PRE EKLAMPSIA

Kode Diagnosa: 014 .00

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin, dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejala biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih. (nanda, 2012)

Kondisi Klinis
Terkait

Subyektif

Ibu mengatakan nyeri kepala dan penglihatan kabur

Obyektif

Dalam keadaan normal tekanan darah dalam kehamilan trimester terakhir sistolik tidak melebihi 140 mmHg dan diastolik tidak melebihi 90 mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi di atas maka kemungkinan adanya preeklampsia. (Marmi dkk, 2011)

Penyebab

  1. Bertambahnya frekuensi pada primigravida

2. Bertambahnya frekuensi seiring makin tua nya kehamilan

3. Timbulnya hipertensi, edema, protein uria, kejang, dan koma

4. Molahidatidosa

5. Diabetes Melitus

6. Kehamilan Ganda

7. Hidrocepalus

8. Obesitas

Umur yang lebih dari 35 Tahun. (Cunninggham dkk, 2019)

Tanda / Gejala

Menurut Ida Bagus Gde Manuaba, 2009 gejala klinis preeklampsia terdiri dari:

Gejala ringan yaitu tekanan darah sekitar 140 mmHg atau kenaikan tekanan darah 30 mmHg untuk sistolik atau 15 mmHg untuk diastolic dengan interval pengukuran selama 6 jam, dan terapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 g/liter atau kualitatif +1 - +2, edema, (bengkak kaki, tangan atau lain nya) dan kenaikan berat badan lebih dari 1 kg/ minggu

Gejala berat meliputi tekanan darah dari 160/110 mmHg atau lebih, pengeluaran protein dalam urine lebih dari 5g/ 24 jam, terjadi penurunan produksi urine kurang dari 400 cc/24 jam, terdapat edema, paru dan sianosis (kebiruan) dan sesak napas, terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri di daerah atas perut.

Tujuan
Perawatan

  1. Tekanan darah terkontrol

  2. Pencegahan kejang atau eklampsia

Intervensi

  1. Memberitahu keadaan yang sedang dialami pasien

  2. Mengobservasi keadaan umum dan TTV pasien

  3. Pemberian cairan RL

  4. Pemasangan kateter tetap untuk membantu ibu buang air kecil serta mengetahui cairan input dan output pasien

  5. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian obat oral nifedipin

  6. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian MgSO4 untuk mencegah kejang jika tekanan darah tidak turun

  7. Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk mengecek proteinuria

  8. Melakukan pemeriksaan DJJ

  9. Memberikan dukungan moral pada pasien dan keluarga