Kesiapan Peningkatan Tidur

Kode Diagnosa: D.0058

cara penulisan diagnosis risiko : Masalah dibuktikan dengan Tanda/Gejala

Definisi

Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik yang memungkinkan istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan

Tanda / Gejala

Subjektif

  1. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan tidur

  2. Mengekspresikan perasaan cukup istirahat setelah tidur

  3. Tidak menggunakan obat tidur


Objektif

  1. Jumlah waktu tidur sesuai dengan pertumbuhan perkembangan

  2. Menerapkan rutinitas tidur yang meningkatkan kebiasaan tidur

Kondisi Klinis Terkait

  1. Pemulihan pasca operasi

  2. Nyeri kronis

  3. Kehamilan (periode prenatal/postnatal)

  4. Sleep apnea

Tujuan
Perawatan

A. Pola Tidur Membaik (L.05045)


Kriteria Hasil :

  1. Kemampuan Beraktivitas Meningkat

  2. Keluhan sulit tidur Menurun

  3. Keluhan sering terjaga Menurun

  4. Keluhan tidak puas tidur Menurun

  5. Keluhan pola tidur berubah Menurun

  6. Keluhan Istirahat tidak cukup Menurun



B. Perilaku kesehatan Meningkat (L.12107)


Kriteria Hasil:

  1. Penerimaan terhadap perubahan status kesehatan meningkat

  2. Kemampuan melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan meningkat

  3. Kemampuan peningkatan kesehatan meningkat

  4. Pencapaian pengendalian kesehatan meningkat




C. Status Kenyamanan Meningkat (L.08064)


Kriteria Hasil:

  1. Kesejahteraan fisik meningkat

  2. Kesejahteraan psikologis meningkat

  3. Rileks meningkat

  4. Dukungan sosial dari keluarga meningkat

  5. Perawatan sesuai kebutuhan meningkat

  6. Keluhan tidak nyaman menurun

  7. Gelisah menurun

  8. Keluhan sulit tidur menurun

  9. Keluhan kepanasan menurun

  10. Keluhan kedinginan menurun

  11. Pola eliminasi membaik




D. Tingkat Pengetahuan Meningkat (L.12111)


Kriteria Hasil :

  1. Perilaku sesuai anjuran meningkat

  2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat

  3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat

  4. Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat

  5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat

  6. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun

  7. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun

  8. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun

  9. Perilaku membaik




E. Motivasi Meningkat (L.09080)


Kriteria Hasil:

  1. Pikiran berfokus masa depan Meningkat

  2. Upaya menyusun rencana tindakan Meningkat

  3. Upaya mencari sumber sesuai kebutuhan Meningkat

  4. Upaya mencari dukungan sesuai kebutuhan Meningkat

  5. Perilaku bertujuan Meningkat

  6. Inisiatif Meningkat

  7. Harga Diri Positif Meningkat

  8. Keyakinan positif Meningkat

  9. Berani mencari pengalaman baru Meningkat

  10. Penyelesaian tugas Meningkat

  11. Pengembalian kesempatan Meningkat

  12. Bertanggung jawab Meningkat

Intervensi

A. Dukungan tidur (I.05174)

Observasi:

  1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur

  2. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan atau psikologis)

  3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (mis. kopi, teh, alkohol, makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur)

  4. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi

Terapeutik:

  1. Modifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu, matras dan tempat tidur)

  2. Batasi waktu tidur siang, jika perlu

  3. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur

  4. Tetapkan jadwal tidur rutin

  5. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi, terapi akupressure)

  6. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur-terjaga

Edukasi:

  1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

  2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur

  3. Anjurkan menghindari makanan/ minuman yang mengganggu tidur

  4. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supressor terhadap tidur REM

  5. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis. psikologis, gaya hidup, sering berubah shift bekerja)

  6. Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara non farmakologi lainnya


B. Edukasi aktivitas/istirahat (I.12362)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat

  2. Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin

  2. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya

  3. Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat

  4. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (misal kelelahan, sesak napas saat aktivitas)

  5. Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan


C. Manajemen Lingkungan (I.14514)

Observasi

  1. Identifikasi keamanan dan kenyamanan lingkungan

Terapeutik

  1. Atur posisi furniture dengan rapi dan terjangkau

  2. Atur suhu lingkungan yang sesuai

  3. Sediakan ruang berjalan yang cukup dan aman

  4. Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman

  5. Sediakan pewangi ruangan, jika perlu

  6. Hindari pandangan langsung ke kamar mandi, toilet, atau peralatan untuk eliminasi

  7. Ganti pakaian secara berkala

  8. Hindari paparan langsung dengan cahaya matahari atau cahaya yang tidak perlu

  9. Izinkan membawa benda-benda yang disukai dari rumah

  10. Izinkan keluarga untuk tinggal mendampingi pasien

  11. Fasilitasi penggunaan barang-barang pribadi (misal piyama, jubah, perlengkapan mandi)

  12. l. Pertahankan konsistensi kunjungan tenaga kesehatan

  13. Berikan bel atau alat komunikasi untuk memanggil perawat

Edukasi

  1. Jelaskan cara membuat lingkungan rumah yang aman

  2. Jelaskan cara menghadapi bahaya kebakaran

  3. Ajarkan pasien dan keluarga/pengunjung tentang upaya pencegahan infeksi


D. Manajemen Energi (l.05178)

Observasi

  1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan

  2. Monitor kelelahan fisik dan emosional

  3. Monitor pola dan jam tidur

  4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

Terapeutik

  1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (misal Cahaya, suara, kunjungan)

  2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif

  3. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif

  4. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan

  5. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan

Edukasi

  1. Anjurkan tirah baring

  2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

  3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang

  4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

Kolaborasi

  1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan


E. Pengaturan Posisi (I.01019)

Observasi

  1. Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi

  2. Monitor alat traksi agar selalu tepat

Terapeutik

  1. Tempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepat

  2. Tempatkan pada posisi terapeutik

  3. Tempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauan

  4. Tempatkan bel panggilan sesuai jangkauan

  5. Sediakan kasur yang kokoh atau padat

  6. Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak ada kontraindikasi

  7. Atur posisi untuk mengurangi sesak (mis. Semi Fowler)

  8. Atur posisi yang meningkatkan drainage

  9. Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat

  10. Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat

  11. Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat

  12. Tinggikan anggota gerak 20 derajat atau lebih di atas level jantung

  13. Tinggikan tempat tidur bagian kepala

  14. Berikan bantal yang tepat pada leher

  15. Berikan topangan pada area edema (mis. bantal di bawah lengan dan skrotum)

  16. Posisikan untuk mempermudah ventilasi / perfusi (mis. tengkurap / good lung down)

  17. Motivasi dan dampingi melakukan ROM aktif atau pasif

  18. Hindari menempatkan posisi dalam posisi yang dapat meningkatkan nyeri

  19. Hindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi

  20. Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka

  21. Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah emosi

  22. Ubah posisi setiap 2 jam

  23. Ubah posisi dengan teknik log roll

  24. Pertahankan posisi dan integritas traksi

  25. Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi

  26. Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi

  27. Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh yang baik selama melakukan perubahan posisi

Kolaborasi

  1. Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi, jika perlu


F. Promosi Koping (I.09312)

Observasi

  1. Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan

  2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki

  3. Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan

  4. Identifikasi pemahaman proses penyakit

  5. Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan

  6. Identifikasi metode penyelesaian masalah

  7. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial

Terapeutik

  1. Diskusikan perubahan peran yang dialami

  2. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

  3. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri

  4. Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri

  5. Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu

  6. Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri

  7. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang digunakan

  8. Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan

  9. Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis

  10. Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan

  11. Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan

  12. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial

  13. Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia

  14. Dampingi saat berduka (mis. penyakit kronis, kecacatan)

  15. Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama

  16. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat

  17. Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam

Edukasi

  1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama

  2. Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu

  3. Anjurkan keluarga terlibat

  4. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik

  5. Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif

  6. Latih penggunaan tehnik relaksasi

  7. Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan

  8. Latih mengembangkan penilaian objektif


G. Reduksi Ansietas (I.09314)

Observasi

  1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (misal kondisi, waktu, stresor)

  2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan

  3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)

Terapeutik

  1. Ciptakan suasana terapeutik untu menumbuhkan kepercayaan

  2. Temani pasien untuk megurangi kecemasan, jika memungkinkan

  3. Pahami situasi yang membuat ansietas

  4. Dengarkan dengan penuh perhatian

  5. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

  6. Tempatkan barang prbadi yang memberikan kenyamanan

  7. Memotivasi Mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

  8. Diskusi perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang

Edukasi

  1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami

  2. Informasi secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis

  3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu

  4. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi

  5. Anjurkan untk melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan

  6. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan

  7. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat

  8. Latih teknik relaksasi

Kolaborasi:

  1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu


H. Terapi Relaksasi Otot Progresif (I.05187)

Observasi

  1. Identifikasi tempat yang tenang dan nyaman

  2. Monitor secara berkala untuk memastikan otot rileks

  3. Monitor adanya indikator tidak rileks (miadanya gerakan, pernapasan yang berat)

Terapeutik

  1. Atur lingkungan agar tidak ada gangguan saat terapi

  2. Berikan posisi bersandar pada kursi atau posisi lainnya yang nyaman

  3. Hentikan sesi relaksasi secara bertahap

  4. Beri waktu mengungkapkan perasaan tentang terapi

Edukasi

  1. Anjurkan memakai pakaian yang nyaman dan tidak sempit

  2. Anjurkan melakukan relaksasi otot rahang

  3. Anjurkan menegangkan otot selama 5 sampai 10 detik, kemudian anjurkan untuk merilekskan otot 20-30 detik, masing-masing 8-16 kali

  4. Anjurkan menegangkan otot kaki selama tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari kram

  5. Anjurkan fokus pada sensasi otot yang menegang

  6. Anjurkan fokus pada sensasi otot yang rileks

  7. Anjurkan bernapas dalam dan perlahan

  8. Anjurkan berlatih di antara sesi reguler dengan perawat