Harga Diri Rendah Situasional
Kode Diagnosa: D.0087
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Cedera traumatis
Pembedahan
Kehamilan
Kondisi baru terdiagnosis
Stroke
Penyalahgunaan Zat
Demensia
Pengalaman tidak menyenangkan
Penyebab
Perubahan pada citra tubuh
Perubahan peran sosial
Ketidakadekuatan pemahaman
Perilaku tidak konsisten dengan nilai
Kegagalan hidup berulang
Riwayat kehilangan
Riwayat penolakan
Transisi perkembangan
Tanda / Gejala
Subjektif
Menilai diri negatif (mis. tidak berguna, tidak tertolong)
Merasa malu/bersalah
Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
Sulit berkonsentrasi
Objektif
Berbicara pelan dan lirih
Menolak berinteraksi dengan orang lain
Berjalan menunduk
Postur tubuh menunduk
Kontak mata kurang
Lesu atau tidak bergairah
Pasif
Tidak mampu membuat keputusan
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Harga Diri: Meningkat (L.09069)
Kriteria Hasil:
Penilaian diri posiif meningkat
Perasaan memiliki atau kemampuan positif meningkat
Penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri meningkat
Minat mencoba hal baru meningkat
Berjalan menampakkan wajah meningkat
Postur tubuh menampakkan wajah meningkat
Konsentrasi meningkat
Tidur meningkat
Kontak mata meningkat
Gairah aktivitas meningkat
Aktif meningkat
Percaya diri berbicara meningkat
Perilaku asertif meningkat
Kemampuan membuat keputusan meningkat
Perasaan malu menurun
Perasaan bersalah menurun
Perasaan tidak mampu melakukan apapun menurun
Meremehkan kemampuan mengatasi masalah menurun
Ketergantungan pada penguatan secara berlebihan menurn
Pencarian penguaan secara berlebihan menurun
B. Citra Tubuh: Meningkat (L.09067)
Kriteria Hasil:
Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh menurun
Verbalisasi kekhawatiran [ada penolakan/ reaksi orang lain menurun
Verbalisasi perubahan gaya hidup menurun
Menyembunyikan bagian tubuh belebihan menurun
Menunjukkan bagian tubuh berlebihan menurun
Fokus pada bagian tubuh menurun
Fokus pada penampilan masa lalu menurun
Fokus pada kekuatan masa lalu menurun
Melihat bagian tubuh membaik
Menyentuh bagian tubuh membaik
Verbalisasi kecacatan bagian tubuh membaik
Verbalisasi kehilangan bagian tubuh membaik
Respon nonverbal pada perubahan tubuh membaik
Hubungan sosial membaik
Mekanisme Koping
C. Kesadaran Diri: Meningkat (L.09072)
Kriteria Hasil:
Mengakui kemampuan fisik meningkat
Mengakui kemampuan mental meningkat
Mengakui kemampuan emosional meningkat
Mengenali keterbatasan fisik meningkat
Mengenali keterbatasan mental meningkat
Mengenali keterbatasan emosi meningkat
Mengenali pola kebiasaaan meningkat
Mengenali nilai-nilai pribadi meningkat
Mengenali respon subjektif orang lain meningkat
Mengenali respon subjektif terhadap situasi meningkat
Mempertahankan kesadaran berpikir meningkat
Mempertahankan kesadaran terhadap perasaan meningkat
Verbalisasi perasaan pada orang lain meningkat
Interaksi dengan orang lain meningkat
Verbalisasi kebutuhan meningkat
Menerima perasaan sendiri meningkat
Menerima perilaku sendiri meningkat
Membedakan diri dari orang lain meningkat
Membedakan diri dari lingkungan meningkat
D. Tingkat Ansietas: Menurun (L.09093)
Kriteria Hasil:
Verbalisasi kebingungan menurun
Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
Perilaku gelisah menurun
Perilaku tegang menurun
Keluhan pusing menurun
Anoreksia menurun
Palpitasi menurun
Diaforesis menurun
Tremor menurun
Pucat menurun
Konsentrasi pola tidur membaik
Frekuensi pernapasan membaik
Frekuensi nadi membaik
Tekanan darah membaik
Kontak mata membaik
Pola berkemih membaik
Orientasi membaik
E. Penampilan Peran: Membaik (L.13119)
Kriteria Hasil:
Verbalisasi harapan terpenuhi meningkat
Verbalisasi kepuasan peran meningkat
Verbalisasi harapan terpenuhi meningkat
Verbalisasi kepuasan peran meningkat
Adaptasi peran meningkat
Strategi koping yang efektif meningkat
Dukungan sosial meningkat
Tanggung jawab peran meningkat
Verbalisasi perasaan bingung menjalankan peran menurun
Konflik peran menurun
Verbalisasi perasaan cemas menurun
Perilaku cemas menurun
Afek depresi menurun
Intervensi
A. Manajemen Perilaku (I.12463)
Observasi:
Identifikasi harapan untuk mengendalkan perilaku
Terapeutik:
Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
Jadwalkan kegiatan terstruktur
Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan kegiatan perawatan konsisten setiap dinas
Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan
Batasi jumlah pengunjung
Bicara dengan nada rendah dan tenang
Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
Cegah perilaku pasif dan agresif
Beri penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku
Lakukan pengekangan fisik sesuai indikasi
Hindari bersikap menyudutkan dan menghentikan pembicaraan
Hindari sikap mengancam dan berdebat
Hindari berdebat atau menawar batas perilaku yang telah ditetapkan
Edukasi:
Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
B. Promosi Harga Diri (I.09308)
Observasi:
Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan
Terapeutik:
Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
Motivasi menerima tantangan atau hal baru
Diskusikan pernyataan tentang harga diri
Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
Diskusikan persepsi negatif diri
Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggui
Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan batasan yang jelas
Berikan umpan balik positif atas peningkatkan mencapai tujuan
Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Edukasi:
Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep diri positif pasien
Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain
Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
Anjurkan mengevaluasi perilaku
Ajarkan cara mengatasi bullying
Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
Latih pernyataan/kemampuan positif diri
Latih cara berfikir dan berperilaku positif
Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi
C. Promosi Koping (I.09312)
Observasi:
Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
Identifikasi kemampuan yang dimiliki
Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
Identifikasi pemahaman proses penyakit
Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
Identifikasi metode penyelesaian masalah
Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
Terapeutik:
Diskusikan perubahan peran yang dialami
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri
Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu.
Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan
Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan
Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan
Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
Dampingi saat berduka (mis. penyakit kronis, kecacatan)
Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama
Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi:
Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama
Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Anjurkan keluarga terlibat
Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstuktif
Latih penggunaan teknik relaksasi
Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
Latih mengembangkan penilaian objektif
D. Dukungan Emosional (I.09256)
Observasi:
Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk bagi pasien
Identifikasi hal yang memicu emosi
Terapeutik:
Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih
Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka
Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (mis. merangkul, menepuk-nepuk)
Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu
Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
Edukasi:
Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah dan malu
Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami (mis. ansietas, marah, sedih)
Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respons yang biasa digunakan
Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kolaborasi:
Rujuk untuk konseling, jika perlu
E. Dukungan Spiritual (I.09276)
Observasi:
Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan
Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan kesehatan
Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
Identifikasi ketaatan beragama
Terapeutik:
Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan kematian
Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara tepat
Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa ketidakberdayakan
Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu
Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Edukasi:
Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan/atau orang lain
Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung
Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi:
Atur kunjungan dengan rohaniawan (mis. Ustadz, pendeta, romo, biksu)
F. Manajemen Stres (I.09293)
Observasi:
Identifikasi tingkat stres
Identifikasi stresor
Terapeutik:
Lakukan reduksi ansietas (mis. anjurkan napas dalam sebelum prosedur, berikan informasi tentang prosedur)
Lakukan manajemen pengendalian marah, jika perlu
Pahami reaksi marah terhadap stresor
Bicarakan perasaan marah, sumber dan makna marah
Berikan kesempatan untuk menenangkan diri
Pastikan keselamatan pasien, anggota keluarga dan staf
Berikan waktu istirahat dan tidur yan cukup untuk mengembalikan tingkat energi
Gunakan metode untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan spiritual
Pastikan asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan resistensi tubuh terhadap stres
Hindari makanan yang mengandung kafein, garam dan lemak
Edukasi:
Anjurkan mengatur waktu untuk mengurangi kejadian stres
Anjurkan mengendalkan tuntutan orang lain dengan negosiasi atau mengatakan "tidak"
Anjurkan memenuhi kebutuhan yang prioritas dan dapat diselesaikan
Anjurkan latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan biologis dan emosional 30 menit tiga kali seminggu
Anjurkan menggunakan teknik menurunkan stres yang sesuai untuk diterpkan di rumah sakit maupun pada situasi lainnya
Ajarkan teknik menurunkan stres (mis. latihan pernapasan, masase, relaksasi progresif, imajinasi terbimbing, biofeedback, terapi sentuhan, terapi murattal, terapi musik, terapi humor, terapi tertawa, meditasi)
G. Promosi Kepercayaan Diri (I.09310)
Observasi:
Identifikasi ungkapan verbal dan nonverbal yang tidak sesuai
Identifikasi masalah potensial yang dialami
Terapeutik:
Gunakan teknik mendengarkan aktif mengenai harapan pasien
Diskusikan kekuatan yang dimiliki (SWOT) serta hal yang penting (SMART)
Diskusikan rencana mencapai tujuan yang diharapkan
Diskusikan rencana perubahan diri
Motivasi berfikir positif dan berkomitmen dalam mencapai tujuan
Buat dan pilih keputusan prioritas untuk memecahkan masalah
Buat catatan pribadi dalam menentukan pencapaian dan menikmati setiap pencapaian
Diskusikan solusi dalam menghadapi masalah
Diskusikan cara menangani situasi tidak terduga secara efektif
Motivasi tetap tenang saat menghadapi masalah dengan kemampuan yang dimiliki
Motivasi efektifitas keputusan yang dibuat dalam mempengaruhi atau memperbaiki penilaian
Libatkan anggota keluaga dalam pencapaian tujuan
Edukasi:
Anjurkan mengevaluasi cara pemecahan masalah ang dilakukan
Ajarkan pemecahan ,asalah dan situasi yang sulit (mis. mengancam jiwa)
Kolaborasi:
Kolaborasi dengan tim keperawatan spesialis dalam memodifikasi intervensi
H. Promosi Citra Tubuh (I.09305)
Observasi:
Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik:
Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
Diskusikan perubahan akiba pubertas, kehamilan dan penuaan
Diskusikan kondisi stres yang memperngaruhi citra tubuh (mis. luka, penyakit, pembedahan)
Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi:
Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
Anjurkan menggunakan alat bantu (mis. pakaian, wig, kosmetik)
Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis. kelompok sebaya)
Latih fungsi tubuh yang dimiliki
Latih peninkatan penampilan diri (mis. berdandan)
Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok
I. Dukungan Penampilan Peran (I.13478)
Observasi:
Identifikasi berbagai peran dan periode transisi sesuai tingkat perkembangan
Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi
Terapeutik:
Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran yang tidak diinginkan
Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi rekasi orang lain terhadap perilaku
Fasilitasi diskusi perubahan peran anak terhadap bayi baru lahir, jika perlu
Fasilitasi diskusi tentang peran orang tua, jika perlu
Fasilitasi diskusi tentang adaptasi peran saat anak meninggalkan rumah, jika perlu
Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal balik
Edukasi:
Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk pengembangan peran
Diskusikan perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit atau ketidakmampuan
Diskusikan perubahan peran dalam menerima ketergantungan orang tua
Diskusikan strategi positif untuk mengelola perubahan peran
Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh pasien/orang tua untuk memenuhi peran
Kolaborasi:
Rujuk dalam kelompok untuk mempelajari peran baru
J. Promosi Kesadaran Diri (I.09311)
Observasi:
Identifikasi keadaan emosional saat ini
Identifikasi respons yang ditunjukkan berbagai situasi
Terapeutik:
Diskusikan nilai-nilai yang berkontribusi terhadap konsep diri
Diskusikan tentang pikiran, perilaku atau respons terhadap kondisi
Diskusikan dampak penyakit pada konsep diri
Ungkapkan penyangkalan tentang kenyataan
Motivasi dalam meningkatkan kemampuan belajar
Edukasi:
Anjurkan mengenali pikiran dan perasaan tentang diri
Anjurkan menyadari bahwa setiap orang unik
Anjurkan mengungkapkan perasaan (mis. marah atau depresi)
Anjurkan meminta bantuan orang lain, sesuai kebutuhan
Anjurkan mengubah pandangan diri sebagai korban
Anjurkan mengidentifikasi perasaan bersalah
Anjurkan mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Anjurkan mengevaluasi kembali persepsi negatif tentang diri
Anjurkan dalam mengekspresikan diri dengan kelompok sebaya
Ajarkan cara membuat prioritas hidup
Latih kemampuan positif diri yang dimiliki
K. Dukungan Perlindungan Penganiayaan (I.09270)
Observasi:
Identifikasi pengalaman tidak menyenangkan atau traumatis ( mis. penganiayaan, penolakan, kritik berlebihan)
Identifikasi hubungan dan kemampuan mengambil tanggung jawab antar anggota keluarga
Identifikasi adanya perbedaan perlakuan dalam keluarga
Identifikasi situasi krisis yang memicu penganiayaan (mis. kemiskinan, pengangguran, perceraian, atau kematian orang yang dicintai)
Identifikasi perasaan kesulitan mempercayai diri sendiri dan orang lain
Identifikasi tingkat isolasi sosial dalam keluaga
Identifikasi ketidaksesuaian penjelasan dengan cedera dan/atau trauma yang terjadi
Identifikasi adanya ketidakssuaian peran (mis. anak menghibur orang tua atau perilaku berlebihan atau agresif)
Periksa tanda-tanda penganiayaan
Terapeutik:
Dengarkan penjelasan kronologis cedera dan/atau trauma yang terjadi
Fasilitasi keluarga untuk mengidentifikasi strategi koping terhadap situasi stres
Laporkan situasi dugaan penganiayaan kepada pihak berwajib
Edukasi:
Informasikan layanan hukum yang relevan dengan peristiwa penganiayaan
Jelaskan harapan yang realistis pada anak sesuai tingkat perkembangan
Anjurkan rawat inap unuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu
Anjurkan untuk menghubungi polisi jika keamanan fisik terancam
Kolaborasi:
Rujuk dukungan kelompok atau tempat perlindungan, jika perlu
Rujuk anggota keluarga berisiko pada spesialis yang sesuai