Hipertermi
Kode Diagnosa: D.0130
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh
Kondisi Klinis Terkait
Proses Infeksi
Hipertiroid
Stroke
Dehidrasi
Trauma
Prematuritas
Penyebab
Proses penyakit (mis. infeksi, kanker)
Dehidrasi
Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
Terpapar lingkungan panas
Peningkatan laju metabolisme
Respon trauma
Aktivitas berlebihan
Penggunaan inkubator
Tanda / Gejala
Objektif
Suhu tubuh diatas nilai normal
Kulit merah
Kejang
Takikardia
Takipnea
Kulit terasa hanga
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Termoregulasi membaik (L.14134)
Kriteria Hasil :
Mengigil Menurun
Kulit merah Menurun
Kejang Menurun
Akrosianosis Menurun
Konsumsi oksigen Menurun
Piloereksi Menurun
Vasokonstriksi perifer Menurun
Kutis Memorata Menurun
Pucat Menurun
Takikardia Menurun
Takipnea Menurun
Bradikardia Menurun
Dasar kuku sianotik Menurun
Hipoksia Menurun
Suhu tubuh Membaik
Suhu kulit Membaik
Kadar glukosa darah Membaik
Pengisian Kapiler Membaik
Ventilasi Membaik
Tekanan darah Membaik
B. Termoregulasi Neonatus membaik (L.14135)
Kriteria Hasil:
Akrosianosis menurun
Piloereksi menurun
Konsumsi oksigen menurun
Kutis memorata menurun
Dasar kuku sianotik menurun
Suhu tubuh membaik
Suhu kulit membaik
Frekuensi nadi membaik
Kadar glukosa darah membaik
Pengisian kapiler membaik
Ventilasi membaik
C. Status Cairan Membaik
(L.03028)
Kriteria Hasil :
Kekuatan nadi meningkat
Output urine meningkat
Membran mukosa lembap meningkat
Pengisian vena meningkat
Ortopnea menurun
Dispnea menurun
Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND) menurun
Edema anasarka menurun
Edema Perifer menurun
Berat badan menurun
Distensi vena jugularis menurun
Suara napas tambahan menurun
Kongesti paru menurun
Perasaan lemah menurun
Rasa haus menurun
Konsentrasi urin menurun
Frekuensi nadi membaik
Tekanan darah membaik
Tekanan nadi membaik
Turgor kulit membaik
Jugular Venous Pressure (JVP) membaik
Hemoglobin membaik
Hematokrit membaik
Central Venous Pressure membaik
Refluks hepatojugular membaik
Berat badan membaik
Hepatomegali membaik
Oliguria membaik
Intake cairan membaik
Status mental membaik
Suhu tubuh membaik
Intervensi
A. Manajemen Hipertermia (I.15506)
Observasi :
Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator)
Monitor suhu tubuh
Monitor kadar elektrolit
Monitor haluaran urin
Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik :
Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi :
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
B. Regulasi Temperatur (I. 14578)
Observasi :
Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5 - 37,5° Celcius)
Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu
Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia
Terapeutik :
Pasang alat pemantau suhu kontinyu, jika perlu
Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
Bedong bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir (mis. bahan polyethlene, polyurethane)
Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
Tempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
Pertahankan kelembapan inkubator 50% atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas karena proses evaporasi
Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi (mis. selimut, kain bedongan, stetoskop)
Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area aliran pendingin ruangan atau kipas angin
Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan penghangat ruangan untuk menaikan suhu tubuh, jika perlu
Gunakan kasur pendingin, water circulation blankets, ice pack atau gel pad dan intravascular catheterization untuk menurunkan suhu tubuh
Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
Edukasi :
Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
C. Manajemen Demam (I.03099)
Observasi :
Monitor tanda-tanda vital (mis. suhu tubuh, frekuensi nadi, napas dan tekanan darah)
Monitor intake dan output cairan
Monitor komplikasi akibat demam (mis. kejang, penurunan kesadaran, kadar elektrolit abnormal, ketidakseimbangan asam-basa, aritmia)
Terapeutik :
Tutupi badan dengan selimut / pakaian dengan tepat (mis. selimut/pakaian tebal saat merasa dingin dan selimut/pakaian tipis saat merasa panas)
Lakukan tepid sponge, jika perlu
Berikan oksigen bila perlu
Edukasi :
Anjurkan tirah baring
Anjurkan memperbanyak minum
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
D. Manajemen Cairan (I.03098)
Observasi :
Monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
Monitor berat badan harian
Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis urin, BUN)
Monitor status hemodinamik (mis. MAP, CVP, PAP, PCWP, jika tersedia)
Terapeutik :
Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam
Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian diuretik
E. Pencegahan Hipertermia Maligna (I.14538)
Observasi :
Identifikasi riwayat hipertermi keganasan, gangguan otot, atau demam pasca operatif
Monitor tanda-tanda vital, termasuk suhu tubuh
Monitor tanda-tanda hipertermi keganasan (mis. hiperkarbia, hipertermia, takikardia, takipnea, asidosis metabolik, aritmia, sianosis, kulit bengkak, kekakuan otot, keringat banyak, dan tekanan darah yang tidak stabil)
Monitor nilai laboratorium (mis. peningkatan CO2, dengan penurunan saturasi oksigen, peningkatan kalsium serum, peningkatan potasium, asidosis metabolik, hematuria, dan mioglobinuria)
Monitor EKG
Monitor tanda-tanda komplikasi (mis. koagulopati, gagal ginjal, hipotermia, edema paru, hiperkalemia, sekuel neurologis, nekrosis otot, dan gejala berulang setelah pengobatan)
Monitor haluaran urin
Terapeutik :
Pasang matras pendingin di bawah badan
Berikan kompres dingin
Pasang IV dua jalur
Berikan hiperventilasi dengan oksigen 100% aliran tinggi
Pasang NGT dan kateter urin, jika perlu
Minimalkan rangsangan lingkungan
Sediakan alat kegawatdaruratan
Edukasi :
Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya hipertermia maligna
Kolaborasi :
Kolaborasi uji diagnostik (mis. uji kontraktur otot, uji genetik molekuler), jika perlu
Kolaborasi penggunaan agen anastes non nitrogen (mis. opioid, benzodiazepin, anestetik lokal, nitrous oxide, dan barbiturat)
Kolaborasi pemberian intubasi jalan napas, jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
F. Kompres Dingin (I.08234)
Observasi :
Identifikasi kontraindikasi kompres dingin (mis. penurunan sensasi, penurunan sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin
Periksa suhu alat kompres
Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik :
Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis. kantong plastik tahan air, kemasan gel beku, kain atau handuk)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung, jika perlu
Lakukan kompres dingin pada daerah yang cedera
Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi :
Jelaskan prosedur penggunaan kompres dingin
Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya
Ajarkan cara menghindari keusakan jaringan akibat dingin
G. Manajemen Syok (I.02048)
Observasi :
Monitor status kardiopulmonal (frekuensidan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (Deformity, Open Wound/luka terbuka, Tenderness/nyeri tekan, Swelling/bengkak)
Terapeutik :
Pertahankan jalan napas paten
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
Berikan posisi syok (modified Trendelenberg)
Pasang jalur IV
Pasang kateter urin untuk menilai produksi urin
Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
Edukasi :
Kolaborasi pemberian infus cairan, sesuai indikasi
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
H. Edukasi Termoregulasi (I.12457)
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media edukasi
Jadwalkan waktu untuk dilakukannya edukasi, sesuai kesepakatan
Beri kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
Ajarkan kompres saat demam
Anjurkan penggunaan pakaian yang longgar dan dapat menyerap keringat
Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
Anjurkan memperbanyak minum
Anjurkan tetap memandikan pasien, jika memungkinkan
Anjurkan pemberian antipiretik, sesuai indikasi
Anjurkan minum analgesik jika merasa pusing, sesuai indikasi
Anjurkan melakukan pemeriksaan darah jika demam > 3 hari