Nyeri Akut

Kode Diagnosa: D.0077

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga berat berlangsung kurang dari 3 bulan.

Kondisi Klinis Terkait

  1. Kondisi pembedahan

  2. Cedera Traumatis

  3. Infeksi

  4. Sindrom koroner akut

  5. Glaukoma

Penyebab

  1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)

  2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan)

  3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)

Tanda / Gejala

Subjektif

  1. Mengeluh Nyeri


Objektif

  1. Tampak meringis

  2. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)

  3. Gelisah

  4. Frekuensi nadi meningkat Sulit tidur

  5. Tekanan darah meningkat

  6. Pola napas berubah

  7. Nafsu makan berubah

  8. Proses berpikir terganggu

  9. Menarik diri

  10. Berfokus pada diri sendiri

  11. Diaforesis

Tujuan
Perawatan

A. Tingkat Nyeri Menurun (L.08066):


Kriteria Hasil

  1. Kemampuan menuntaskan aktivitas Meningkat

  2. Keluhan Nyeri Menurun

  3. Meringis Menurun

  4. Sikap protektif Menurun

  5. Gelisah Menurun

  6. Kesulitan tidur Menurun

  7. Menarik Diri Menurun

  8. Berfokus pada diri sendiri menurun

  9. Diaforesis menurun

  10. Perasaan depresi (tertekan) menurun

  11. Perasaan takut mengalami cedera berulang menurun

  12. Anoreksia menurun

  13. Perineum terasa tertekan menurun

  14. Uterus teraba membulat menurun

  15. Ketegangan otot menurun

  16. Pupil dilatasi menurun

  17. Muntah menurun

  18. Mual menurun

  19. Frekuensi nadi membaik

  20. Pola napas membaik

  21. Tekanan darah membaik

  22. Proses berpikir membaik

  23. Fokus membaik

  24. Fungsi berkemih membaik

  25. Perilaku membaik

  26. Nafsu makan membaik

  27. Pola tidur membaik



B. Kontrol Nyeri Meningkat (L08063)


Kriteria Hasil :

  1. Melaporkan nyeri terkontrol Meningkat

  2. Kemampuan mengenali onset nyeri Meningkat

  3. Kemampuan mengenali penyebab nyeri Meningkat

  4. Kemampuan menggunakan teknik non-farmakologis Meningkat

  5. Dukungan orang terdekat Meningkat

  6. Keluhan Nyeri Menurun

  7. Keluhan nyeri Menurun

  8. Penggunaan Analgesik Menurun



C. Fungsi Gastrointestinal Membaik (L.14127)


Kriteria Hasil :

  1. Mual Menurun

  2. Muntah Menurun

  3. Dispepsia Menurun

  4. Nyeri Abdomen Menurun

  5. Distensi Abdomen Menurun

  6. Regurgitasi Menurun

  7. Jumlah residu cairan lambung saat aspirasi Menurun

  8. Darah pada Feses Menurun

  9. Hematemesis Menurun

  10. Frekuensi BAB Membaik

  11. Konsistensi Feses Membaik

  12. Peristaltik usus membaik

  13. Nafsu makan Membaik

  14. Jumlah Feses Membaik

  15. Warna Feses Membaik



D. Mobilitas Fisik Meningkat (L.05042)


Kriteria Hasil :

  1. Pergerakan ektremitas Meningkat

  2. Kekuatan otot Meningkat

  3. Rentang gerak (ROM) Meningkat

  4. Gerakan tidak terkoordinasi Menurun

  5. Kecemasan Menurun

  6. Kaku Sendi Menurun

  7. Nyeri Menurun

  8. Gerakan terbatas Menurun

  9. Kelemahan Fisik Menurun



E. Status Kenyamanan Meningkat (L.08064)

Kriteria Hasil :

  1. Kesejahteraan fisik Meningkat

  2. Kebebasan melakukan ibadah Meningkat

  3. Dukungan sosial dari keluarga Meningkat

  4. Dukungan sosial dari teman Meningkat

  5. Perawatan sesuai keyakinan budaya Meningkat

  6. Perawatan sesuai kebutuhan Meningkat

  7. Kesejahteraan psikologis Meningkat

  8. Rileks Meningkat

  9. Keluhan tidak nyaman Menurun

  10. Gelisah Menurun

  11. Kebisingan Menurun

  12. Keluhan sulit tidur Menurun

  13. Keluhan kedinginan Menurun

  14. Keluhan kepanasan Menurun

  15. Gatal Menurun

  16. Mual Menurun

  17. Lelah Menurun

  18. Merintih Menurun

  19. Menangis Menurun

  20. Iritabilitas Menurun

  21. Menyalahkan diri sendiri Menurun

  22. Konfusi Menurun

  23. Konsumsi Alkohol Menurun

  24. Penggunaan zat Menurun

  25. Memori masa lalu Membaik

  26. Suhu Ruangan Membaik

  27. Pola elminasi Membaik

  28. Postur Tubuh Membaik

  29. Kewaspadaan Membaik

  30. Pola Hidup Membaik

  31. Pola Tidur Membaik



F. Pola Tidur Membaik (L.05045)

Kriteria Hasil :

  1. Kemampuan Beraktivitas Meningkat

  2. Keluhan sulit tidur Menurun

  3. Keluhan sering terjaga Menurun

  4. Keluhan tidak puas tidur Menurun

  5. Keluhan pola tidur berubah Menurun

  6. Keluhan Istirahat tidak cukup Menurun



G. Penyembuhan Luka Meningkat (L.14130)


Kriteria Hasil :

  1. Penyatuan Kulit Meningkat

  2. Penyatuan Luka Meningkat

  3. Jaringan Granulasi Meningkat

  4. Edema pada sisi luka Menurun

  5. Peradangan Luka Menurun

  6. Pembentukan jaringan parut Meningkat

  7. Nyeri Menurun

  8. Drainase purulen Menurun

  9. Drainase serosa Menurun

  10. Drainase sanguinis Menurun

  11. Drainase serosanguinis Menurun

  12. Eritema pada Kulit sekitar Menurun

  13. Nekrosis Menurun Infeksi Menurun

  14. Peningkatan suhu kulit Menurun

  15. Bau tidak sedap pada luka Menurun



H. Perfusi Miokard Meningkat (L.02011)


Kriteria Hasil :

  1. Gambaran EKG Iskemia/injuri/infark Menurun

  2. Nyeri Dada Menurun

  3. Gambaran EKG Aritmia Menurun

  4. Diaforesis Menurun

  5. Mual Menurun

  6. Muntah Menurun

  7. Arteri Apikal Membaik

  8. Tekanan Arteri rata-rata Membaik

  9. Takikardi Membaik

  10. Bradikardi Membaik

  11. Kekuatan Nadi Membaik

  12. Tekanan darah Membaik

  13. Fraksi ejeksi Membaik

  14. Tekanan baji arteri pulmonal membaik

  15. Cardiax Index (CI) Membaik



I. Perfusi Perifer Meningkat (L.02011)


Kriteria Hasil :

  1. Kekuatan nadi perifer Meningkat

  2. Penyembuhan Luka Meningkat

  3. Sensasi Meningkat

  4. Warna Kulit Pucat Menurun

  5. Edema Perifer Menurun

  6. Nyeri Ekstremitas Menurun

  7. Parastesia Menurun

  8. Kelemahan Otot Menurun

  9. Kram Otot Menurun

  10. Bruit femoralis Menurun

  11. Nekrosis Menurun

  12. Pengisian Kapiler Membaik

  13. Akral Membaik

  14. Turgor Membaik

  15. Tekanan Darah sitolik Membaik

  16. Tekanan Darah diastolik Membaik

  17. Tekanan arteri rata-rata Membaik

  18. Indeks ankle- brachial membaik



J. Tingkat Cedera Menurun (L.14136)


Kriteria Hasil :

