Inkontinensia Urin Stres
Kode Diagnosa: D.0046
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Kebocoran urin mendadak dan tidak dapat dikendalikan karena aktivitas yang meningkatkan tekanan intraabdominal
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Obesitas
Kehamilan/melahirkan
Menopose
Infeksi saluran kemih
Operasi abdomen
Operasi prostat
Penyakit Alzheimer
Cedera medula spinalis
Penyebab
Kelemahan intrinsik spinkter uretra
Perubahan degenerasi/non degenerasi otot pelvis
Kekurangan estrogen
Peningkatan tekanan intraabdomen
Kelemahan otot pelvis
Tanda / Gejala
Subjektif
Mengeluh keluar urin <50 ml saat tekanan abdominal meningkat (misaat berdiri, bersin, tertawa, berlari atau mengangkat benda berat)
Pengeluaran urin tidak tuntas
Urgensi miksi
Frekuensi berkemih meningkat
Objektif
Overdistensi abdomen
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Kontinensia Urine Membaik (L.04036)
Kriteria Hasil :
Kemampuan mengontrol pengeluaran urine Meningkat
Nokturia Menurun
Residu volume urine setelah berkemih Menurun
Distensi kandung kemih Menurun
Dribbling Menurun
Hesitancy Menurun
Enuresis menurun
Verbalisasi pengeluaran urine tidak tuntas menurun
Kemampuan menunda pengeluaran urine Membaik
Frekuensi berkemih membaik
Sensasi berkemih membaik
Intervensi
A. Latihan Otot Panggul (I.07215)
Observasi :
Monitor pengeluaran urine
Terapeutik :
Berikan reinforcement positif selama melakukan latihan dengan benar
Edukasi :
Anjurkan berbaring
Anjurkan tidak mengkontraksikan perut, kaki dan bokong saat melakukan latihan otot panggul
Anjurkan menambah durasi kontraksi-relaksasi 10 detik dengan siklus 10-20 kali, dilakukan 3-4 kali sehari
Ajarkan mengkontraksikan sekitar otot uretra dan anus seperti menahan BAB/ BAK selama 5 detik kemudian dikendurkan dan direlaksasikan dengan siklus 10 kali
Ajarkan mengevaluasi latihan yang dilakukan dengan cara menghentikan urin sesaat saat BAK, seminggu sekali
Anjurkan latihan selama 6-12 minggu
Kolaborasi :
Kolaborasi rehabilitasi medik untuk mengukur kekuatan kontraksi otot dasar panggul, jika perlu
B. Perawatan Inkontinensia Urine (1.04163)
Observasi :
Identifikasi penyebab inkontinensia urine (misal disfungsi neurologis, gangguan medula spinalis, gangguang refleks destrusor, obat-obatan, usia, riwayat operasi, gangguan fungsi kognitif)
Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urine yang dialaminya
Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi modalitas berkemih
Monitor kebiasaan BAK
Terapeutik :
Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
Berikan pujian atas keberhasilan mencegah inkontinensia
Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik
Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur
Edukasi :
Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia urine
Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur
Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta pola eliminasi urine
Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak kontraindikasi
Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan cokelat
Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi
Kolaborasi :
Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu