Inkontinensia Urin Urgensi
Kode Diagnosa: D.0047
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Keluarnya urin tidak terkendali sesaat setelah keinginan yang kuat untuk berkemih (kebelet)
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Riwayat penyakit peradangan pelvis dan/atau vagina
Riwayat penggunaan kateter urin
Infeksi kandung kemih dan/atau uretra
Gangguan neurogenik/tumor/infeksi
Penyakit Parkinson
Neuropati diabetikum
Operasi abdomen
Penyebab
Iritasi reseptor kontraksi kandung kemih
Penurunan kapasitas kandung kemih
Hiperaktivitas detrusor dengan kerusakan kontraktilitas kandung kemih
Efek agen farmakologis (mis. diuretik)
Tanda / Gejala
Subjektif
Keinginan berkemih yang kuat disertai dengan inkontinensia
Objektif
(-)
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Kontinensia Urin Membaik (L.04036)
Kriteria Hasil :
Kemampuan mengontrol pengeluaran urin Meningkat
Nokturia Menurun
Residu volume urin setelah berkemih Menurun
Distensi kandung kemih Menurun
Dribbling Menurun
Hesitancy Menurun
Enuresis Menurun
Verbalisasi pengeluaran urin tidak tuntas Menurun
Kemampuan menunda pengeluaran urine Membaik
Frekuensi berkemih Membaik
Sensasi berkemih Membaik
Intervensi
A. Latihan Berkemih (I.04149)
Observasi :
Periksa kembali penyebab gangguan berkemih (misal kognitif, kehilangan ekstremitas/fungsi ekstremitas, kehilangan penglihatan)
Monitor pola dan kemampuan berkemih
Terapeutik :
Hindari penggunaan kateter indwelling
Siapkan area toilet yang aman
Sediakan peralatan yang dibutuhkan dekat dan mudah dijangkau (misal kursi komode, pispot, urinal)
Edukasi :
Jelaskan arah-arah menuju kamar mandi/toilet pada pasien dengan gangguan penglihatan.
Anjurkan intake cairan adekuat untuk mendukung output urine
Anjurkan eliminasi normal dengan beraktivitas dan olah raga sesuai kemampuan
B. Perawatan Inkontinensia Urine (1.04163)
Observasi :
Identifikasi penyebab inkontinensia urin (misal disfungsi neurologis, gangguan medula spinalis, gangguang refleks destrusor, obat-obatan, usia, riwayat operasi, gangguan fungsi kognitif)
Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urin yang dialaminya
Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi modalitas berkemih
Monitor kebiasaan BAK
Terapeutik :
Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
Berikan pujian atas keberhasilan mencegah inkontinensia
Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik
Ambil sampel urin untuk pemeriksaan urin lengkap atau kultur
Edukasi :
Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia urin
Jelaskan program penanganan inkontinensia urin
Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur
Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta pola eliminasi urin
Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak kontraindikasi
Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan cokelat
Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi
Kolaborasi :
Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu