Risiko Ketidakstabilan Kadar
Glukosa Darah
Kode Diagnosa: D.0038
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definisi
Definisi
Risiko terhadap variasi kadar glukosa darah dari rentang normal
Faktor Risiko
Kurang terpapar informasi tentang manajemen diabetes
Ketidaktepatan pemantauan glukosa darah
Kurang patah pada rencana manajemen diabetes
Manajemen medikasi tidak terkontrol
Kehamilan
Periode pertumbuhan cepat
Stress berlebihan
Penambahan berat badan
Kurang dapat menerima diagnosis
Kondisi Klinis Terkait
Diabetes melitus
Ketoasidosis metabolik
Hipoglikemia
Diabetes gestasional
Penggunaan kortikosteroid
Nutrisi Parenteral total (TPN)
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Kestabilan Kadar Glukosa Darah: Meningkat (L. 03022)
Kriteria Hasil:
Koordinasi Meningkat
Tingkat kesadaran Meningkat
Mengantuk Menurun
Pusing Menurun
Lelah/lesu Menurun
Rasa Lapar Menurun
Gemetar Menurun
Berkeringat Menurun
Mulut kering Menurun
Rasa haus Menurun
Perilaku haus Menurun
Kesulitan bicara Menurun
Kadar glukosa dalam darah Membaik
Kadar glukosa dalam urine Membaik
Palpitasi Membaik
Perilaku Membaik
Jumlah Urine Membaik
B. Kontrol Risiko: Meningkat (L.14128)
Kriteria Hasil :
Kemampuan mencari informasi tentang faktor risiko meningkat
Kemampuan mengidentifikasi faktor risiko meningkat
Kemampuan melakukan strategi kontrol risiko meningkat
Kemampuan mengubah perilaku meningkat
Komitmen terhadap strategi meningkat
Kemampuan modifikasi gaya hidup meningkat
Kemampuan menghindari faktor risiko meningkat
Kemampuan mengenali perubahan status kesehatan meningkat
Kemampuan berpartisipasi dalam skrining risiko meningkat
Pemantauan perubahan status kesehatan meningkat
Imunisasi meningkat
C. Perilaku mempertahankan Berat Badan Membaik (L.03025)
Kriteria Hasil:
Memantau berat badan Meningkat
Menjaga asupan kalori harian sesuai kebutuhan Meningkat
Menyeimbangkan latihan dengan asupan kalori Meningkat
memilih makanan bernutrisi Meningkat
Meminum air putih sesuai kebutuhan tubuh Meningkat
Mempertahnkan keseimbangan cairan Meningkat
Mengekpresikan citra tubuh yang realistis
Mempertahankan kecukupan tidur Meningkat
D. Perilaku Menurunkan Berat Badan Meningkat (L.03027)
Kriteria Hasil:
Mengidentifikasi penyebab penurunan berat badan Meningkat
Menetapkan target berat yang sehat Meningkat
Mengidentifikasi kebutuhan kalori Meningkat
Mengidentifikasi makanan yang disukai dan tidak disukai Meningkat
Memilih makanan dan minuman yang berprotein dan berkalori tinggi Meningkat
Mempertahankan asupan makanan dan minuman yang bernutrisi Meningkat
Memonitor IMT Meningkat
Memonitor berat badan Meningkat
Mendapatkan bantuan dari ahli kesehatan Meningkat
Mendapatkan perawatan gigi yang sesuai Meningkat
Memperoleh bantuan keuangan untuk memperoleh makanan Meningkat
Mengidentifikasi makanan yang menimbulkan alergi Meningkat
Meminum air putih sesuai kebutuhan tubuh Meningkat
Mengkonsumsi suplemen nutrisi Meningkat
Memakan makanan dan minuman selingan antar waktu makanan yang berigizi Meningkat
Mempertahankan tidur cukup Meningkat
Memberikan selang makanan sesuai rekomendasi Meningkat
Memberikan nutrisi parenteral sesuai rekomendasi Meningkat
E. Status Nutrisi: Meningkat (L.03030)
Kriteria Hasil:
Porsi makan yang dihabiskan Meningkat
Kekuatan otot pengunyah Meningkat
Kekuatan otot menelan Meningkat
Serum Albumin Meningkat
Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi Meningkat
Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat Meningkat
Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat Meningkat
Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat Meningkat
Penyiapan dan penyimpanan makanan yang aman meningkat
Penyiapan dan penyimpanan minuman yang aman meningkat
Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan Meningkat
Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan Meningkat
Perasaan cepat kenyang Menurun
Nyeri Abdomen Menurun
Sariawan Menurun
Rambut rontok menurun
Diare Menurun
Berat Badan Indeks Massa Tubuh (IMT) Membaik
Frekuensi makan Membaik
Nafsu Makan membaik
Bising usus membaik
Tebal lipatan kulit trisep Membaik
Intervensi
A. Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
Observasi:
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (misal: Penyakit kambuhan)
Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (misal: poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
Monitor intake dan output cairan
Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi.
Terapeutik:
Berikan asupan cairan oral
Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburu
Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi:
Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250mg/dL
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urin, jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes ( misal: penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan)
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu.
B. Manajemen Hipoglikemi (I.03115)
Observasi :
Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
Terpeutik :
Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
Berikan glukagon, jika perlu
Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Pertahankan akses IV, jika perlu
Hubungi layanan medis darurat, jika perlu
Edukasi :
Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat
Anjurkan monitor kadar glukosa darah
Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes tentang penyesuaian program pengobatan
Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral, dan olahraga
Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (misal Tanda dan gejala, faktor resiko, dan pengobatan hipoglikemia)
Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia (misal Mengurangi insulin/agen oral dan atau meningkatkan asupan makanan untuk berolahraga)
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu
Kolaborasi pemberian glukagon, jika perlu
C. Manajemen Medikasi (I. 14517)
Observasi:
Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
Identifikasi masa kadaluwarsa obat
Identifikasi pengetahuan dan kemampuan menjalani program pengobatan
Monitor keefektifan dan efek samping pemberian obat
Monior tanda dan gejala keracunan obat
Monior darah serum (misal, elektrolit, protrombin) jika perlu
Monitor kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik:
Fasilitas perubahan program pengobatan, jika perlu
Sediakan sumber informasi program pengobatan secara visual dan tertulis
Fasilitasi pasien dan keluarga melakukan penyesuaian pola hidup akibat program pengobatan
Edukasi:
Ajarkan pasien dan keluarga cara mengelola obat (dosis, penyimpanan, rute dan waktu pemberian)
Ajarkan cara menangani atau mengurangi efek samping, jika terjadi
Anjurkan menghubungi petugas kesehatan jika terjadi efek samping obat.
D. Edukasi Diet (I.12369)
Observasi:
Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan
Identifikasi keterbatasan finansial unutk menyediakan makanan
Terapeutik:
Persiapkan materi, media, alat peraga
Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu
Edukasi:
Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap pasien
Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika perlu
Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat) 20-30 menit setelah makan
Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan
Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
Ajarkan cara membaca label dan memilih makanan yang sesuai
Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program
Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu
Kolaborasi :
Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
E. Konseling Nutrisi (I.03094)
Observasi:
Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku makan yang akan diubah
Identifikasi kemajuan modifikasi diet secara reguler
Monitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, tekanan darah, kenaikan berat badan, dan kebiasaan membeli makanan
Terapeutik:
Bina hubungan terapeutik
Sepakati lama waktu pemberian konseling
Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
Gunakan standar nutrisi sesuai program diet dalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan
Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi (misal: usia, tahap pertumbuhan dan perkembangan, penyakit)
Edukasi
Informasikan perlunya modifikasi diet (misal: penurunan atau penambahan berat badan, pembatasan natrium atau cairan, pengurangan kolesterol)
Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
F. Pemantauan Nutrisi (I.03123)
Observasi :
Identifikasi faktor yang mempengaruhi asupan gizi (mis. Pengetahuan, ketersediaan makanan, agama/ kepercayaan, budaya, mengunyah tidak adekuat, gangguan menelan, penggunaan obat-obatan atau pasca operasi)
