Isolasi Sosial
Kode Diagnosa: D.0121
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Ketidakmampuan untuk membina hubungan yang erat, hangat, terbuka dan interdependen dengan orang lain
Kondisi Klinis Terkait
Penyakit Alzheimer
AIDS
Tuberkulosis
Kondisi yang menyebabkan gangguan mobilisasi
Gangguan psikiatrik (mis. depresi mayor dan schizophrenia)
Penyebab
Keterlambatan perkembangan
Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan
Ketidaksesuaian minat dengan tahap perkembangan
Ketidaksesuaian nilai-nilai dengan norma
Ketidaksesuaian perilaku sosial dengan norma
Perubahan penampilan fisik
Perubahan status mental
Ketidakadekuatan sumber daya personal (mis. disfungsi berduka, pengendalian diri buruk)
Tanda / Gejala
Subjektif
Merasa ingin sendirian
Merasa tidak aman di tempat umum
Merasa berbeda dengan orang lain
Merasa asyik dengan pikiran sendiri
Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
Objektif
Afek datar
Afek sedih
Riwayat ditolak
Menunjukan permusuhan
Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
Kondisi difabel
Tindakan tidak berarti
Tidak ada kontak mata
Perkembangan terlambat
Tidak bergairah atau lesu
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Keterlibatan Sosial: Meningkat (L.13116)
Kriteria Hasil:
Minat interaksi Meningkat
Verbalisasi tujuan yang jelas Meningkat
Minat terhadap aktivitas Meningkat
Verbalisasi isolasi Menurun
Verbalisasi ketidakamanan di tempat umum Menurun
Perilaku menarik diri Menurun
Verbalisasi perasaan berbeda dengan orang lain Menurun
Verbalisasi preokupasi dengan pikiran sendiri Menurun
Afek murung/sedih Menurun
Perilaku bermusuhan Menurun
Perilaku sesuai dengan harapan orang lain Membaik
Perilaku bertujuan Membaik
Kontak mata Membaik
Tugas perkembangan sesuai usia Membaik
B. Dukungan Sosial: Meningkat (L. 13113)
Kriteria Hasil:
Kemampuan meminta bantuan pada orang lain Meningkat
Bantuan yang ditawarkan oleh orang lain Meningkat
Dukungan emosi yang disediakan oleh orang lain Meningkat
Jaringan sosial yang membantu Meningkat
C. Interaksi Sosial: Meningkat (L.13115)
Kriteria Hasil:
Perasaan nyaman dengan situasi sosial meningkat
Perasaan mudah menerima atau mengkomunikasikan perasaan meningkat
Responsif pada orang lain meningkat
Perasaan tertarik pada orang lain meningkat
Minat melakukan kontak emosi meningkat
Minat melakukan kontak fisik meningkat
Pengverbalisasi kasih sayang meningkat
Kontak mata meningkat
Ekspresi wajah responsif meningkat
Kooperatif dalam bermain dengan sebaya meningkat
Kooperatif dengan teman sebaya meningkat
Perilaku sesuai usia meningkat
Gejala cemas menurun
Intervensi
A. Promosi Sosialisasi (I.13498)
Observasi
Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain
Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain
Terapeutik
Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan
Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan
Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok
Motivasi berinteraksi di luar lingkungan (mis. jalan-jalan, ke toko buku)
Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain
Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan
Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri
Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan
Edukasi
Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan
Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain
Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak orang lain
Anjurkan penggunaan alat bantu (mis. Kacamata dan alat bantu dengar)
Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk kegiatan khusus
Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
Latih mengekspresikan marah dengan tepat
B. Terapi Aktivitas (I. 05186)
Observasi:
Identifikasi defisit tingkat aktivitas
Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
Identifikasi makna aktivitas rutin (mis. bekerja) dan waktu luang
Monitor respons emosional, fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik:
Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit yang dialami
Sepakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan fisik, psikologis, dan sosial
Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai
Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untuk mengakomodasi aktivitas yang dipilih
Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis.ambulasi, mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai kebutuhan
Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energi, atau gerak
Fasilitasi aktivitas motorik kasar untuk pasien hiperaktif
Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan, jika sesuai
Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi otot
Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori implisit dan emosional (mis. keagamaan khusus) untuk pasien demensia, jika sesuai
Libatkan dalam permainan kelompok yang tidak kompetitif, terstruktur, dan aktif terlibat dalam aktivitas rekreasi dan aktif
Tingkatkan keterlibatan dalam aktivitas rekreasi dan diversifikasi untuk menurunkan kecemasan (mis. vocal group, bola voli, tenis meja, jogging, berenang, tugas sederhana permainan sederhana, tugas rutin, tugas rumah tangga, perawatan diri, dan teka-teki dan kartu)
Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
Fasilitasi mengembangkan motivasi dan penguatan diri
Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari
Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas
Edukasi:
Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehatan
Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai
Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas
Kolaborasi:
Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas
Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu
C. Konseling (I.10334)
Observasi:
Identifikasi kemampuan dan beri penguatan
Identifikasi perilaku keluarga yang mempengaruhi pasien
Terapeutik:
Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan
Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran
Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling
Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan
Berikan penguatan terhadap keterampilan baru
Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah
Edukasi:
Anjurkan mengekspresikan perasaan
Anjurkan membuat daftar alternatif penyelesaikan masalah
Anjurkan pengembangan keterampilan baru
Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif
Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan saat stres
D. Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan (I. 13477)
Observasi:
Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga
Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
Terapeutik:
Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya kesehatan
Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
Edukasi:
Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
E. Modifikasi perilaku : keterampilan sosial (I.13484)
Observasi:
Identifikasi penyebab kurangnya ketrampilan sosial
Identifikasi fokus pelatihan ketrampilan sosial
TerapeutiK:
Motivasi untuk berlatih ketrampilan sosial
Beri umpan balik positif (mis. pujian atau penghargaan) terhadap kemampuan sosialisasi
Libatkan keluarga selama latihan ketrampilan sosial, jika perlu
Edukasi:
Jelaskan tujuan melatih ketrampilan sosial
Jelaskan respons dan konsekuensi ketrampilan sosial
Anjurkan mengungkapkan perasaan akibat masalah yang dialami
Anjurkan mengevaluasi pencapaian setiap interaksi
Edukasi keluarga untuk dukungan ketrampilan sosial
Latih ketrampilan sosial secara bertahap
F. Terapi Rekreasi (I. 08252)
Observasi:
Periksa adanya defisit mobilitas
Periksa kemampuan fisik dan mental untuk berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi
Identifikasi makna kegiatanrekreasi
Identifikasi tujuan kegiatan ekreasi (mis, mengurangi kecemasan, stimulasi perkembangan)
Periksa respons emosional, fisik, dan sosial terhadap kegiatan rekreasi
Terapeutik:
Libatkan dalam perencanaan kegiatan rekreasi
Pilih kegiatan rekreasi sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis, dan sosial
Rencanakan kegiatan rekreasi sesuai usia dan kemampuan (mis. happy shopping mengunjungi pantai, perkebunan)
Fasilitasi sumber daya yang dibutuhkan untuk kegiatan rekreasi
Sediakan peralatan rekreasi yang aman
Fasilitasi transportasi ke tempat rekreasi
Persiapkan tindakan pencegahan risiko keselamatan
Berikan pengawasan pada sesi rekreasi, jika sesuai
Berikan penguatan positif terhadap partisipasi aktif dalam kegiatan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur terapi
Jelaskan manfaat simulasi melalui modalitas sensorik dalam rekreasi