  1. Toleransi Aktivitas Meningkat

  2. Toleransi Makanan Meningkat

  3. Kejadian cedera Menurun

  4. Luka/Lecet Menurun

  5. Ketegangan otot Menurun

  6. Fraktur Menurun

  7. Perdarahan Menurun

  8. Ekspresi wajah Kesakitan Menurun

  9. Agitasi Menurun

  10. Iritabilitas Menurun

  11. Ganggguan Mobilitas Menurun

  12. Gangguan Kognitif Menurun

  13. Tekanan Darah Membaik

  14. Fekuensi nadi membaik

  15. Frekuensi nafas membaik

  16. Pola Istirahat/tidur membaik

  17. Nafsu Makan Membaik

Intervensi

A. Managemen Nyeri (I.08238)

Observasi

  1. Identifikasi lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

  2. Identifikasi skala nyeri

  3. Identifikasi respon nyeri non verbal

  4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

  5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

  6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri.

  7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

  8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan

  9. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik

  1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (misal TENS hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing kompres hangat/dingin, terapi bermain

  2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

  3. Fasilitas istirahat dan tidur

  4. Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi

  1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

  2. Jelaskan strategi meredakan nyeri

  3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

  4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

  5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

  1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


B. Pemberian Analgesik (I.08242)

Observasi

  1. Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)

  2. Identifikasi riwayat alergi obat

  3. Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-narkotik, atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri

  4. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik

  5. Monitor efektivitas analgesik

Terapeutik

  1. Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu

  2. Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus apoioid untuk mempertahankan kadar dalam serum

  3. Tetapkan target efektifitas analgesik untuk mengoptimalkan respon pasien

  4. Dokumentasikan respon terhadap efek analgesik dan efek yang tidak diinginkan

Edukasi

  1. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat

Kolaborasi

  1. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai indikasi


C. Edukasi Manajemen Nyeri (I.12391)

Observasi

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik

  1. Sediakan media dan materi pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

  1. Jelaskan penyebab periode, dan strategi meredakan nyeri

  2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

  3. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

  4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri


D. Edukasi Teknik Nafas (I.12452)

Observasi

Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik

  1. Sediakan media dan materi pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan Kesempatan untuk bertanya

Edukasi

  1. Jelaskan tujuan dan manfaat teknik nafas

  2. Jelaskan prosedur teknik napas

  3. Anjurkan memposisikan tubuh senyaman mungkin (mis. duduk,baring)

  4. Anjurkan menutup mata dan berkonsentrasi penuh

  5. Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui hidung secara perlahan

  6. Ajarkan melalui ekspirasi dengan menghembuskan udara mulut mencucu, secara perlahan

  7. Demonstrasikan menarik napas dalam selama 4 detik, menahan napas selama 2 detik dan menghembuskan napas selama 8 detik.


E. Pemberian Obat Intravena (I. 02065)

Observasi

  1. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat

  2. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi

  3. Periksa tanggal kadaluarsa obat

  4. Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu

  5. Monitor efek terapi obat

  6. Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat

Terapeutik

  1. Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)

  2. Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV

  3. Campurkan obat kedalam kantong , botol, atau buret, sesuai kebutuhan

  4. Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat

  5. Tempelkan label keterangan nama obat dan dosis secara kontinu, jika perlu

Edukasi

  1. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum pemberian.

  2. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat


F. Terapi Relaksasi (I.09326)

Observasi

  1. Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitif

  2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan

  3. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya

  4. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan.

  5. Monitor respons terhadap terapi relaksasi

Terapeutik

  1. Ciptakan lingkungan tenang, dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan

  2. Berikan informasi tetulis tentang perisiapan prosedur teknik relaksasi

  3. Gunakan pakaian longgar

  4. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama

  5. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai.

Edukasi

  1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. Musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)

  2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih

  3. Anjurkan mengambil posisi nyaman

  4. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi

  5. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih

  6. Demonstrasikan dan latik teknik relaksasi (mis. Napas dalam, peregangan, atau imajinasi terbimbing)


G. Pemantauan Nyeri (I.08242)

Observasi

  1. Identifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri

  2. Monitor kualitas nyeri (mis. terasa tajam, tumpul, diremas-remas, ditimpa beban berat)

  3. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri

  4. Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan skala

  5. Monitor durasi dan frekuensi nyeri

Terapeutik

  1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien

  2. Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi

  1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

  2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu


H. Perawatan Kenyamanan (I.08245)

Observasi

  1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. mual, nyeri, gatal, sesak)

  2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaannya

  3. Identifikasi masalah emosional dan spiritual

Terapeutik

  1. Berikan posisi yang nyaman

  2. Berikan kompres dingin atau hangat

  3. Ciptakan lingkungan yang nyaman

  4. Berikan pemijatan

  5. Berikan terapi akupresur

  6. Berikan terapi hipnosis

  7. Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan

  8. Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/pengobatan yang diinginkan

Edukasi

  1. Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan

  2. Ajarkan terapi relaksasi

  3. Ajarkan latihan pernapasan

  4. Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing


I. Manajemen Sedasi (I.08239)

Observasi

  1. Identifikasi riwayat dan indikasi penggunaan sedasi

  2. Periksa alergi terhadap sedasi

  3. Monitor tingkat keadaran

  4. Monitor tanda vital pasien

  5. Monitor saturasi oksigen

  6. Monitor irama jantung

  7. Monitor efek samping obat-obatan

Terapeutik

  1. Berikan informed consent

  2. Sediakan peralatan resusitasi darurat (mis. oksigen, obat darurat, defibrilator)

  3. Pasang jalur IV jika perlu

  4. Berikan obat sesuai protokol dan prosedur

Edukasi

  1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian sedasi

  2. Jelaskan efek terapi dan efek samping sedasi

Kolaborasi

  1. Kolaborasi penentuan jenis dan metode sedasi


J. Teknik Imajinasi Terbimbing (I.08247)

Observasi

  1. Identifikasi masalah yang dialami

  2. Monitor respons perubahan emosional

Terapeutik

  1. Sediakan ruangan yang tenang dan nyaman

Edukasi

  1. Anjurkan membayangkan suatu tempat yang sangat menyenangkan yang pernah atau yang ingin dikunjungi (mis. gunung, pantai)

  2. Anjurkan membayangkan mengunjungi tempat yang dikunjungi berada dalam kondisi yang sehat, bersama dengan orang yang dikasihi atau dicintai dalam suasana yang nyaman


K. Kompres Dingin (I.08234)

Observasi

  1. Identifikasi kontraindikasi kompres dingin (mis. penurunan sensasi, penurunan sirkulasi)

  2. Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin

  3. Periksa suhu alat kompres

  4. Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama

Terapeutik

  1. Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis. kantong plastik tahan air, kemasan gel beku, kain atau handuk)

  2. Pilih lokasi kompres

  3. Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung, jika perlu

  4. Lakukan kompres dingin pada daerah yang cedera

  5. Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi

Edukasi

  1. Jelaskan prosedur penggunaan kompres dingin

  2. Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya

  3. Ajarkan cara menghindari keusakan jaringan akibat dingin


L. Kompres Panas (I.08235)

Observasi

  1. Identifikasi kontraindikasi kompres panas (mis. penurunan sensasi, penurunan sirkulasi)

  2. Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres panas

  3. Periksa suhu alat kompres

  4. Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama

Terapeutik

  1. Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis. kantong plastik tahan air, botol air panas, bantalan pemanas listrik)

  2. Pilih lokasi kompres

  3. Balut alat kompres panas dengan kain pelindung, jika perlu

  4. Lakukan kompres panas pada daerah yang cedera

  5. Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi

Edukasi

  1. Jelaskan prosedur penggunaan kompres panas

  2. Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya

  3. Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat panas


M. Reduksi Ansietas (I.09314)

Observasi

  1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, waktu, stresor)

  2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan

  3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)

Terapeutik

  1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan

  2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan

  3. Pahami situasi yang membuat ansietas

  4. Dengarkan dengan penuh perhatian

  5. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

  6. Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan

  7. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

  8. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang

Edukasi

  1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami

  2. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis

  3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien jika perlu

  4. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan

  5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi

  6. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan

  7. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat

  8. Latih teknik relaksasi

Kolaborasi

  1. Kolaborasi pemberian obat anti ansietas, jika perlu


N. Terapi Musik (I.08250)

Observasi

  1. Identifikasi perubahan perilaku atau fisiologis yang akan dicapai (mis. relaksasi, stimulasi, konsentrasi, pengurangan rasa sakit)

  2. Identifikasi minat terhadap musik

  3. Identifikasi musik yang disukai

Terapeutik

  1. Pilih musik yang disukai

  2. Posisikan dalam posisi yang nyaman

  3. Batasi rangsangan eksternal selama terapi dilakukan (lampu, suara, pengunjung, panggilan telepon)

  4. Sediakan peralatan terapi musik

  5. Atur volume suara yang sesuai

  6. Berikan terapi musik sesuai indikasi

  7. Hindari pemberian terapi musik dalam waktu yang lama

  8. Hindari pemberian terapi musik saat cedera kepala akut

Edukasi

  1. Jelaskan tujuan dan prosedur terapi musik

  2. Anjurkan rileks selama mendengarkan musik


O. Terapi Relaksasi Otot Progresif (I.05187)

Observasi

  1. Identifikasi tempat yang tenang dan nyaman

  2. Monitor secara berkala untuk memastikan otot rileks

  3. Monitor adanya indikator tidak rileks (mis. adanya gerakan, pernapasan yang berat)

Terapeutik

  1. Atur lingkungan agar tidak ada gangguan saat terapi

  2. Berikan posisi bersandar pada kursi atau posisi lainnya yang nyaman

  3. Hentikan sesi relaksasi secara bertahap

  4. Beri waktu mengungkapkan perasaan tentang terapi

Edukasi

  1. Anjurkan memakai pakaian yang nyaman dan tidak sempit

  2. Anjurkan melakukan relaksasi otot rahang

  3. Anjurkan menegangkan otot selama 5 sampai 10 detik, kemudian anjurkan untuk merilekskan otot 20-30 detik, masing-masing 8-16 kali

  4. Anjurkan menegangkan otot kaki selama tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari kram

  5. Anjurkan fokus pada sensasi otot yang menegang

  6. Anjurkan fokus pada sensasi otot yang rileks

  7. Anjurkan bernapas dalam dan perlahan

  8. Anjurkan berlatih di antara sesi reguler dengan perawat


P. Manajemen Kenyamanan Lingkungan (I.08237)

Observasi

  1. Identifikasi sumber ketidaknyamann (mis. suhu ruang, kebersihan)

  2. Monitor kondisi kulit, terutama di area tonjolan (mis. tanda-tanda iritasi atau luka tekan)

Terapeutik

  1. Berikan penerimaan dan dukungan kepindahan ke lingkungan baru

  2. Letakkan bel pada tempat yang mudah dijangkau

  3. Sediakan ruangan yang tenang dan mendukung

  4. Jadwalkan kegiatan sosial dan kunjungan

  5. Fasilitasi kenyamanan lingkungan (mis. atur suhu, selimut, kebersihan)

  6. Atur posisi yang nyaman (mis. topang dengan bantal, jaga sendi selama pergerakan)

  7. Hindari paparan kulit terhadap iritan (mis. feses, urin)

Edukasi

  1. Jelaskan tujuan manajemen lingkungan

  2. Ajarkan cara manajemen sakit dan cedera, jika perlu