Risiko Cedera pada ibu
Kode Diagnosa: D.0137
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definsi
Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada ibu selama masa kehamilan sampai denga proses persalinan
Faktor Risiko
Besarnya ukuran janin
Malposisi janin (posisi posterior)
Induksi persalinan
Persalinan lama kala I,II,III
Disfungsi uterus
Efek metode/ intervensi bedah selama persalinan
Kurangnya dukungan keluarga dan orang tua
Kurang adekuatnya observasi dan antisipasi
Keterlambatan pengambilan keputusan dan manajemen
Skrining dan perawatan pre natal yang tidak adekuat
Kecemasan berlebihan pada proses persalinan
Riwayat cedera pada persalinan sebelumnya
Usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun)
Paritas banyak
Perubahan hormonal
Perubahan postur tubuh
Ketubah pecah
Proses infeksi
Penyakit penyerta
Masalah kontraksi
Kondisi Klinis Terkait
Posisi tubuh lordosis
Kelelahan
Ketuban pecah
Penurunan kadar hemoglobin
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Tingkat Cedera menurun (L.14136)
Kriteria Hasil :
Toleransi aktivitas meningkat
Toleransi makanan meningkat
Kejadian cedera menurun
Luka/ lecet menurun
Ketegangan otot menurun
Perdarahan menurun
Ekspresi wajah kesakitan menurun
Agitasi menurun
Iritabilitas menurun
Gangguan mobilitas menurun
Tekanan darah membaik
Frekuensi nadi membaik
Frekuensi napas membaik
Pola istirahat/ tidur membaik
Nafsu makan membaik
B. Tingkat Infeksi menurun (L.14137)
Kriteria Hasil :
Kebersihan tangan meningkat
Kebersihan badan meningkat
Demam menurun
Kemerahan menurun
Nyeri menurun
Bengkak menurun
Cairan berbau busuk menurun
Periode menggigil menurun
Letargi menurun
Kadar sel darah putih membaik
C. Tingkat keletihan menurun (L.05046)
Kriteria Hasil :
Verbalisasi kepulihan energi meningkat
Tenaga meningkat
Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat
Motivasi meningkat
Verbalisasi lelah menurun
Lesu menurun
Gangguan konsentrasi menurun
Sakit kepala menurun
Sakit tenggorokan menurun
nafsu makan membaik
Pola isitirahat membaik
D. Tingkat nyeri menurun (L.08066)
Kriteria Hasil :
Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
Keluhan nyeri menurun
Meringis menurun
Gelisah menurun
Kesulitan tidur menurun
Menarik diri menurun
Berfokus pada diri sendiri menurun
Diaforesis menurun
Perasaan depresi (tertekan) menurun
Perasaan takut mengalami cedera berulang menurun
Anoreksia menurun
Perineum terasa tertekan menurun
Uterus teraba membulat menurun
Ketegangan otot menurun
Frekuensi nadi membaik
Pola napas membaik
Tekanan darah membaik
Nafsu makan membaik
Pola tidur membaik
Intervensi
A. Pencegahan cedera (I.14537)
Observasi :
Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
Terapeutik :
Sediakan pencahayaan yang memadai
Gunakan tempat tidur selama jam tidur
Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang rawat (mis. Penggunaan telepon, tempat tidur, penerangan ruangan dan lokasi kamar mandi
Gunakan alas lantai jika berisiko mengalami cedera serius
Sediakan alas kaki anti slip
Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur, jika perlu
Pastikan bel panggilan atau telepon mudah dijangkau
Pastikan barang-barang pribadi mudah dijangkau
Pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunci
Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan
Pertimbangkan penggunaan alarm elektronik pribadi atau alarm sensor pada tempat tidur atau kursi
Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis. tongkat atau alat bantu jalan)
Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi :
Jelasakan alasan intervnsi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit sebelum berdiri
B. Perawatan persalinan risiko tinggi (I.07228)
Observasi :
Identifikasi kondisi umum pasien
Monitor tanda-tanda vital
Monitor kelainan tanda vital pada ibu dan janin
Monitor tanda-tanda persalinan
Identifikasi posisi janin dengan USG
Identifikasi perdarahan pasca persalinan
Terapeutik :
Siapkan peralatan yang sesuai, termasuk monitor janin, ultrasound, mesin anestesi, persediaan resusitasi neonatal, forceps, dan penghangat bayi ekstra
Dukung orang terdekat mendampingi pasien
Gunakan tindakan pencegahan universal
Lakukan perineal scrub
Fasilitasi rotasi manual kepala janin dari oksiput posterior ke posisi anterior
Lakukan amniotomi selaput ketuban
Fasilitasi tindakan forceps atau ekstraksi vakum, jika perlu
Lakukan resusitasi neonatal, jika perlu
Fasilitasi ibu pulih dari anestesi, jika peru
Motivasi interakasi orang tua dengan bayi baru lahir segera setelah persalinan
Dokumentasikan prosedur (mis. Anestesi, forcep, ekstraksi vakum, tekanan suprapubik, manuver McRobert, resusitasi neonatal)
Edukasi :
Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Jelaskan karakteristik bayi baru lahir yang terkait denga kelahiran berisiko tinggi (mis. Memar dan tanda forceps)
Kolaborasi :
Koordinasi dengan tim untuk standby (mis. neonatologis, perawat intensif neonatal, anestesiologis)
Kolaborasi pemberian anestesi maternal, sesuai kebutuhan
C. Perawatan kehamilan risiko tinggi (I.14560)
Observasi :
Identifikasi faktor risiko kehamilan (mis. diabetes, hipertensi, lupus eritematosus, herpes, hepatitis, HIV, epilepsi)
Identifikasi riwayat obstetris (mis. prematuritas, postmaturitas, preeklampsia, kehamilan multifetal, retardasi pertumbuhan intruterine, abrupsi, plasenta previa, sensitisasi Rh, ketuban pecah dini, dan riwayat kelainan genetik keluarta)
Identifikasi sosial dan demograsi (mis. Usia ibu, ras, kemiskinan, terlambat atau tidak ada perawatan pra natal, penganiayaan fisik, dan penyalahgunaan zat)
Monitor status fisik dan psikososial selama kehamilan
Terapeutik :
Dampingi ibu saat merasa cemas
Diskusikan seksualitas aman selama hamil
Diskusikan ketidaknyamanan selama hamil
Diskusikan persiapan persalinan dan kelahiran
Edukasi :
Jelaskan risiko janin mengalami kelahiran prematur
Informasikan kemungkinan intervensi selama proses kelahiran (mis. pemantauan janin elektronik intrapartum, induksi, perawatan SC)
Anjurkan melakukan perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan
Anjurkan ibu untuk beraktivitas dan beristirahat yang cukup
Ajarkan cara menghitung gerakan janin
Ajarkan aktivitas yang aman selama hamil
Ajarkan mengenali tanda bahaya (mis. Perdarahan vagina merah terang, perubahan cairan ketuban, penurunan gerakan janin, kontraksi sebelum 37 minggu, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, dan penambahan berat badan yang cepat dengan edema wajah)
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan spesialis jika ditemukan tanda dan bahaya kehamilan
D. Manajemen perdarahan pervaginam (I.02044)
Observasi :
Identifikasi keluhan ibu (mis. keluar darah banyak, pusing, pandangan tidak jelas)
Monitor keadaan uterus dan abdomen (TFU dia tas umbilikus, teraba lembek, benjolan)
Monitor kesadaran dan tanda vital
Monitor tekanan darah
Monitor kadar hemoglobin
Terapeutik :
Posisikan supine atau trendelenburg
Pasang oksimetri nadi
Berikan oksigen via kanul nasal 3 L/menit
Pasang IV line dengan selang set transfusi
Pasang kateter untuk mengosongkan kandung kemih
Ambil darah untuk pemeriksaan darah lengkap
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian uterotonika
Kolaborasi pemberian antikoagulan
E. Manajemen perdarahan anterpartum dipertahankan (I.02042)
Observasi :
Identifikasi riwayat kehilangan darah (mis. Jumlah, nyeri dan adanya bekuan darah)
Identifikasi penyebab perdarahan
Identifikasi riwayat yang berhubungan dengan perdarahan pada kehamilan awal
Identifikasi perkiraan usia gestasi menggunakan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) dan USG (usia gestasi, TBJ, dan lokasi plasenta)
Identifikasi riwayat obstetrik, jika perlu
Periksa vagina untuk menilai warna, jumlah, konsistensi dan bau perdarahan (COCA: Color, Odor, Consistency dan Amount)
Periksa kontraksi uterus atau peningkatan kekuatan tonus otot uterus
Monitor tanda vital ibu berdasarkan hehilangan darah
Monitor CTG terhadap insufisiensi uteroplasenta (mis. deselerasi, penurunan variabilitas dan tidak ditemukan akselerasi)
Monitor intake dan output cairan
Terapeutik :
Posisikan ekstremitas bawah lebih tinggi
Pasang IV line
Berikan oksigen, jika perlu
Lakukan resusitasi fetal jika ditemukan tanda insufisiensi uteroplasenta
Edukasi :
Anjurkan tirah baring hingga perdarahan berhenti
Anjurkan menurunkan risiko perdarahan (mis. pembatasan merokok, tidak berhubungan seksual, tirah baring, manajemen konstipasi)
Ajarkan cara mengenali perdarahan lama dan baru
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
F. Manajemen perdarahan pervaginam pascapersalinan (I.02045)
Observasi :
Periksa uterus (mis. TFU sesuai hari melahirkan, membulat dan keras/lembek)
Identifikasi penyebab kehilangan darah (mis. atonia uteri atau robekan jalan lahir)
Identifikasi keluhan ibu (mis. keluar banyak darah, pusing, pandangan kabur)
Identifikasi riwayat perdarahan dan kehamilan lanjut (mis. abruption, PIH dan plasenta previa)
Monitor risiko terjadinya perdarahan
Monitor jumlah kehilangan darah
Monitor kadar Hb, Ht, PT dan APTT sebelum dan sesudah perdarahan
Monitor fungsi neurologi
Monitor membran mukosa, bruising dan adanya ptechie
Terapeutik :
Lakukan penekanan pada area perdarahan, jika perlu
Berikan kompres dingin, jika perlu
Pasang oksimetri
Berikan oksigen nasal 3 L/menit
Posisikan supine
Pasang IV line denga selang infus transfusi
Pasang kateter untuk meningkatkan kontraksi uterus
Lakukan pijat uterus untuk merangsang kontraksi uterus
Edukasi :
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
Kolaborasi pemberian uterotonika, antikoagulan, jika perlu
G. Manajemen prolaps uteri (I.07219)
Observasi :
Identifikasi riwayat kesehatan organ reproduksi
Identifikasi riwayat kontra indikasi terapi pesarium (mis. infeksi pelvis, laserasi/luka, tidak patuh, endometriosis)
Periksa bagian uterus yang keluar melalui vagina
Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik :
Berikan latihan otot panggul (senam kegel)
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan/ pembedahan
Jelaskan persiapan prosedur dan paska pemasangan pesarium dan pembedahan
Jelaskan pemenuhan kebutuhan seksual, jika perlu
Kolaborasi :
Kolaborasi pemasangan pesarium, jika perlu
Kolaborasi tindakan pembedahan (mis. vetrofiksasi, histerektomi vagina, kolpektomi, operasi Manchester), jika perlu
H. Perawatan Pasca Persalinan (I.07225)
Observasi :
Monitor tanda-tanda vital
Monitor keadaan lokia (mis. Warna, jumlah, bau dan bekuan)
Periksa perineum atau robekan (kemerahan, edema, ekomosis, pengeluaran penyatuan jahitan)
Monitor nyeri
Monitor status pencernaan
Monitor tanda Homan
Identifikasi kemampuan ibu merawat bayi
Identifikasi adanya masalah psikologis ibu post partum
Terapeutik :
Kosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan
Masase fundus sampai kontraksi kuat, jika perlu
Dukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
Berikan kenyamanan pada ibu
Fasilitasi ibu berkemih secara normal
Fasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi secara optimal
Diskusikan kebutuhan aktivitas dan istirahat selama masa post partum
Diskusikan tentang perubahan fisik dan psikologis ibu post partum
Diskusikan seksualitas masa post partum
Diskusikan penggunaan alat kontrasepsi
Edukasi :
Jelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan keluarga
Jelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara rutin
Ajarkan cara perawatan perineum yang tepat
Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara non farmakologis (mis. Teknik distraksi, imajinasi)
Ajarkan ibu mengurangi masalah trombosis vena
Kolaborasi :
Rujuk ke konselor laktasi, jika perlu
I. Perawatan perineum (I.07226)
Observasi :
Inspeksi insisi atau robekan perineum (mis. Episiotomi)
Terapeutik :
Fasilitasi dalam membersihkan perineum
Pertahankan perineum tetap kering
Berikan posisi nyaman
Berikan kompres es, jika perlu
Bersihkan area perineum secara teratur
Berikan pembalut yang menyerah cairan
Edukasi :
Ajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal pada perineum (mis. Infeksi, kemerahan, pengeluaran cairan yang abnormal)
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu
Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
J. Perawatan persalinan (I.07227)
Observasi :
Identifikasi kondisi proses persalinan
Monitor kondisi fisik dan psikologis pasien
Monitor kesejahteraan ibu (mis. Tanda vital, kontraksi: lama, frekuensi dan kekuatan)
Monitor kesejahteraan janin (gerak janin 10 x dalam 12 jam) secara berkelanjutan (DJJ dan volume air ketuban)
Monitor kemajuan persalinan
Monitor tanda-tanda persalinan (dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka)
Monitor kemajuan pembukaan menggunakan partograf saat fase aktif
Monitor tingkat nyeri selama persalinan
Lakukan pemeriksaan Leopold
Terapeutik :
Berikan metode alternatif penghilang rasa sakit (mis. Pijat, aromterapi, hipnosis)
Edukasi :
Jelaskan prosedur pertolongan persalinan
Informasikan kemajuan persalinan
Ajarkan teknik relaksasi
Anjurkan ibu mengosongkan kandung kemih
Anjurkan ibu cukup nutrisi
Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan
Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan
K. Perawatan terminasi kehamilan (I.07230)
Observasi :
Monitor tanda-tanda aborsi spontan (mis. Penghentian kram, peningkatan tekanan pelvis dan hilangnya cairan ketuban)
Monitor tanda-tanda vital
Monitor tanda-tanda syok
Monitor perdarahan dan kram
Lakukan pemeriksaan vagina
Terapeutik :
Berikan informed consent
Siapkan secara fisik dan psikologis untuk menjalani prosedur aborsi
Motivasi keluarga untuk memberikan dukungan emosional
Pasang jalur intravena
Fasilitasi persalinan, sesuai usia gestasi janin
Edukasi :
Jelaskan prosedur yang akan dijalani (mis. Kuret suction, pelebaran dan kuretase, dan evakuasi uterus
Jelaskan sensasi yang mungkin dialami
Anjurkan melapor jika ada tanda-tanda peningkatan perdarahan, kram meningkat, gumpalan atau jaringan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian oksitosin setelah persalinan
Kolaborasi pemberian analgesik
Kolaborasi pemberian antibiotik
Kolaborasi pemberian obat untuk menghentikan kehamilan, sesuai indikasi (mis. Supositoria, prostaglandin, prostaglandin intraamniotik, oksitosin intravena)
L. Persiapan pemerikaan ultrasonografi (USG) (I.14574)
Observasi :
Identifikasi indikasi dilakukan pemeriksaan
Identifikasi pengetahuan tentang prosedur pemeriksaan
Monitor hasil pemeriksaan
Terapeutik :
Siapkan peralatan
Siapkan pasien secara fisik dan emosional
Diskusikan hasil pemeriksaan dengan tim medis
Jadwalkan pemeriksaan ulang atau prosedur tambahan, jika perlu
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Anjurkan puasa minimal 8 jam, jika perlu