Risiko Defisit Nutrisi

Kode Diagnosa: D.0032

cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko

Definisi

Berisiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

Faktor Risiko

  1. Ketidakmampuan menelan makanan

  2. Ketidakmampuan mencerna makanan

  3. Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien

  4. Peningkatan kebutuhan metabolisme

  5. Faktor ekonomi (misal Finansial tidak mencukupi)

  6. Faktor psikologis (misal stres, keengganan untuk makan)

Kondisi Klinis Terkait

  1. Prosedur Pembedahan mayor

  2. Penyakit Ginjal dan Kelenjar

  3. Perdarahan

  4. Luka Bakar

Tujuan
Perawatan

A. Status Nutrisi Membaik (L.03030)


Kriteria Hasil:

  1. Porsi makan yang dihabiskan Meningkat

  2. Kekuatan otot pengunyah Meningkat

  3. Kekuatan otot menelan Meningkat

  4. Serum Albumin Meningkat

  5. Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi Meningkat

  6. Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat Meningkat

  7. Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat Meningkat

  8. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat Meningkat

  9. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang aman Meningkat

  10. Penyiapan dan penyimpanan minuman yang aman meningkat

  11. Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan Meningkat

  12. Perasaan cepat kenyang Menurun

  13. Nyeri Abdomen Menurun

  14. Sariawan Menurun

  15. Rambut rontok menurun

  16. Diare Menurun

  17. Berat Badan Indeks Massa Tubuh (IMT) Membaik

  18. Frekuensi makan Membaik

  19. Nafsu Makan Membaik

  20. Tebal lipatan kulit trisep Membaik

  21. Bising usus Membaik

  22. Tebal Lipatan kulit trisep Membaik



B. Berat Badan Membaik (L.03018)


Kriteria Hasil:

  1. Berat Badan Membaik

  2. Tebal lipatan kulit Membaik

  3. Indeks massa tubuh Membaik



C. Eliminasi Fekal Membaik (L.04033)


Kriteria Hasil :

  1. Kontrol pengeluaran feses Meningkat

  2. Keluhan defekasi lama dan sulit Menurun

  3. Mengejan saat defekasi Menurun

  4. Distensi Abdomen Menurun

  5. Teraba masa pada rektal Menurun

  6. Urgency Menurun

  7. Nyeri Abdomen Menurun

  8. Kram Abdomen Menurun

  9. Konsistensi Feses Membaik

  10. Frekuensi BAB Membaik

  11. Peristaltik Usus Membaik



D. Fungsi Gastrointestinal Membaik (L.03019)


Kriteria Hasil:

  1. Toleransi terhadap makanan Meningkat

  2. Mual Menurun

  3. Dispepsia Menurun

  4. Nyeri Abdomen Menurun

  5. Distensi Abdomen Menurun

  6. Regurgitasi Menurun

  7. Jumlah residu cairan lambung saat aspirasi Menurun

  8. Darah pada feses Menurun

  9. Hematemesis Menurun

  10. Frekuensi BAB Membaik

  11. Konsistensi Feses Membaik

  12. Peristaltik Usus Membaik

  13. Nafsu Makan Membaik

  14. Jumlah Feses Membaik

  15. Warna Feses Membaik

Intervensi

A. Manajemen Gangguan Makan (I.03111)

Observasi:

  1. Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori

Terapeutik:

  1. Timbang Berat Badan secara rutin

  2. Diskusikan perilaku makan dan jumlah aktivitas fisik (termasuk olahraga) yang sesuai

  3. Lakukan kontrak perilaku (misal Target berat badan, tanggung jawab perilaku)

  4. Dampingi ke kamar mandi untuk pengamatan perilaku memuntahkan kembali makanan

  5. Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan target dan perubahan perilaku

  6. Berikan konsekuensi jika tidak mencapai target sesuai kontrak

  7. Rencanakan program pengobatan untuk perawatan di rumah (misal Medis, konseling)

Edukasi :

  1. Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu pengeluaran makanan (misal Pengeluaran yang disengaja, muntah, aktivitas berlebihan)

  2. Ajarkan pengaturan diet yang tepat

  3. Ajarkan keterampilan koping untuk penyelesaian masalah perilaku makan

Kolaborasi :

  1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan


B. Manajemen Nutrisi (I.03119)

Observasi:

  1. Identifikasi status nutrisi

  2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan

  3. Identifikasi makanan yang disukai

  4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien

  5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik

  6. monitor asupan makanan

  7. Monitor berat badan

  8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

Terapeutik:

  1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu

  2. Fasilitasi menentukan pedoman diet (misal Piramida makanan)

  3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai

  4. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

  5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

  6. Berikan suplemen makanan, jika perlu

  7. Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi :

  1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu

  2. Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi :

  1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (misal Pereda nyeri, antiemetik) jika perlu

  2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu