Isolasi Sosial

Kode Diagnosa: D.0121

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Ketidakmampuan untuk membina hubungan yang erat, hangat, terbuka dan interdependen dengan orang lain

Kondisi Klinis Terkait

  1. Penyakit Alzheimer

  2. AIDS

  3. Tuberkulosis

  4. Kondisi yang menyebabkan gangguan mobilisasi

  5. Gangguan psikiatrik (mis. depresi mayor dan schizophrenia)

Penyebab

  1. Keterlambatan perkembangan

  2. Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan

  3. Ketidaksesuaian minat dengan tahap perkembangan

  4. Ketidaksesuaian nilai-nilai dengan norma

  5. Ketidaksesuaian perilaku sosial dengan norma

  6. Perubahan penampilan fisik

  7. Perubahan status mental

  8. Ketidakadekuatan sumber daya personal (mis. disfungsi berduka, pengendalian diri buruk)

Tanda / Gejala

Subjektif

  1. Merasa ingin sendirian

  2. Merasa tidak aman di tempat umum

  3. Merasa berbeda dengan orang lain

  4. Merasa asyik dengan pikiran sendiri

  5. Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas


Objektif

  1. Afek datar

  2. Afek sedih

  3. Riwayat ditolak

  4. Menunjukan permusuhan

  5. Tidak mampu memenuhi harapan orang lain

  6. Kondisi difabel

  7. Tindakan tidak berarti

  8. Tidak ada kontak mata

  9. Perkembangan terlambat

  10. Tidak bergairah atau lesu


Tujuan
Perawatan

A. Keterlibatan Sosial: Meningkat (L.13116)

Kriteria Hasil:

  1. Minat interaksi Meningkat

  2. Verbalisasi tujuan yang jelas Meningkat

  3. Minat terhadap aktivitas Meningkat

  4. Verbalisasi isolasi Menurun

  5. Verbalisasi ketidakamanan di tempat umum Menurun

  6. Perilaku menarik diri Menurun

  7. Verbalisasi perasaan berbeda dengan orang lain Menurun

  8. Verbalisasi preokupasi dengan pikiran sendiri Menurun

  9. Afek murung/sedih Menurun

  10. Perilaku bermusuhan Menurun

  11. Perilaku sesuai dengan harapan orang lain Membaik

  12. Perilaku bertujuan Membaik

  13. Kontak mata Membaik

  14. Tugas perkembangan sesuai usia Membaik



B. Dukungan Sosial: Meningkat (L. 13113)

Kriteria Hasil:

  1. Kemampuan meminta bantuan pada orang lain Meningkat

  2. Bantuan yang ditawarkan oleh orang lain Meningkat

  3. Dukungan emosi yang disediakan oleh orang lain Meningkat

  4. Jaringan sosial yang membantu Meningkat



C. Interaksi Sosial: Meningkat (L.13115)

Kriteria Hasil:

  1. Perasaan nyaman dengan situasi sosial meningkat

  2. Perasaan mudah menerima atau mengkomunikasikan perasaan meningkat

  3. Responsif pada orang lain meningkat

  4. Perasaan tertarik pada orang lain meningkat

  5. Minat melakukan kontak emosi meningkat

  6. Minat melakukan kontak fisik meningkat

  7. Pengverbalisasi kasih sayang meningkat

  8. Kontak mata meningkat

  9. Ekspresi wajah responsif meningkat

  10. Kooperatif dalam bermain dengan sebaya meningkat

  11. Kooperatif dengan teman sebaya meningkat

  12. Perilaku sesuai usia meningkat

  13. Gejala cemas menurun

Intervensi

A. Promosi Sosialisasi (I.13498)

Observasi

  1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain

  2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain

Terapeutik

  1. Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan

  2. Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan

  3. Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok

  4. Motivasi berinteraksi di luar lingkungan (mis. jalan-jalan, ke toko buku)

  5. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain

  6. Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan

  7. Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri

  8. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan

Edukasi

  1. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

  2. Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan

  3. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain

  4. Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak orang lain

  5. Anjurkan penggunaan alat bantu (mis. Kacamata dan alat bantu dengar)

  6. Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk kegiatan khusus

  7. Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan komunikasi

  8. Latih mengekspresikan marah dengan tepat


B. Terapi Aktivitas (I. 05186)

Observasi:

  1. Identifikasi defisit tingkat aktivitas

  2. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu

  3. Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan

  4. Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas

  5. Identifikasi makna aktivitas rutin (mis. bekerja) dan waktu luang

  6. Monitor respons emosional, fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas

Terapeutik:

  1. Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit yang dialami

  2. Sepakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas

  3. Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan fisik, psikologis, dan sosial

  4. Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia

  5. Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih

  6. Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai

  7. Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untuk mengakomodasi aktivitas yang dipilih

  8. Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis.ambulasi, mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai kebutuhan

  9. Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energi, atau gerak

  10. Fasilitasi aktivitas motorik kasar untuk pasien hiperaktif

  11. Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan, jika sesuai

  12. Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi otot

  13. Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori implisit dan emosional (mis. keagamaan khusus) untuk pasien demensia, jika sesuai

  14. Libatkan dalam permainan kelompok yang tidak kompetitif, terstruktur, dan aktif terlibat dalam aktivitas rekreasi dan aktif

  15. Tingkatkan keterlibatan dalam aktivitas rekreasi dan diversifikasi untuk menurunkan kecemasan (mis. vocal group, bola voli, tenis meja, jogging, berenang, tugas sederhana permainan sederhana, tugas rutin, tugas rumah tangga, perawatan diri, dan teka-teki dan kartu)

  16. Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu

  17. Fasilitasi mengembangkan motivasi dan penguatan diri

  18. Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan

  19. Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari

  20. Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas

Edukasi:

  1. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu

  2. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih

  3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehatan

  4. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai

  5. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas

Kolaborasi:

  1. Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas

  2. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu

C. Konseling (I.10334)

Observasi:

  1. Identifikasi kemampuan dan beri penguatan

  2. Identifikasi perilaku keluarga yang mempengaruhi pasien

Terapeutik:

  1. Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan

  2. Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran

  3. Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling

  4. Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan

  5. Berikan penguatan terhadap keterampilan baru

  6. Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah

Edukasi:

  1. Anjurkan mengekspresikan perasaan

  2. Anjurkan membuat daftar alternatif penyelesaikan masalah

  3. Anjurkan pengembangan keterampilan baru

  4. Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif

  5. Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan saat stres


D. Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan (I. 13477)

Observasi:

  1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan

  2. Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga

  3. Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

  4. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga

Terapeutik:

  1. Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya kesehatan

  2. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga

  3. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal

Edukasi:

  1. Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

  2. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

  3. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga


E. Modifikasi perilaku : keterampilan sosial (I.13484)

Observasi:

  1. Identifikasi penyebab kurangnya ketrampilan sosial

  2. Identifikasi fokus pelatihan ketrampilan sosial

TerapeutiK:

  1. Motivasi untuk berlatih ketrampilan sosial

  2. Beri umpan balik positif (mis. pujian atau penghargaan) terhadap kemampuan sosialisasi

  3. Libatkan keluarga selama latihan ketrampilan sosial, jika perlu

Edukasi:

  1. Jelaskan tujuan melatih ketrampilan sosial

  2. Jelaskan respons dan konsekuensi ketrampilan sosial

  3. Anjurkan mengungkapkan perasaan akibat masalah yang dialami

  4. Anjurkan mengevaluasi pencapaian setiap interaksi

  5. Edukasi keluarga untuk dukungan ketrampilan sosial

  6. Latih ketrampilan sosial secara bertahap


F. Terapi Rekreasi (I. 08252)

Observasi:

  1. Periksa adanya defisit mobilitas

  2. Periksa kemampuan fisik dan mental untuk berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi

  3. Identifikasi makna kegiatanrekreasi

  4. Identifikasi tujuan kegiatan ekreasi (mis, mengurangi kecemasan, stimulasi perkembangan)

  5. Periksa respons emosional, fisik, dan sosial terhadap kegiatan rekreasi

Terapeutik:

  1. Libatkan dalam perencanaan kegiatan rekreasi

  2. Pilih kegiatan rekreasi sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis, dan sosial

  3. Rencanakan kegiatan rekreasi sesuai usia dan kemampuan (mis. happy shopping mengunjungi pantai, perkebunan)

  4. Fasilitasi sumber daya yang dibutuhkan untuk kegiatan rekreasi

  5. Sediakan peralatan rekreasi yang aman

  6. Fasilitasi transportasi ke tempat rekreasi

  7. Persiapkan tindakan pencegahan risiko keselamatan

  8. Berikan pengawasan pada sesi rekreasi, jika sesuai

  9. Berikan penguatan positif terhadap partisipasi aktif dalam kegiatan

Edukasi:

  1. Jelaskan tujuan dan prosedur terapi

  2. Jelaskan manfaat simulasi melalui modalitas sensorik dalam rekreasi