Identifikasi perubahan berat badan
Identifikasi kelainan pada kulit (mis. Memar yang berlebihan, luka yang sulit sembuh, dan pendarahan)
Identifikasi kelainan pada rambut (mis. Kering, tipis, kasar dan mudah patah)
Identifikasi pola makan (mis. Kesukaan/ketidaksukaan makanan, konsumsi makanan cepat saji, makan terburu-buru)
Identifikasi kelainan pada kuku (mis. Berbentuk sendok, retak, mudah patah dan bergerigi)
Identifikasi kemampuan menelan (mis. Fungsi motorik wajah, refleks menelan dan refleks gag)
Identifikasi kelainan rongga mulut (mis. Peradangan, gusi berdarah, bibir kering dan retak, luka)
Identifikasi kelainan eliminasi (mis. Diare, darah, lendir, dan eliminasi yang tidak teratur)
Monitor mual dan muntah
Monitor asupan oral
Monitori warna konjungtiva
Monitor hasil laboratorium (mis. Kadar kolesterol, albumin serum, transferrin, kreatinin, hemoglobin, hematokrit, dan elektrolit darah)
Terapeutik :
Timbang berat badan
Ukur antropometrik komposisi tubuh (mis. Indeks massa tubuh, pengukuran pinggang dan ukuran lipatan kulit)
Hitung perubahan berat badan
Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan Kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan jika perlu
G. Promosi Berat Badan (I.03136) :
Observasi:
Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
Monitor adanya mual muntah
Monitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari
Monitor Berat Badan
Monitor Albumin, limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik:
Berikan perawatan mulut sebelum pemberian makan, jika perlu
Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien (misal makanan dengan tekstur halus, parenteral nutrition sesuai indikasi)
Hidangkan makanan secara menarik
Berikan suplemen jika perlu
Berikan pujian pada pasien /keluarga untuk peningkatan yang dicapai
Edukasi:
Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
H. Edukasi Proses Penyakit (I.12444)
Observasi:
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
Jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit
Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit
Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan
Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari intervensi atau pengobatan
Informasikan kondisi pasien saat ini
Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat atau tidak biasa
I. Pemberian Obat (I.02062)
Observasi:
Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat.
Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
Periksa tanggal kadaluarsa obat
Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu.
Monitor efek terapeutik obat.
Monitor efek samping, toksisitas dan interaksi obat.
Terapeutik:
Perhatikan prosedur pemberian obat yang aman dan akurat
Hindari interupsi saat mempersiapkan, memverifikasi atau mengelola obat.
Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosisi, rute, waktu, dokumentasi)
Perhatikan jadwal pemberian obat jenis hipnotik, narkotika, dan antibiotik
Hindari pemberian obat yang tidak diberi label dengan benar
Buang obat yang tidak terpakai atau kadaluwarsa
Fasilitasi minum obat
Tandatangani pemberian narkotika, sesuai protokol
Dokumentasikan pemberian obat dan respons terhadap obat.
Edukasi:
Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan dan efek samping sebelum pemberian
Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat.
J. Pemberian Obat Subkutan (I.03129)
Observasi:
Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat.
Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
Periksa tanggal kadaluarsa obat
Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik:
Lakukan prinsip 6 benar (Pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
Lakukan teknik aseptik
Pilih jarum suntik yang sesuai
Rotasikan lokasi injeksi secara sistematis
Hindari daerah penyuntikan yang mengalai edema, massa, luka, memar, abrasi, atau infeksi.
Gunakan daerah perut saat memberikan heparin secara subkutan
Tusukan jarum dengan cepat pada sudut 45-90 derajat, tergantung pada ukuran tubuh
Hindari memijat area suntikan
Edukasi:
Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan dan efek samping sebelum pemberian
Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara injeksi obat secara mandiri.