Keputusasaan

Kode Diagnosa: D.0088

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Kondisi individu yang memandang adanya keterbatasan atau tidak tersedianya alternatif pemecahan pada maslah yang dihadapi.

Kondisi Klinis
Terkait

  1. Penyakit Kronis

  2. Penyakit terminal

  3. Penyakit yang tidak dapat disembuhkan

Penyebab

  1. Stress jangka panjang

  2. Penurunan kondisi fisiologis

  3. Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual

  4. Kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai pentin

  5. Pembatasan aktivitas jangka panjang

  6. Pengasingan

Tanda / Gejala

Subjektif

  1. Menilai diri negatif (mis. tidak berguna, tidak tertolong)

  2. Merasa malu/bersalah

  3. Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri

  4. Menolak penilaian positif tentang diri sendiri

  5. Sulit berkonsentrasi

Objektif

  1. Berbicara pelan dan lirih

  2. Menolak berinteraksi dengan orang lain

  3. Berjalan menunduk

  4. Postur tubuh menunduk

  5. Kontak mata kurang

  6. Lesu atau tidak bergairah

  7. Pasif

  8. Tidak mampu membuat keputusan

Tujuan
Perawatan

A. Harapan: Meningkat (L.09068)


Kriteria Hasil:

  1. Keterlibatan dalam aktivitas perawatan Meningkat

  2. Selera makan Meningkat

  3. Inisiatif Meningkat

  4. Minat Komunikasi verbal Meningkat

  5. Verbalisasi keputusasaan Menurun

  6. Afek datar Menurun

  7. Perilaku pasif Menurun

  8. Mengangkat bahu saat bicara Menurun

  9. Pola tidur Membaik


B. Status Kenyamanan: Meningkat

(L. 08064)


Kriteria Hasil:

  1. Kesejahteraan fisik Meningkat

  2. Kesejahteraan psikologi Meningkat

  3. Dukungan sosial dari keluarga Meningkat

  4. Dukungan sosial dan teman Meningkat

  5. Perawatan sesuai keyakinan budaya Meningkat

  6. Perawatan sesuai kebutuhan Meningkat

  7. kebebasan melakukan ibadah Meningkat

  8. Rileks Meningkat

  9. Keluhan tidak nyaman Menurun

  10. Gelisah Menurun

  11. Kebisingan Menurun

  12. Keluhan sulit tidur Menurun

  13. Keluhan dingin Menurun

  14. Keluhan kepanasan Menurun

  15. Gatal Menurun

  16. Mual Menurun

  17. Lelah Menurun

  18. Merintih Menurun

  19. Menangis Menurun

  20. Iritabilitas Menurun

  21. Menyalahkan diri sendiri Menurun

  22. Konfusi Menurun

  23. Konsumsi alkohol Menurun

  24. Penggunaan zat Menurun

  25. Memori masa lalu Membaik

  26. Suhu Ruangan Membaik

  27. Pola eliminasi Membaik

  28. Postur tubuh Membaik

  29. Kewaspadaan Membaik

  30. Pola hidup Membaik

  31. Pola tidur Membaik


C. Ketahanan Personal: Meningkat (L.09073)

  1. Verbalisasi harapan yang positif Meningkat

  2. Menggunakan strategi koping yang efektif Meningkat

  3. Verbalisasi perasaan Meningkat

  4. Menunjukan harga diri positif Meningkat

  5. Mengambil tanggung jawab Meningkat

  6. Mencari dukungan emosional Meningkat

  7. Menghindari penyalahgunaan obat Meningkat

  8. Menganggap kesulitan sebagai tantangan Meningkat

  9. Menggunakan strategi untuk meningkatkan

  10. Keamanan Meningkat

  11. Menggunakan strategi untuk menhindari bahaya Meningkat

  12. Menghindari penyalahangunaan zat Meningkat

  13. Menahan diri menyakiti orang lain Meningkat

  14. Mengidentifikasi model peran Meningkat

  15. Mengidentifikasi sumber daya di komunitas Meningkat

  16. Memanfaatkan sumber daya di komunitas Meningkat

  17. Verbalisasi kesiapan untuk belajar Meningkat.


D. Tingkat Depresi: Menurun (L.09097)


Kriteria Hasil:

  1. Minat beraktivitas Meningkat

  2. Aktivitas sehari-hari Meningkat

  3. Konsentrasi Meningkat

  4. Harga diri Meningkat

  5. Kebersihan diri Meningkat

  6. Perasaan tidak berharga Menurun

  7. Sedih Menurun

  8. Putus asa Menurun

  9. Peristiwa negatif Menurun

  10. Perasaan bersalah Menurun

  11. Keletihan Menurun

  12. Pikiran mencederai diri Menurun

  13. Pikiran bunuh diri Menurun

  14. Bimbang Menurun

  15. Menangis Menurun

  16. Marah Menurun

  17. Penyalahgunaan zat Menurun

  18. Penyalahgunaan alkohol Menurun

  19. Berat badan Membaik

  20. Nafsu makan Membaik

  21. Pola tidur Membaik

  22. Libido Membaik

Intervensi

A. Dukungan Emosional (I.09256)

Observasi

  1. Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk bagi pasien

  2. Identifikasi hal yang telah memicu emosi.

Terapeutik

  1. Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih

  2. Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka

  3. Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (mis. Merangkul, menepuk-nepuk)

  4. Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu

  5. Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah

Edukasi

  1. Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah dan malu

  2. Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami (mis. Ansietas, marah, sedih)

  3. Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respons yang biasa digunakan

  4. Ajarkan penggunaan mekanisme perahanan yang tepat

Kolaborasi

  1. Rujuk untuk konseling, jika perlu

B. Promosi Harapan (I.09307)

Observasi:

  1. identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup

Terapeutik:

  1. Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting

  2. Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan

  3. Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan

  4. Kembangkan rencana perawatan yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai dengan kompleks

  5. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan dukungan kelompok

  6. Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikkan kebutuhan spiritual

Edukasi:

  1. Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis

  2. Anjurkan mempertahankan hubungan (mis. Menyebutkan nama orang yang dicintai)

  3. Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain

  4. Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan

  5. Latih cara mengembangkan spiritual diri

  6. Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis. Prestasi, pengalaman)


C. Promosi Koping (I.09312)

Observasi

  1. Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan

  2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki

  3. Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan

  4. Identifikasi Pemahaman proses penyakit

  5. Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan

  6. Identifikasi metode penyelesaian masalah

  7. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial.

Terapeutik

  1. Diskusikan perubahan peran yang dialami

  2. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinka

  3. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri.

  4. Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri.

  5. Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu.

  6. Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri.

  7. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan

  8. Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu.

  9. Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis.

  10. Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan

  11. Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan

  12. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial

  13. Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia

  14. Dampingi saat berduka (mis. Penyakit kronis, kecacatan)

  15. Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama

  16. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat

  17. Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam

Edukasi

  1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama

  2. Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu

  3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan presepsi.

  4. Anjurkan keluarga terlibat

  5. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik

  6. Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif

  7. Latih penggunaan teknik relaksasi

  8. Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan

  9. Latih mengembangkan penilaian obyektif

D. Promosi Dukungan Keluarga (I.13488)

Observasi

  1. Identifikasi sumber daya fisik, emosional, dan pendidikan keluarga

  2. Identifikasi kebutuhan dan harapan anggota keluarga

  3. Identifikasi persepsi tentang situasi, pemicu kejadian, perasaan dan perilaku pasien

  4. Identifikasi stresor situasional anggota keluarga lainnya

  5. Identifikasi gejala fisik akibat stress (mis. Mual, muntah, ketidakmampuan)

Terapeutik

  1. Sediakan lingkungan yang nyaman

  2. Fasilitasi program perawatan dan pengobatan yang dijalani anggota keluarga

  3. Diskusikan anggota keluarga yang akan dilibatkan dalam perawatan

  4. Diskusikan kemampuan dan perencanaan keluarga dalam perawatan

  5. Diskusikan jenis perawatan di rumah

  6. Diskusikan cara mengatasi kesulitan dalam perawatan

  7. Dukungan anggota keluarga untuk menjaga atau mempertahankan hubungan keluarga

  8. Hargai keputusan yang dibutuhkan keluarga

  9. Hargai mekanisme perawatan yang digunakan keluarga

Edukasi

  1. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan dan pengobatan yang dijalani pasien

  2. Anjurkan keluarga bersikap asertif

  3. Anjurkan meningkatkan aspek positif dan situasi yang dijalani pasien

E. Konseling (I.10334)

Observasi

  1. Identifikasi kemampuan dan beri penguatan

  2. Identifikasi perilaku keluarga yang mempengaruhi pasien

Terapeutik

  1. Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan

  2. Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran

  3. Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling

  4. Berikan privasi dan pertahanakan kerahasiaa

  5. Berikan penguatan terhadap keterampilan baru.

  6. Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah

Edukasi

  1. Anjurkan mengekspresikan perasaan

  2. Anjurkan membuat daftar alternatif penyelesaikan maslaah

  3. Anjurkan pengembangan keterampilan baru, jika perlu.

  4. Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif

  5. Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan saat stres

F. Manajemen Perilaku (I. 12463)

Observasi

  1. Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku

Terapeutik

  1. Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku

  2. Jadwalkan kegiatan terstruktur

  3. Ciptakan dan pertahankan lingungan dan kegiatan perawatan konsisten setiap dinas.

  4. Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan

  5. Batasi jumlah pengunjung

  6. Bicara dengan nada rendah dan tenang

  7. Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi

  8. Cegah perilaku pasif dan agresif

  9. Beri penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku.

  10. Lakukan pengekangan fisik sesuai indikasi

  11. Hindari bersikap menyudutkan dan menghentikan pembicaraan

  12. Hindari sikap mengancam dan berdebat

  13. Hindari berdebat atau menawar batas perilaku yang telah ditetapkan

Edukasi

  1. Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif