Perfusi Perifer Tidak Efektif
Kode Diagnosa: D.0009
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat menganggu metabolisme tubuh
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Tromboplebitis
Diabetes melitus
Anemia
Gagal jantung
Kelainan jantung kongenital
Trombosis arteri
Varises
Trombosis vena dalam
Sindrom kompartemen
Penyebab
Hiperglikemia
Penurunan konsentrasi hemoglobin
Peningkatan tekanan darah
Kekurangan volume cairan
Penurunan aliran arteri dan/atau vena
Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (misal: merokok, gaya hidup monoton, trauma,obesitas, asupan garam, imobilitas)
Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (misal: Diabetes melitus, hiperlipidemia)
Tanda / Gejala
Subjektif
Parastesia
Nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten)
Objektif
Pengisian kapiler >3 detik
Nadi perifer menurun atau tidak teraba
Akral teraba dingin
Warna kulit pucat
Turgor kulit menurun
Edema
Penyembuhan luka lambat
Indeks ankle brachial <0.90
Bruit femoral
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Perfusi Perifer: Meningkat (L.02011)
Kriteria Hasil:
Kekuatan nadi perifer Meningkat
Penyembuhan luka Meningkat
Sensasi Meningkat
Warna Kulit pucat Menurun
Edema perifer Menurun
Nyeri Ekstremitas Menurun
Parastesia Menurun
Kelemahan otot Menurun
Kram otot Menurun
Bruit femoralis Menurun
Nekrosis Menurun
Pengisian kapiler Membaik
Akral Membaik
Turgor kulit Membaik
Tekanan darah sistolik Membaik
Tekanan darah diastolik Membaik
Tekanan arteri rata-rata Membaik
Indeks Ankle Brachial Membaik
Intervensi
A. Perawatan Sirkulasi (I. 02079)
Observasi:
Periksa sirkulasi perifer (misal: Nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle brachial reflex)
Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (misal: Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Terapeutik:
Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan perawatan kaki dan kuku
Lakukan hidrasi
Edukasi:
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan berolahraga rutin
Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurunan kolesterol jika perlu
Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (misal: Melembabkan kulit kering pada kaki)
Anjurkan program rehabilitasi vaskular
Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (misal: Rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (misal: Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
B. Manajemen Sensasi Perifer (I.06195)
Observasi:
Identifikasi penyebab perubahan sensasi
Identifikasi penggunaan alat pengikat, prostesis, sepatu, dan pakaian
Periksa perbedaan sensasi tajam dan tumpul
Periksa perbedaan sensasi panas atau dingin
Periksa kemampuan mengidentifikasi lokasi dan tekstur benda
Monitor terjadinya parastesia, jika perlu
Monitor perubahan kulit
Monitor adanya tromboflebitis dan tromboemboli vena
Terapeutik:
Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas atau dingin)
Edukasi:
Anjurkan penggunaan termometer untuk menguji suhu air
Anjurkan penggunaan sarung tangan termal saat memasak
Anjurkan memakai sepatu lembut dan bertumit rendah
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgesik jika perlu
Kolaborasi pemberian kortikosteroid, jika perlu
C. Pemantauan Hemodinamik Invasif (I. 02058)
Observasi:
Monitor frekuensi dan irama jantung
Monitor TDS, TDD, MAP, Tekanan vena sentral, tekanan arteri pulmonal, tekanan baji arteri paru.
Monitor curah jantung dan indeks jantung
Monitor bentuk gelombang hemodinamik
Monitor perfusi perifer distal pada sisi insersi setiap 4 jam
Monitor tanda tanda infeksi dan perdarahan pada sisi insersi.
Monitor tanda-tanda komplikasi akibat pemasangan selang (misal: Pneumotoraks, selang tertekuk, embolisme udara)
Terapeutik:
Dampingi pasien saat pemasangan dan pelepasan kateter jalur hemodinamik
Lakukan tes allen untuk menilai kolateral ulnaris sebelum kanulasi pada arteri radialis
Pastikan set selang terangkai dan terpasang dengan tepat
Konfirmasi ketepatan posisi selang dengan pemeriksaan x-ray, jika perlu
Posisikan transduser pada atrium kanan (aksis flebostatik) setiap 4-12 jam untuk mengkalibrasi dan mentitiknolkan perangkat.
Pastikan balon deflasi dan kembali ke posisi normal setelah pengukuran tekanan baji arteri paru (PAWP)
Ganti selang dan cairan infus setiap 24-72 jam, sesuai protokol
Ganti balutan pada area insersi dengan teknik steril
Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Anjurkan membatasi gerak/aktivitas selama kateter terpasang
D. Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Observasi:
Monitor tekanan darah
Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
Monitor pernapasan (frekuensi, kedalaman)
Monitor suhu tubuh
Monitor Oksimeter nadi
Monitor tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)
Identifikasi penyebab perubahan tanda vital
Terapeutik:
Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
E. Perawatan Neurovaskuler (I.06204)
Observasi:
Monitor perubahan warna kulit abnormal (misal: Pucat, kebiruan, keunguan, kehitaman)
Monitor suhu ekstremitas (misal: Panas, hangat, dingin)
Monitor keterbatasan gerak ekstremitas (misal: aktif tanpa nyeri, aktif disertai nyeri, pasif tanpa nyeri, pasif disertai nyeri)
Monitor perubahan sensasi ekstremitas (misal: Penuh, parsial)
Monitor adanya pembengkakan
Monitor perubahan pulsasi ekstremitas (misal: Kuat, lemah, tidak teraba)
Monitor Capillary Refill Time
Monitor adanya nyeri
Monitor tanda-tanda vital
Monitor adanya tanda-tanda sindrom kompartemen
Terapeutik:
Elevasikan ekstremitas (tidak melebihi level jantung)
Pertahankan kesesejajaran (alignment) anatomis ekstremitas
Edukasi:
Jelaskan pentingnya melakukan pemantauan neurovaskuler
Anjurkan menggerakkan ekstremitas secara rutin
Anjurkan melaporkan jika menemukan perubahan abnormal pada pemantauan neurovaskular
Ajarkan cara melakukan pemantauan neurovaskular
Ajarkan latihan rentang gerak pasif/aktif
F. Promosi Latihan fisik (I.05183)
Observasi
Identifikasi keyakinan kesehatan tentang latihan fisik
Identifikasi pengalaman olahraga sebelumnya
Identifikasi motivasi individu untuk memulai atau melanjutkan program olahraga
Identifikasi hambatan untuk berolahraga
Monitor kepatuhan menjalankan program latihan
Monitor respons terhadap program latihan
Terapeutik
Motivasi mengungkapkan perasaan tentang olahraga/kebutuhan berolahraga
Motivasi memulai atau melanjutkan olahraga
Fasilitasi dalam mengidentifikasi model peran positif untuk mempertahankan program pelatihan
Fasilitas dalam mengembangkan program latihan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
Fasilitas dalam menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang program latihan
Fasilitas dalam menjadwalkan periode reguler latihan rutin mingguan
Fasilitasi dalam mempertahankan kemajuan program latihan
Lakukan aktivitas olahraga bersama pasien, jika perlu.
Libatkan keluarga dalam merencanakan dan memelihara program latihan.
Berikan umpan balik positif terhadap setiap upaya yang dijalankan pasien
Edukasi
Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga
Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan
Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga
Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan fisik.
Kolaborasi
kolaborasi dengan rehabilitasi medis atau ahli fisiologi olahraga, jika perlu
G. Edukasi Proses Penyakit (I.12444)
Observasi:
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
Jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit
Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit
Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan
Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari intervensi atau pengobatan
Informasikan kondisi pasien saat ini
Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat atau tidak bias
H. Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Observasi:
Periksa tanda dan gejala hipovolemia (misal: Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
Monitor intake dan output
Terapeutik:
Hitung kebutuhan cairan
Berikan posisi modified trendelenburg
Berikan asupan cairan oral
Edukasi:
Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (misal: NaCl, RL)
Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (misal: Glukosa 2.5%, NaCl 0.4%)
Kolaborasi pemberian cairan koloid (misal: Albumin, plasmanate)
Kolaborasi pemberian produk darah
I. Pencegahan Luka Tekan (I.14543)
Observasi
Periksa luka tekan dengan menggunakan skala (misal: skala norton, skala braden)
Periksa adanya luka tekan sebelumnya
Monitor suhu kulit yang tertekan
Monitor berat badan dan perubahannya
Monitor status kulit harian
Monitor ketat area yang memerah
Monitor kulit diatas tonjolan tulang atau titik tekan saat mengubah posisi
Monitor sumber tekanan dan gesekan
Monitor mobilitas dan aktivitas individu.
Terapeutik
keringkan daerah kulit yang lembab akibat keringat, cairan luka, dan inkontinensia fekal atau urin
Gunakan barier seperti lotion atau bantalan penyerap air
Ubah posisi dengan hati-hati setiap 1-2 jam
Buat jadwal perubahan posisi
Berikan bantalan pada titik tekan atau tonjolan tulang
Jaga sprei tetap kering, bersih dan tidak ada kerutan/lipatan
Gunakan kasur khusus, jika perlu
Hindari pemijatan diatas tonjolan tulang
Hindari pemberian lotion pada daerah luka atau kemerahan
Hindari menggunakan air hangat dan sabun keras saat mandi
Pastikan asupan makanan yang cukup terutama protein, vitamin B dan C, zat besi, dan kalori
Edukasi
Jelaskan tanda-tanda kerusakan kulit
Anjurkan melapor jika menemukan tanda-tanda kerusakan kulit
Ajarkan cara merawat kulit
J. Manajemen Cairan (I.03098)
Observasi
Monitor status hidrasi (misal: Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
Monitor berat bedan harian
Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (misal: Hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis urine, BUN)
Monitor status hemodinamik (misal: MAP, CVP, PAP, PCWP jika tersedia)
Terapeutik
Catat intake output dan hitung balans cairan 24 jam
Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Berikan cairan intravena jika perlu.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu.
K. Pemasangan Stocking Elastis (I.02061)
Observasi
Identifikasi faktor risiko tromboemboli vena
Identifikasi kontraindikasi pemasangan stocking (misal: penyakit arteri perifer, luka tekan pada tumit, neuropati perifer)
Monitor adanya sianosis, penurunan nadi pedis, kesemutan, nyeri pada ekstremitas bawah.
Terapeutik
Pilih ukuran stocking yang tepat
Elevasikan tungkai bawah selama 15 menit sebelum pemasangan stocking
Pasang stocking dengan tepat atau sesuai dengan instruksi pabrik
Pertahankan ujung stocking 2.5 - 5 cm di bawah persendia
Pastikan stocking bebas dari kerutan dan ujung tidak tergulung
Edukasi
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Ajarkan cara memasang stocking selama 30 menit pada setiap shift
Anjurkan melaporkan adanya keluhan selama pemasangan stocking (misal: nyeri, kesemutan)