Gangguan Penyapihan
Ventilator
Kode Diagnosa: D.0002
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat menghambat dan memperlama proses penyapihan
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Cedera kepala
Coronary artery bypass graft (CABG)
Gagal napas
Cardiac arrest
Transplantasi jantung
Displasia bronkopulmonal
Penyebab
Fisiologis
Hipersekresi jalan napas
Ketidakcukupan energi
Hambatan upaya napas (misal: nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan, efek sedasi)
Psikologis:
Kecemasan
Perasaan tidak berdaya
Kurang terpapar informasi tentang proses penyapihan
Situasional:
Ketidakadekuatan dukungan sosial
Ketidaktepatan kecepatan proses penyapihan
Riwayat kegagalan berulang dalam upaya penyapihan
Riwayat ketergantungan ventilator > 4 hari.
Tanda / Gejala
Subjektif
Lelah
Khawatir
Fokus meningkat pada pernapasan
Gelisah
Objektif
Frekuensi napas meningkat
Penggunaan otot bantu napas
Napas megap-megap (gasping)
Upaya napas dan bantuan ventilator tidak sinkron
Napas dangkal
Agitasi
Nilai gas darah arteri abnormal
Auskultasi suara inspirasi menurun
Warna kulit abnormal (misal: Pucat, sianosis)
Napas paradoks abdominal
Diaforesis
Ekspresi wajah takut
Tekanan darah meningkat
Frekuensi nadi meningkat
Kesadaran menurun
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Penyapihan Ventilator: Meningkat (L.01002)
Kriteria Hasil:
Kesinkronan bantuan ventilator meningkat
Penggunaan otot bantu napas menurun
Napas megap-megap menurun
Napas dangkal menurun
Agitasi menurun
Lelah menurun
Perasaan kuatir mesin rusak menurun
Fokus pada pernapasan menurun
Napas paradoks abdominal menurun
Diaforesis menurun
Frekuensi napas membaik
Nilai gas darah arteri membaik
Upaya napas membaik
Auskultasi suara inspirasi membaik
Warna kulit membaik
B. Pertukaran Gas: Meningkat (L.01003)
Kriteria Hasil:
Tingkat kesadaran meningkat
Dispnea menurun
Bunyi napas tambahan menurun
Takikardia menurun
Pusing menurun
Penglihatan kabur menurun
Diaforesis menurun
Gelisah menurun
Napas cuping hidung menurun
PCO₂ membaik
PO₂ membaik
pH arteri membaik
Sianosis membaik
Pola napas membaik
Warna kulit membaik
C. Status Kenyamanan: Meningkat (L.08064)
Kriteria Hasil :
Kesejahteraan fisik Meningkat
Kebebasan melakukan ibadah Meningkat
Dukungan sosial dari keluarga Meningkat
Dukungan sosial dari teman Meningkat
Perawatan sesuai keyakinan budaya Meningkat
Perawatan sesuai kebutuhan Meningkat
Kesejahteraan psikologis Meningkat
Rileks Meningkat
Keluhan tidak nyaman Menurun
Gelisah Menurun
Kebisingan Menurun
Keluhan sulit tidur Menurun
Keluhan kedinginan Menurun
Keluhan kepanasan Menurun
Gatal Menurun
Mual Menurun
Lelah Menurun
Merintih Menurun
Menangis Menurun
Iritabilitas Menurun
Menyalahkan diri sendiri Menurun
Konfusi Menurun
Konsumsi Alkohol Menurun
Penggunaan zat Menurun
Memori masa lalu Membaik
Suhu Ruangan Membaik
Pola elminasi Membaik
Postur Tubuh Membaik
Kewaspadaan Membaik
Pola Hidup Membaik
Pola Tidur Membaik
D. Tingkat Agitasi: Menurun (L.09092)
Kriteria Hasil:
Gelisah menurun
Frustasi menurun
Sifat lekas marah menurun
Tidak mampu menahan diri menurun
Mondar-mandir menurun
Pergerakan berulang menurun
Ketidakmampuan untuk tetap duduk menurun
Menolak bantuan menurun
Memukul menurun
Menendang menurun
Melempar menurun
Meludah menurun
Menggigit menurun
Memaki menurun
Ungkapan yang tidak tepat menurun
Isyarat tidak pantas menurun
Emosi membaik
Status hidrasi membaik
Tekanan darah membaik
Nadi radial membaik
Tidur membaik
E. Pola Tidur: Membaik (L.05045)
