Hipotermia

Kode Diagnosa: D.0131

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Suhu tubuh berada di bawah rentang normal tubuh

Kondisi Klinis Terkait

  1. Hipotiroidisme

  2. Anoreksia nervosa

  3. Cedera batang otak

  4. Prematuritas

  5. Berat badan lahir rendah (BBLR)

  6. Tenggelam

Penyebab

  1. Kerusakan hipotalamus

  2. Konsumsi alkohol

  3. Berat badan ekstrem

  4. Kekurangan lemak subkutan

  5. Terpapar suhu lingkungan rendah

  6. Malnutrisi

  7. Pemakaian pakaian tipis

  8. Penurunan laju metabolisme

  9. Tidak beraktivitas

  10. Transfer panas (mis. konduksi, konveksi, evaporasi, radiasi)

  11. Trauma

  12. Proses penuaan

  13. Efek agen farmakologis

  14. Kurang terpapar informasi tentang pencegahan hipotermia

Tanda / Gejala

Objektif

  1. Kulit teraba dingin

  2. Menggigil

  3. Suhu tubuh di bawah nilai normal

  4. Akrosianosis

  5. Bradikardi

  6. Dasar kuku sianotik

  7. Hipoglikemia

  8. Hipoksia

  9. Pengisian kapiler > 3 detik

  10. Konsumsi oksigen meningkat

  11. Ventilasi menurun

  12. Piloereksi

  13. Takikardia

  14. Vasokonstriksi perifer

  15. Kutis memorata (pada neonatus)

Tujuan
Perawatan

A. Termoregulasi membaik (L.14134) :

Kriteria Hasil :

  1. Mengigil Menurun

  2. Kulit merah Menurun

  3. Kejang Menurun

  4. Akrosianosis Menurun

  5. Konsumsi oksigen Menurun

  6. Piloereksi Menurun

  7. Vasokonstriksi perifer Menurun

  8. Kutis Memorata Menurun

  9. Pucat Menurun

  10. Takikardia Menurun

  11. Takipnea Menurun

  12. Bradikardia Menurun

  13. Dasar kuku sianotik Menurun

  14. Hipoksia Menurun

  15. Suhu tubuh Membaik

  16. Suhu kulit Membaik

  17. Kadar glukosa darah Membaik

  18. Pengisian Kapiler Membaik

  19. Ventilasi Membaik

  20. Tekanan darah Membaik




B. Perfusi perifer meningkat

(L.02011)

Kriteria Hasil :

  1. Kekuatan nadi perifer meningkat

  2. Penyembuhan luka meningkat

  3. Warna kulit pucat menurun

  4. Edema perifer menurun

  5. Nyeri ekstremitas menurun

  6. Parastesia menurun

  7. Kelemahan otot menurun

  8. Kram otot menurun

  9. Bruit femoralis menurun

  10. Nekrosis menurun

  11. Pengisian kapiler membaik

  12. Akral membaik

  13. Turgor kulit membaik

  14. Tekanan darah sistolik membaik

  15. Tekanan darah diastolik membaik

  16. Tekanan arteri rata-rata membaik

  17. Indeks ankle brachial membaik



C. Termoregulasi Neonatus membaik (L.14135)

Kriteria Hasil :

  1. Akrosianosis menurun

  2. Piloereksi menurun

  3. Konsumsi oksigen menurun

  4. Kutis memorata menurun

  5. Dasar kuku sianotik menurun

  6. Suhu tubuh membaik

  7. Suhu kulit membaik

  8. Frekuensi nadi membaik

  9. Kadar glukosa darah membaik

  10. Pengisian kapiler membaik

  11. Ventilasi membaik



D. Respons Ventilasi Mekanik Meningkat (L,1234)

Kriteria Hasil :

  1. FiO2 memenuhi kebutuhan Meningkat

  2. Tingkat kesadaran Meningkat

  3. Saturasi Oksigen Meningkat

  4. Kesimetrisan gerakan dinding dada Meningkat

  5. Sekresi jalan napas Menurun

  6. Suara napas tambahan Menurun

  7. Infeksi paru Menurun

  8. Kesulitan bernapas dengan ventilator Menurun

  9. Atelektasis Menurun

  10. Gelisah Menurun

  11. Kurang istirahat Menurun

  12. Kesulitan mengutarakan

  13. Kebutuhan Menurun

  14. Dosis sedasi Menurun



E. Tingkat Delirium: Menurun (L.1234)

Kriteria Hasil :

  1. Tingkat kesadaran Meningkat

  2. kemampuan mengikuti perintah Meningkat

  3. Aktivitas psikomotorik Meningkat

  4. Kemampuan interpretasi stimulus lingkungan Meningkat

  5. Gelisah Menurun

  6. Agitasi Menurun

  7. Halusinasi Menurun

  8. Waham Menurun

  9. Orientasi waktu, tempat dan orang Membaik

  10. Fokus perhatian Membaik

  11. Kemampuan bercakap-cakap Membaik

  12. Interpretasi isyarat Membaik

  13. Pemikiran abstrak Membaik

  14. Pola tidur Membaik

  15. Mood Membaik

Intervensi

A. Manajemen hipotermia (I.14507)

Observasi :

  1. Monitor suhu tubuh

  2. Identifikasi penyebab hipotermia (mis. terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian tipis, kerusakana hipotalamus, penurunan laju metabolisme, kekurangan lemak subkutan

  3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (hipotermia ringan: takipnea, disartia, menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia sedang: aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati, refleks menurun, hipotermia berat: oliguria, refleks menghilang, edema paru, asam-basa abnormal)

Terapeutik :

  1. Sediakan lingkungan yang hangat (mis. atur suhu ruangan, inkubator)

  2. Ganti pakaian dan/atau linen yang basah

  3. Lakukan penghangatan pasif (mis. selimut, menutup kepala, pakaian tebal)

  4. Lakukan penghangatan aktif eksternal (mis. kompres hangat, botol hangat, selimut hangat, perawatan metode kangguru)

  5. Lakukan penghangatan aktif internal (mis. infus cairan hangat, oksigen hangat, lavase peritoneal dengan cairan hangat)

Edukasi :

  1. Anjurkan makan/minum hangat

B. Terapi paparan panas (I.14586)

Observasi :

  1. Identifikasi kontraindikasi penggunaan terapi (mis. penurunan atau tidak adanya sensasi, penurunan sirkulasi)

  2. Monitor suhu alat terapi

  3. Monitor kondisi kulit selama terapi

  4. Monitor kondisi umum, kenyamana dan keamanan selama terapi

  5. Monitor respon pasien terhadap terapi

Terapeutik :

  1. Pilih metode stimulasi yang nyaman dan mudah didapatkan (mis. botol air panas, bantal panas listrik, lilin parafin, lampu)

  2. Pilih lokasi stimulus yang sesuai

  3. Bungkus alat terapi dengan menggunakan kain

  4. Gunakan kain lembab di sekitar area terapi

  5. Tentukan durasi terapi sesuai dengan respon pasien

  6. Hindari melakukan terapi pada daerah yang mendapatkan terapi radiasi

Edukasi :

  1. Ajarkan cara mencegah kerusakan jaringan

  2. Ajarkan cara menyesuaikan suhu secara mandiri


C. Dukungan ventilasi (I.01002)

Observasi :

  1. Identifikasi adanya kelemahan otot bantu napas

  2. Identifikasi efek perubaha posisi terhadap status pernapasan

  3. Monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. frekuensi dan kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen)

Terapeutik :

  1. Pertahankan kepatenan jalan napas

  2. Berikan posisi semifowler atau fowler

  3. Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin

  4. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mis. nasal kanul, masker wajah, masker rebreathing atau non rebreathing)

  5. Gunakan bag-valve-mask jika perlu

Edukasi :

  1. Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam

  2. Ajarkan mengubah posisi secara mandiri

  3. Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi :

  1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu


D. Edukasi pengukuran suhu tubuh (I.12414)

Observasi :

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik :

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

  4. Dokumentasikan hasil pengukuran suhu

Edukasi :

  1. Jelaskan prosedur pengukuran suhu tubuh

  2. Anjurkan terus memegang bahu dan menahan dada saat pengukuran aksila

  3. Ajarkan memilih lokasi pengukuran suhu oral atau aksila

  4. Ajarkan cara meletakkan ujung termometer di bawah lidah atau di bagian tengah aksila

  5. Ajarkan cara membaca hasil termometer raksa dan/atau elektronik


E. Edukasi termoregulasi (I.12457)

Observasi :

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik :

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi :

  1. Ajarkan kompres hangat

  2. Ajarkan cara pengukuran suhu

  3. Anjurkan tetap memandikan pasien, jika memungkinkan

  4. Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman

  5. Anjurkan banyak minum


F. Kompres panas (I.08235)

Observasi :

  1. Identifikasi kontraindikasi kompres panas (mis. penurunan sensasi, penurunan sirkulasi)

  2. Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres panas

  3. Periksa suhu alat kompres

  4. Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama

Terapeutik :

  1. Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis. kantong plastik tahan air, botol air panas, bantalan pemanas listrik)

  2. Pilih lokasi kompres

  3. Balut alat kompres panas dengan kain pelindung, jika perlu

  4. Lakukan kompres panas pada daerah yang cedera

  5. Hindari penggunaan kompres dada jaringan yang terpapar radiasi

Edukasi :

  1. Jelaskan prosedur penggunaan kompres panas

  2. Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelmnya

  3. Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat panas


G. Perawatan Kanguru (I.14559)

Observasi :

  1. Monitor faktir orang tuan yang mempengaruhi keterlibatannya dalam perawatan

Terapeutik :

  1. Pastikan status fisiologi bayi terpenuhi dalam perawatan

  2. Sediakan lingkungan yang tenang, nyaman dan hangat

  3. Berikan kursi pada orang tua, jika perlu

  4. Posisikan bayi telungkup tegak lurus di dada orang tua

  5. Miringkan kepala bayi ke salah satu sisi kanan atau kiri dengan kepala sedikit tengadah (ekstensi)

  6. Hindari mendorong kepala bayi fleksi dah hiperekstensi

  7. Biarkan bayi telanjang hanya mengenakan popok, kaus kaki dan topi

  8. Posisikan panggul dan lengan bayi dalam posisi fleksi

  9. Posisikan bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya

  10. Buat ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi

Edukasi :

  1. Jelaskan tujuan dan prosedur perawatan kanguru

  2. Jelaskan keuntungan kontak kulit ke kulit orang tua dan bayi

  3. Anjurkan orang tua menggunakan pakaian yang nyaman dengan bagian depan terbuka


H. Promosi teknik kulit ke kulit (I.14577)

Observasi :

  1. Monitor pernapasan bayi

Terapeutik :

  1. Berikan kesempatan untuk rawat gabung atau rooming in

  2. Berikan posisi semi fowler setelah berada di raung rawat post partum

  3. Buka pakaian bayi, pasang popok dan topi bayi

  4. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di antara payudara ibu

  5. Berikan kehangatan dengan menyelimuti punggung bayi

  6. Berikan kesempatan pada bayi untuk menyusu sampai selesai tanpa interupsi

  7. Letakkan bayi di samping ibu atau letakkan tempat tidur bayi disamping tempat tidur ibu

Edukasi :

  1. Anjurkan ibu membuka pakaian bagian atas

  2. Anjurkan ibu menghindari untuk membersihkan keringat di dada

  3. Anjurkan memberikan kesempatan menyusu lebih 1 jam atau sampai bayi menunjukkan tanda-tanda siap menyusui