Risiko Bunuh Diri
Kode Diagnosa: D.0135
cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Definsi
Berisiko melakukan upaya menyakiti diri sendiri untuk mengakhiri kehidupan
Faktor Risiko
Gangguan perilaku: depresi, perilaku mencari senjata berbahaya, membeli obat dapat dalam jumalah banyak, membuat warisan
Demografi: lansia, status perceraian, janda/duda, ekonomi rendah, pengangguran
Gangguan fisik: nyeri kronis, penyakit menular
Masalah psikososial: berduka , tidak berdaya, putus asa , kesepian, kehilangan hubungan yang penting, isolasi sosial
Gangguan psikologis: penganiayaan masa kanak-kanak, riwayat bunuh diri sebelumnya, remaja homoseksual, gangguan psikiatrik, penyalahgunaan zat.
Kondisi Klinis Terkait
Sindrom otak akut/kronis
Ketidakseimbangan hormon
Penyalahgunaan zat
PTSD
Penyakit kronis atau terminal
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Kontrol Diri Meningkat (L.14127)
Kriteria Hasil:
Verbalisasi ancaman kepada orang lain menurun
Verbalisasi umpatan menurun
Perilaku menyerang menurun
Perilaku melukia diri sendiri menurun
Perilaku merusak lingkungan sekitar menrurun
Perilaku agresif amuk menurun
Suara keras menurun
Bicara ketus menurun
Verbalisasi keinginan bunuh diri menurun
Verbalisasi isyarat bunuh diri menurun
Verbalisasi ancaman bunuh diri menurun
Verbalisasi rencana bunuh diri menurun
Verbalisasi kehilangan hubungan yang penting menurun
Perilaku merencanakan bunuh diri menurun
Euforia menurun
Alam perasaan depresi menurun
Intervensi
A. Pencegahan Bunuh Diri (I.14538)
Observasi:
Identifikasi gejala risiko bunuh diri seperti: gangguan mood, halusinasi, delusi, panik, penyalahgunaan zat, kesedihan, gangguan kepribadian
Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh diri
Monitor lingkungan aman dan bebas dari bahaya
Monitor adanya perubahan mood dan perilaku
Terapeutik:
Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan mandiri
Libatkankeluarga dalam perencanaan perawatan
Lakukan pendekatan langsung tanpa menghakimi saat membahas bunuh diri
Berikan lingkungan yang aman dan ketat dan dan mudah dipantau
Tingkatkan pengawan pada kondisi tertentu
Lakukan intervensi perlindungan
Hindari diskusi berulang tentang bunuh diri sebelumnya, lakukan diskusi berfokus pada saat ini dan yang akan datang
Diskusi dengan pasien menghadapi rencana bunuh diri dimasa yang akan datang, orang yang dapat dihubungi untuk memberikan pertolongan
Monitor dan pastikan obat diminum pasien
Edukasi:
Anjurkan pasien untuk mengungkapkan peraasaan yang dialami kepada orang lain
Anjurkan menggunkan sumber pendukung
Jelaskan tindakan pencegahan bunuh diri kepada keluarga dan orang terdekat pasien
Informasikan sumber daya masyarakat dan program yang tersedia
Latih pencegahan risiko bunuh diri seperti: latihan asertif dan latihan berpikir positif
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat sesuai dengan indikasi
Kolaborasi dengan tim terkait dengan keamanan dan keselamatan
Rujukan ke pelayan kesehatan jiwa jika diperlukan
B. Limit Setting (I.09285)
Observasi :
Identifikasi perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan
Monitor pelaksanaan perilaku yang diharapkan
Terapeutik :
Gunakan pendekatan konsisten, jujur, dan tidak menghakimi
Sampaikan batasan dengan kalimat positif (mis. "pakai baju anda" dibanding "perilaku seperti itu tidak pantas"
Diskusikan perilaku apa yang diharapkan dalam suatu situasi, jika perlu
Tetapkan limit setting capaian perilaku
Sampaikan konsekuensi yang telah ditetapkan dan harapan perilaku dengan tim perawat
Berikan penghargaan jika melakukan perilaku yang diharapkan
Lakukan konsekuensi yang telah ditetapkan jika tidak melakukan perilaku yang diharapkan
Modifikasi konsekuensi dan harapan perilaku, jika perlu
Turunkan limit setting jika perilaku pasien mendekati perilaku yang diharapkan
Edukasi :
Jelaskan manfaat dan konsekuensi perilaku yang diharapkan