Kriteria Hasil :
Kemampuan Beraktivitas Meningkat
Keluhan sulit tidurMenurun
Keluhan sering terjaga Menurun
Keluhan tidak puas tidur Menurun
Keluhan pola tidur berubah Menurun
Keluhan Istirahat tidak cukup Menurun
Intervensi
A. Penyapihan Ventilasi Mekanik (I.01021)
Observasi:
Periksa kemampuan untuk disapih (meliputi hemodinamik stabil, kondisi optimal, bebas infeksi)
Monitor prediktor kemampuan untuk mentolerir penyapihan (misal: tingkat kemampuan bernapas, kapasitas vital, Vd / Vt, MVV, kekuatan inspirasi, FEV1, tekanan inspirasi negatif)
Monitor tanda-tanda kelelahan otot pernapasan (misal: kenaikan PaCO₂ mendadak, napas cepat dan dangkal, gerakan dinding abdomen paradoks), hipoksemia, dan hipoksia jaringan saat penyapihan
Monitor status cairan dan elektrolit
Terapeutik:
Posisikan pasien semi fowler (30-45 derajat)
Lakukan pengisapan jalan napas, jika perlu
Berikan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan uji coba penyapihan (30-120 menit dengan napas spontan yang dibantu ventilator)
Gunakan teknik relaksasi, jika perlu
Hindari pemberian sedasi farmakologis selama percobaan penyapihan
Berikan dukungan psikologis
Edukasi:
Ajarkan cara pengontrolan napas saat penyapihan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat yang meningkatkan kepatenan jalan napas dan pertukaran gas
B. Pemantauan Respirasi (I. 01014)
Observasi :
Monitor Frekuensi, Irama, kedalaman dan Upaya napas
Monitor pola napas (seperti bradipneu, takipneu, hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-stokes, Biot, Ataksik).
Monitor kemampuan batuk efekti
Monitor adanya produksi sputum
Monitor adanya sumbatan jalan napa
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Auskultasi bunyi napas
Monitor saturasi oksigen
Monitor hasil AGD
Monitor hasil X-ray thorax.
Terapeutik:
Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
C. Dukungan Ventilasi (I.01002)
Observasi:
Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan
Monitor status respirasi dan oksigenasi (Misal: frekuensi dan kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen
Terapeutik:
Pertahankan kepatenan jalan napas
Berikan posisi semi Fowler atau Fowler
Fasilitas mengubah posisi senyaman mungkin
Gunakan bag-valve mask, jika perlu.
Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (misal: nasal kanul, masker wajah, masker rebreathing atau non rebreathing)
Edukasi:
Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian bronkhodilator, jika perlu
D. Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Observasi:
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Monitor bunyi napas tambahan (misal: gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
Monitor sputum (jumlah, warna aroma)
Terapeutik:
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
Posisikan semi-fowler atau fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
Berikan oksigen jika perlu
Berikan asupan cairan yang adekuat
Edukasi:
Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
E. Manajemen Jalan Napas Buatan (I.01012)
Observasi
Monitor posisi selang endotrakeal (ETT), terutama setelah mengubah posisi
Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 Jam
Monitor kulit area stoma trakeostomi (miKemerahan, drainase, perdarahan)
Terapeutik
Kurangi tekanan balon secara periodik tiap shift
Pasang orophariangeal airway (OPA) untuk mencegah ETT tergigit
Cegah ETT Tergigit (kinking)
Berikan pre-oksigenasi (bagging atau ventilasi mekanik) 1.5 kali volume tidal.
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik jika diperlukan (bukan secara berkala/rutin)
Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam
Ubah posisi ETT secara bergantian (kiri dan kanan) setiap 24 jam
Lakukan perawatan mulut (miDengan sikat gigi, kasa, pelembap bibir)
Lakukan perawatan stoma trakeostomi.
Edukasi :
Jelaskan pasien dan/atau keluarga tujuan dan prosedur pemasangan jalan napas buatan
Kolaborasi:
Kolaborasi intubasi ulang jika terbentuk mucous plug yang tidak dapat dilakukan penghisapan
F. Manajemen Ventilasi Mekanik (I.01013)
Observasi
Periksa indikasi ventilator mekanik (misal: Kelelahan otot napas, disfungsi neuroogis, asidosis respiratorik)
Monitor efek ventilator terhadap status oksigenasi (misal: Bunyi paru, X-ray paru, AGD, SaO2, SvO2, ETCO2, respon subyektif pasien)
Monitor kriteria perlunya penyapihan ventilator
Monitor efek negatif ventilator (misal: deviasi trakea, barotrauma, volutrauma, penurunan curah jantung, distensi gaster, emfisema subkutan)
Monitor gejala peningkatan pernapasan (misal: Peningkatan denyut jantung, atau pernapasan, peningkatan tekanan darah, diaforesis, perubahan status mental)
Monitor kondisi yang meningkatkan konsumsi oksigen (misal: demam, mengiggil, kejang dan nyeri)
Monitor gangguan mukosa oral , nasal, trakea dan laring
Terapeutik
Atur posisi kepala 45-60 derajat untuk mencegah aspirasi.
Reposisi pasien setiap 2 jam, jika perlu
Lakukan perawatan mulut secara rutin, termasuk sikat gigi setiap 12 jam
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu.
Lakukan penghisapan lendir sesuai kebutuhan
Ganti sirkuit ventilator setiap 24 jam atau sesuai protokol.
Siapkan bag-valve mask di samping tempat tidur untuk antisipasi malfungsi mesin berikan media untuk berkomunikasi (misal: Kertas, pulpen)
Dokumentasikan respon terhadap ventilator
Kolaborasi:
Kolaborasi pemilihan mode ventilator (misal: Kontrol volume, kontrol tekanan atau gabungan)
Kolabarasi pemberian agen pelumpuh otot, sedatif, analgesik, sesuai kebutuhan
Kolaborasi penggunaan PS atau PEEP untuk meminimalkan hipoventilasi alveolus
G. Pencegahan Infeksi (I.14539)
Observasi
Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
Batasi jumlah pengunjung
Berikan perawatan kulit pada area edema
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
H. Promosi Komunikasi : Defisit Bicara (I.13492)
Observasi
Monitor kecepatan, tekanan, kuantitatif, volume dan diksi bicara
Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berkaitan dengan bicara (misal: memori, pendengaran, dan bahasa)
Monitor frustasi, marah, depresi atau hal lain yang mengganggu bicara
Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
Terapeutik
Gunakan metode komunikasi alternatif (misal: menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan, dan komputer)
Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (misal: berdiri di depan pasien, dengarkan dengan seksama, tunjukkan satu gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah dengan perlahan sambil menghindari teriakan, gunakan komunikasi terulis, atau meminta bantuan keluarga untuk memahami ucapan pasien)
Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan
Ulangi apa yang disampaikan pasien
Berikan dukungan psikologis
Gunakan juru bicara, jika perlu
Edukasi
Anjurkan berbicara perlahan
Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan berbicara
I. Reduksi Ansietas (I.09314)
Observasi
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, waktu, stresor)
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
Terapeutik
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika perlu
Pahami situasi yang membuat ansietas
Dengarkan dengan penuh ansietas
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Informasikan seacra faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu