangun

  4. Dehidrasi

  5. Demensia

  6. Riwayat stroke

  7. Gangguan fungsi metabolik (mis. azotemia, penurunan hemoglobin, ketidakseimbangan elektrolit, peningkatan nitrogen urea darah [BUN]/ kreatinin)

  8. Gangguan mobilitas

  9. Penggunaan restrain yang tidak tepat

  10. Infeksi

  11. Malnutrisi

  12. Nyeri

  13. Efek agen farmakologis

  14. Deprivasi sensori

  15. Penyalahgunaan zat

Kondisi Klinis Terkait

  1. Cedera kepala

  2. Stroke

  3. Penyakit Alzheimer

  4. Penyalahgunaan zat

  5. Demensia

Tujuan
Perawatan

A. Tingkat Konfusi: Menurun (L.06054)


Kriteria Hasil :

  1. Fungsi kognitif meningkat

  2. Tingkat kesadaran meningkat

  3. Aktivitas psikomotorik meningkat

  4. Motivasi memulai/ menyelesaikan perilaku terarah meningkat

  5. Memori jangka pendek meningkat

  6. memori jangka panjang meningkat

  7. Perilaku halusinasi menurun

  8. Gelisah menurun

  9. Interpretasi membaik

  10. Fungsi sosial membaik

  11. Respons terhadap stimulus membaik

  12. Persepsi membaik

  13. fungsi otak membaik

Intervensi

A. Manajemen Nyeri (I.08238)

Observasi :

  1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.

  2. Identifikasi skala nyeri

  3. Identifikasi respons nyeri non verbal

  4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

  5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

  6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri

  7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

  8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan

  9. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik:

  1. Berikan, teknik, nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (misal TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)

  2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

  3. Fasilitasi istirahat dan tidur

  4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.

Edukasi:

  1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

  2. Jelaskan strategi meredakan nyeri

  3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

  4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

  5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.

Kolaborasi:

  1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


B. Manajemen Demensia (I.09286)

Observasi:

  1. Identifikasi riwayat fisik, sosial, psikologis dan kebiasaan

  2. Identifikasi pola aktivitas (misal: tidur, minum obat, eliminasi, asupan oral, perawatan diri)

Terapeutik:

  1. Sediakan lingkungan aman, nyaman, konsisten, dan rendah stimulus (mis. musik tenang, dekorasi sederhana, pencahayaan memadai, makan bersama pasien lain)

  2. Orientasikan waktu, tempat dan orang

  3. Gunakan distraksi untuk mengatasi masalah perilaku

  4. Libatkan keluarga dalam merencanakan, menyediakan dan mengevaluasi perawatan

  5. Fasilitasi orientasi dengan simbol-simbol (misal: dekorasi, papan petunjuk, foto diberi nama, huruf besar)

  6. Libatkan kegiatan individu atau kelompok sesuai kemampuan kognitif dan minat

Edukasi:

  1. Anjurkan memperbanyak istirahat

  2. Ajarkan keluarga cara perawatan demensia


C. Manajemen Energi (I.05178)

Observasi:

  1. Identifikais gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan

  2. Monitor kelelahan fisik dan emosional

  3. Monitor pola dan jam tidur

  4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan

Terapeutik:

  1. Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (misal: cahaya, suara, kunjungan)

  2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif

  3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan

  4. Fasilitasi duduk ditempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan

Edukasi:

  1. Anjurkan tirah baring

  2. Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap

  3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang

  4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

Kolaborasi:

  1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan