Gangguan Integritas Kulit/Jaringan

Kode Diagnosa: D.0129

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Kerusakan kulit (dermis, dan/atau epidermis) atau jaringan (membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligamen)

Kondisi Klinis Terkait

  1. Imobilisasi

  2. Gagal jantung kongestif

  3. Gagal ginjal

  4. Diabetes melitus

  5. Imunodefisiensi (mis. AIDS)

Penyebab

  1. Perubahan sirkulasi

  2. Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)

  3. Kekurangan/ kelebihan volume cairan

  4. Perubahan mobilitas

  5. Bahan kimia iritatif

  6. Suhu lingkungan yang ekstrim

  7. Faktor mekanis (mis. Penekanan pada tonjolan tulang, gesekan) atau faktor elektris (elektrodiatermi, energi listrik bertegangan tinggi)

  8. Efek samping terapi radiasi

  9. Kelembaban

  10. Proses penuaan

  11. Neuropati perifer

  12. Perubahan pigmentasi

  13. Perubahan hormonal

  14. Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas kulit

Tanda / Gejala

Objektif

  1. Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit

  2. Nyeri

  3. Perdarahan

  4. Kemerahan

  5. Hematoma

Tujuan
Perawatan

A. Integritas Kulit dan Jaringan Meningkat (L.14125)

Kriteria Hasil :

  1. Elastisitas Meningkat

  2. Hidrasi Meningkat

  3. Perfusi jaringan Meningkat

  4. Kerusakan jaringan Menurun

  5. Kerusakan lapisan kulit Menurun

  6. Nyeri Menurun

  7. Perdarahan Menurun

  8. Kemerahan Menurun

  9. Hematoma Menurun

  10. Pigmentasi abnormal Menurun

  11. Jaringan parut Menurun

  12. Nekrosis Menurun

  13. Abrasi kornea Menurun

  14. Suhu kulit Membaik

  15. Sensan Membaik

  16. Tekstur Membaik

  17. Pertumbuhan rambut Membaik



B. Respon Alergi Lokal Menurun (L.14131)

Kriteria Hasil :

  1. Nyeri Menurun

  2. Gatal lokal Menurun

  3. Sekresi mukus Menurun

  4. Bersin Menurun

  5. Eritema lokal Menurun

  6. Konjungtivitis Menurun

  7. Lakrimasi Menurun

  8. Rhinitis Menurun

  9. Edema lokal Menurun



C. Penyembuhan Luka Meningkat (L.14130)

Kriteria Hasil :

  1. Penyatuan kulit Meningkat

  2. Penyatuan tepi luka Meningkat

  3. Jaringan granulasi Meningkat

  4. Pembentukan jaringan parut Meningkat

  5. Edema pada sisi luka Menurun

  6. Peradangan luka Menurun

  7. Nyeri Menurun

  8. Drainase prulen Menurun

  9. Drainase serosa Menurun

  10. Drainase sanguinis Menurun

  11. Eritema pada kulit sekitar Menurun

  12. Peningkatan suhu kulit Menurun

  13. Bau tidak sedap pada luka Menurun

  14. Nekrosis Menurun

  15. Infeksi Menurun



D. Perfusi Perifer Meningkat (L.02011)

Kriteria Hasil :

  1. Kekuatan nadi perifer Meningkat

  2. Penyembuhan luka Meningkat

  3. Sensasi Meningkat

  4. Warna kulit pucat Menurun

  5. Edema perifer Menurun

  6. Nyeri ekstremitas Menurun

  7. Parastesia Menurun

  8. Kelemahan otot Menurun

  9. Kram otot Menurun

  10. Bruit femoralis Menurun

  11. Nekrosis Menurun

  12. Nekrosis Menurun

  13. Pengisisn kapiler akran Membaik

  14. Turgor kulit Membaik

  15. Tekanan darah sistolik Membaik

  16. Tekanan darah diastolik Membaik

  17. Tekanan arteri rata2rata Membaik

  18. Indeks ankle-brachial Membaik

Intervensi

A. Perawatan Luka (I.14564)

Observasi :

  1. Monitor karakteristik luka (mis. Drainase, warna, ukuran, bau)

  2. Monitor tanda-tanda infeksi

Terapeutik :

  1. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan

  2. Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu

  3. Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan

  4. Bersihkan jaringan nekrotik

  5. Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu

  6. Pasang balutan sesuai jenis luka

  7. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka

  8. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase

  9. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien

  10. Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari

  11. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. vitamin A, vitamin C, Zinc, asam amino) sesuai indikasi

  12. Berikan terapi TENS )stimulasi saraf transkutaneus), jika perlu

Edukasi :

  1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi

  2. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein

  3. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

Kolaborasi :

  1. Kolaborasi prosedur debridement (mis. Enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika perlu

  2. Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu


B. Perawatan Luka Tekan (I.14566)

Observasi :

  1. Monitor kondisi luka (meliputi ukuran luka, derajat luka, perdarahan, warna dasar luka, infeksi, eksudat, bau luka, kondisi tepi luka)

  2. Monitor tanda dan gejala infeksi pada luka

  3. Monitor status nutrisi (mis. Asupan kalori, protein)

Terapeutik :

  1. Bersihkan kulit di sekitar luka dengan sabun dan air

  2. Bersihkan luka bagian dalam dengan menggunakan NaCl 0,9%

  3. Lakukan pembalutan pada luka, jika perlu

  4. Oleskan salep, jika perlu

  5. Gunakan tempat tidur dan kasur khusus, jika perlu

  6. Pertahankan kepala tempat tidur pada posisi terendah yang dapat ditoleransi

  7. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien

  8. Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari

  9. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. vitamin A, vitamin C, Zinc, asam amino) sesuai indikasi


C. Pemberian Obat Kulit (I.14532)

Observasi :

  1. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat

  2. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi

  3. Periksa tanggal kedaluarsa obat

  4. Monitor efek terapeutik obat

  5. Monitor efek lokal, efek sistemik, dan efek samping obat

Terapeutik :

  1. Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)

  2. Cuci tangan dan pasang sarung tangan

  3. Bersihkan kulit dan hilangkan obat sebelumnya

  4. Oleskan agen topikal pada kulit yang tidak mengalami luka, iritasi atau sensitif

  5. Hindari terpapar sinar ultra violet pada kulit yang endapat obat topikal

Edukasi :

  1. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum pemberian

  2. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat

  3. Ajarkan teknik pemberian obat secara mandiri, jika perlu


D. Perawatan Stoma (I.04166)

Observasi :

  1. Periksa kondisi umum pasien (mis. kesadaran, tanda-tanda vital)

  2. Periksa kondisi stoma pasien (mis. waktu pembuatan stoma, jenis stoma, karakteristik stoma, karakteristik feses)

  3. Identifikasi kemampuan dan pengetahuan tentang stoma

Terapeutik :

  1. Bebaskan area stoma dari pakaian

  2. Terapkan teknik aseptik dan keamanan selama merawat stoma

  3. Buang dan bebaskan stoma dari kantung sebelumnya

  4. Bersihkan stoma dengan air bersih hangat dan sabun

  5. Ukur stoma dengan pedoman pengukuran

  6. Siapkan plate dan kantung stoma baru

  7. Gunakan pasta atau powder sesuai kebutuhan

  8. Pasang kantung dan plate stoma yang baru dan gesper.

Edukasi :

  1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

Kolaborasi :

  1. Kolaborasi jika terjadi herniasi, atropi, atau perburukan dari stoma.


E. Perawatan Perineum (I.07226)

Observasi :

  1. Inspeksi insisi atau robekan perineum (mis. episiotomi)

Terapeutik :

  1. Fasilitasi dalam membersihkan perineum

  2. Pertahankan perineum tetap kering

  3. Berikan posisi nyaman

  4. Berikan kompres es, jika perlu

  5. Bersihkan area perineum secara teratur

  6. Berikan pembalut yang menyerap cairan

Edukasi :

  1. ajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal pada perineum (mis. infeksi, kemerahan, pengeluaran cairan yang abnormal)

Kolaborasi :

  1. Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu

  2. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

F. Pengaturan Posisi (I.01019)

Observasi :

  1. Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi

  2. Monitor alat traksi agar selalu tepat

Terapeutik :

  1. Tempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepat

  2. Tempatkan pada posisi terapeutik

  3. Tempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauan

  4. Tempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan

  5. Sediakan matras yang kokoh/padat

  6. Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontraindikasi

  7. Atur posisi untuk mengurang sesak (mis. semi-Fowler)

  8. Atur posisi yang meningkatkan drainage

  9. Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat

  10. Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang sakit dengan tepat

  11. Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat

  12. Tinggikan anggota gerak 20o atau lebih di atas level jantung

  13. Tinggikan tempat tidur bagian kepala

  14. Berikan bantal yang tepat pada leher

  15. Berikan topangan pada area edema (mis. bantal di bawah lengan dan skrotum)

  16. Posisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi (mis. tengkurap/good lung down)

  17. Motivasi melakukan ROM aktif atau pasif

  18. Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan

  19. Hindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri

  20. Hindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi

  21. Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka.

  22. Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisi

  23. Ubah posisi setiap 2 jam

  24. Ubah posisi dengan teknik log roll

  25. Pertahankan posisi dan integritas traksi

  26. Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi

Edukasi :

  1. Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi

  2. Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh yang baik saat melakukan perubahan posisi

Kolaborasi :

Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi, jika perlu