Risiko Jatuh
Kode Diagnosa: D.0143
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definsi
Berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh
Faktor Risiko
usia > 65 tahun (pada dewasa) atau < 2 tahun (pada anak)
Riwayat jatuh
Anggota gerak bawah prostesis (buatan)
Penggunaan alat bantu berjalan
Penurunan tingkat kesadaran
Perubahan fungsi kognitif
Lingkungan tidak aman (mis. Licin, gelap, lingkungan asing)
Kondisi pasca operasi
Hipotensi ortostatik
Perubahan kadar glukosa darah
Anemia
Kekuatan otot menurun
Gangguan pendengaran
Gangguan keseimbangan
Gangguan penglihatan (mis. glaukoma, katarak, ablasio retina, neuritis optikus)
Neuropati
Efek agen farmakologis (mis. sedasi, alkohol, anastesi umum)
Kondisi Klinis Terkait
Osteoporosis
Kejang
Penyaki serebrovaskuler
Katarak
Glaukoma
Demensia
Hipotensi
Amputasi
Intoksikasi
Pre eklampsi
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Tingkat Jatuh menurun (L.14138)
Kriteria Hasil :
Jatuh dari tempat tidur menurun
Jatuh saat berdiri menurun
Jatuh saat duduk menurun
Jatuh saat berjalan menurun
Jatuh saat dipindahkan menurun
Jatuh saat naik tangga menurun
Jatuh saat di kamar mandi menurun
Jatuh saat membungkuk menurun
B. Ambulasi Meningkat
(L.05038)
Kriteria Hasil :
Menopang berat badan meningkat
Berjalan dengan langkah yang efektif meningkat
Berjalan dengan langkah pelan meningkat
Berjalan dengan langkah sedang meningkat
Berjalan dengan langkah cepat meningkat
Berjalan menanjak meningkat
Berjalan menurun meningkat
Berjalan jarak pendek meningkat
Berjalan jarak sedang meningkat
Berjalan jarak jauh meningkat
Berjalan mengitari ruangan meningkat
Berjalan melewati rintangan meningkat
Nyeri saat berjalan menurun
Kaku pada persendian menurun
Keengganan berjalan menurun
Perasaan khawatir saat berjalan meningkat
C. Fungsi sensori membaik (L.06048)
Kriteria Hasil :
Ketajaman pendengaran meningkat
Ketajaman penglihatan meningkat
D. Keseimbangan meningkat
(L.05039)
Kriteria Hasil :
Kemampuan duduk tanpa sandaran meningkat
Kemampuan bangkit dari posisi duduk meningkat
Keseimbangan saat berdiri meningkat
Keseimbangan saat berjalan meningkat
Keseimbangan saat berdiri dengan satu kaki meningkat
Pusing menurun
Perasaan bergoncang menurun
Tersandung menurun
Postur membaik
E. Koordinasi pergerakan meningkat (L.05041)
Kriteria Hasil :
Kekuatan otot meningkat
Kontrol gerakan meningkat
Keseimbangan gerakan meningkat
Kemantapan gerakan meningkat
Kehalusan gerakan meningkat
Gerakan ke arah yang diinginkan meningkat
Gerakan dengan waktu yang diinginkan meningkat
Gerakan dengan kecepatan yang diinginkan meningkat
Gerakan dengan ketepatan yang diinginkan meningkat
Tegangan otot menurun
Kram otot menurun
Bentuk otot membaik
Kecepatan gerakan membaik
F. Mobilisasi fisik meningkat (L.05042)
Kriteria Hasil :
Pergerakan ekstremitas meningkat
Kekuatan otot meningkat
Rentang gerak (ROM) meningkat
Nyeri menurun
Kecemasan menurun
Kaku sendi menurun
Gerakan tidak terkoordinasi menurun
Gerakan terbatas menurun
Kelemahan fisik menurun
G. Tingkat Cedera menurun (L.14136)
Kriteria Hasil :
Toleransi aktivitas meningkat
Toleransi makanan meningkat
Kejadian cedera menurun
Luka/ lecet menurun
Ketegangan otot menurun
Fraktur menurun
Perdarahan menurun
Ekspresi wajah kesakitan menurun
Agitasi menurun
Iritabilitas menurun
Gangguan mobilitas menurun
Gangguan kognitif menurun
Tekanan darah membaik
Frekuensi nadi membaik
Frekuensi napas membaik
Pola istirahat/tidur membaik
Napsu makan membaik
H. Tingkat delirium menurun (L.09095)
Kriteria Hasil :
Tingkat kesadaran meningkat
Kemampuan mengikuti perintah meningkat
Aktivitas psikomotorik meningkat
Kemampuan interpretasi stimulus lingkungan meningkat
Gelisah menurun
Halusinasi menurun
Waham menurun
Orientasi waktu, tempat dan orang membaik
Fokus perhatian membaik
Kemampuan bercakap-cakap membaik
Interpretasi isyarat membaik
Pemikiran abstrak membaik
Pola tidur membaik
Mood membaik
I. Tingkat Demensia menurun (L.09096)
Kriteria Hasil :
Kemampuan mengikuti perintah meningkat
Kemampuan mengingat peristiwa saat ini meningkat
Depresi menurun
Agitasi menurun
Gelisah menurun
Agresi menurun
Intervensi
A. Pencegahan jatuh (I.14540)
Observasi :
Identifikasi faktor risiko jatuh (mis. usia >65 tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, neuropati)
Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau sesuai dengan kebijakan institusi
Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh (mis. lantai licin, penerangan kurang)
Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis. fall morse scale, humpty dumpty scale) jika perlu
Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
Terapeutik :
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
Pasang handrail tempat tidur
Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
Tempatkan pasien berisiko tinggi jatuh dekat dengan pantauan perawat dari nurse station
Gunakan alat bantu berjalan (mis. Kursi roda, walker)
Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi :
Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah
Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri
Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat
B. Dukungan ambulasi (I.06171)
Observasi :
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik :
Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk)
Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
C. Dukungan mobilisasi (I.05173)
Observasi :
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik :
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. pagar tempat tidur)
Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
D. Edukasi keamanan bayi (I.12379)
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
Anjurkan selalu mengawasi bayi
Anjurkan tidak meninggalkan bayinya sendirian
Anjurkan memasang penghalang pada sisi tempat tidur
Anjurkan menggunakan sabuk pengaman pada stroller (kursi dorong bayi), kursi khusus bayi dengan aman
Anjurkan tidak meletakkan bayi pada tempat tidur yang tinggi
E. Edukasi keamanan anak (I.12378)
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
Anjurkan memilih mainan yang sesuai dengan usia anak dan tidak berbahaya
Anjurkan menggunakan stroller (kursi dorong anak), kursi khusus anak dengan aman
Anjurkan tidak meletakkan anak pada tempat tidur yang tinggi
Ajarkan anak tindakan yang dilakukan saat merasa dirinya dalam bahaya (mis. meminta bantuan orang dewasa, berteriak, segera berlari)
F. Identifikasi Risiko (I.14502)
Observasi :
Identifikasi risiko biologis, lingkungan dan perilaku
Identifikasi risiko baru sesuai perencanaan yang telah ditetapkan
Terapeutik :
Tentukan metode pengelolaan risiko yang baik dan ekonomis
Lakukan pengelolaan risiko secara efektif
Dokumentasikan temuan risiko secara akurat
G. Manajemen kejang (I.06193)
Observasi :
Monitor terjadinya kejang berulang
Monitor karakteristik kejang (mis. aktivitas motorik, dan progresi kejang)
Monitor status neurologis
Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik :
Baringkan pasien agar tidak terjatuh
Berikan alas emputk di bawah kepala, jika memungkinkan
Dampingi selama periode kejang
Jauhkan benda-benda berbahaya terutama benda tajam
Catat durasi kejang
Dokumentasikan periode terjadinya kejang
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
H. Pemasangan alat pengaman (I.14530)
Observasi :
Identifikasi kebutuhan keselamatan pasien (berdasarkan tingkat fungsi fisik dan kognitif serta riwayat perilaku sebelumnya)
Terapeutik :
Pasang alat pengaman (mis. pengekang, pagar tempat tidur, pintu denga kunci (untuk membatasi mobilitas fisik atau akses pada situasi yang membahayakan, sesuai kebutuhan)
Dampingi selama kegiatan di luar ruang rawat jika perlu
Berikan tempa tidur yang rendah dan alat-alat bantuan (mis. tangga tempat tidur, alat penyangga), jika perlu
Berikan alat untuk memanggil perawat
Respon setiap panggilan denga segera
Edukasi :
Anjurkan menjauhkan barang yang membahayakan
I. Pencegahan kejang (I.14542)
Observasi :
Monitor status neurologis
Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik :
Baringkan pasien agar tidak terjatuh
Rendahkan ketinggian tempat tidur
Pasang side-rail tempat tidur
Berikan alas empuk di bawah kepala, jika memungkinkan
Jauhkan benda-benda berbahaya terutama beda tajam
Edukasi :
Anjurkan segera melapor jika merasakan aura
Anjurkan tidak berkendara
Ajarkan keluarga pertolongan pertama pada kejang
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
J. Pengekangan fisik (I.09300)
Observasi :
Identifikasi kebutuhan untuk dilakukan pengekangan (restrain)
Monitor respon terhadap prosedur
Monitor dan berikan kenyamanan psikologis
Monitor kondisi kulit pada area pengekangan
Terapeutik :
Ciptakan lingkungan aman
Sediakan staf yang memadai untuk melakukan pengekangan
Tunjuk staf perawat untuk mengarahkan tim dan pasien selama pengekangan
Amankan batas jangkauan pasien
Fasilitasi aktivitas pengalihan (mis. televisi, pengunjung, telepon selular), jika perlu
Fasilitasi perubahan posisi secara berkala
Libatkan dalam aktivitas untuk meningkatkan penilaian dan orientasi
Libatkan membuat keputusan untuk beralih ke intervensi yang kurang ketat
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur dengan bahasa yang mudah dimengerti
Jelaskan risiko dan manfaat pengekangan
Latih rentang gerak sendi sesuai kondisi pasien
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat untuk kegelisahan atau agitasi, jika perlu
K. Promosi mekanika tubuh (I. 14576)
Observasi :
Identifikasi komitmen untuk belajar dan menggunakan postur yang tepat
Identifikasi pemahaman tentang mekanika tubuh dan latihan (mis. meredemonstrasikan teknik yang tepat saat beraktivitas/ latihan)
Monitor perbaikan postur tubuh atau mekanika tubuh
Terapeutik :
Fasilitasi dalam memperagakan posisi tidur yang tepat
Fasilitasi dalam mengidentifikasi latihan postur tubuh yang sesuai
Fasilitasi dalam memilih aktivitas pemanasan sebelum memulai latihan atau pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin
Fasilitasi dalam melakukan latihan fleksi untuk memudahkan mobilitas punggung, sesuai indikasi
Edukasi :
Jelaskan struktur dan fungsi spinal dan postur optimal dalam bergerak dan menggunakan tubuh
Jelaskan perlunya postur yang tepat untuk mencegah kelelahan, regangan, atau cedera
Jelaskan kemungkinan penyebab nyeri otot atau sendi
Anjurkan menghindari tidur dengan posisi tengkurap
Anjurkan menghindari duduk pada posisi yang sama untuk jangka lama
Anjurkan menggerakkan kaki terlebih dahulu kemudian badan saat berbelok untuk berjalan dari posisi berdiri
Ajarkan cara menggunakan postur dan mekanika tubuh untuk mencegah cedera selama melakukan aktivitas fisik
Ajarkan cara mengubah pembebanan dari satu kaki ke kaki lainnya saat berdiri
Ajarkan penggunaan matras/ kursi atau bantal, jika perlu
Kolaborasi:
Kolaborasi dengan fisioterapis dalam mengembangkan rencana promosi kesehatan mekanika tubuh, jika perlu