Disfungsi Motilitas
Gastrointestinal
Kode Diagnosa: D.0021
cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala
Definisi
Peningkatan penurunan, tidak efektif atau kurangnya aktivitas peristaltik gastrointestinal
Kondisi Klinis
Terkait
Terkait
Pembedahan abdomen atau usus
Malnutrisi
Kecemasan
Kanker Empedu
Infeksi Pencernaan
Gastroesophageal refluxndisease (GERD)
Dialisis Peritoneal
Terapi Radiasi
Multiple Organ dysfunction syndrome
Penyebab
Asupan enteral
Intoleransi makanan
Imobilisasi
Makanan Kontaminan
Malnutrisi
Pembedahan
Efek agen farmakologis (miNarkotik/opiat, antibiotik, laksatif, anastesia)
Proses Penuaan
Tanda / Gejala
Subjektif
Mengungkapkan flatus tidak ada
Nyeri/Kram Abdomen
Merasa Mual
Objektif
Suara Peristaltik berubah (tidak ada, hipoaktif, atau hiperaktif)
Residu lambung
Muntah
Pengosongan lambung cepat
Distensi Abdomen
Diare
Feses kering dan sulit keluar
Feses Keras
Tujuan
Perawatan
Perawatan
A. Motilitas Gastrointestinal Membaik (L03023)
Kriteria Hasil:
Nyeri Menurun
Kram Abdomen
Mual Menurun
Regurgitasi Manurun
Distensi Abdomen Menurun
Pengosongan lambung menurun
Flatus menurun
B. Eliminasi Fekal Membaik (L.04033)
Kriteria Hasil:
Kontrol pengeluaran feses : meningkat
Keluhan defekasi lama dan sulit Menurun
Mengejan saat defekasi Menurun
Distensi Abdomen Menurun
Teraba massa pada rektal Menurun
Urgency Menurun
Nyeri Abdomen Menurun
Kram Abdomen Menurun
Konsistensi feses Membaik
Frekuensi BAB Membaik
Peristaltik usus Membaik
C. Pemulihan Pascabedah Meningkat (L.09080)
Kriteria Hasil:
Kenyamanan Meningkat
Selera Meningkat
Mobilitas Meningkat
Kemampuan Melanjutkan Pekerjaan Meningkat
Kemampuan bekerja Meningkat
Kemampuan perawatan diri Meningkat
Waktu Penyembuhan Menurun
Area luka operasi membaik
D. Tingkat Nausea Menurun (L.08065)
Kriteria Hasil:
Perasaan ingin muntah menurun
Perasaan asam di mulut
Sensasi panas Menurun
Sensasi dingin Menurun
Diaforesis Menurun
Takikardi Menurun
Pucat Membaik
Dilatasi pupil membaik
Nafsu makan membaik
Jumlah saliva membaik
Frekuensi menelan membaik
E. Tingkat Nyeri Menurun (L.08066)
Kriteria Hasil:
Kemampuan menuntaskan aktivitas Meningkat
Keluhan nyeri Menurun
Meringis Menurun
Sikap Protektif Menurun
Gelisah Menurun
Kesulitan tidur Menurun
Menarik Diri Menurun
Berfokus pada diri sendiri Menurun
Diaforesis Menurun
Perasaan Depresi Menurun
Perasaan takut mengalami cedera berulang Menurun
Anoreksia Menurun
Perineum terasa tertekan Menurun
Uterus teraba membulat Menurun
Ketegangan Otot Menurun
Pupil Dilatasi Menurun
Muntah Menurun
Mual Menurun
Frekuensi Nadi Membaik
Pola Nafas Membaik
Tekanan Darah Membaik
Proses Berpikir Membaik
Fokus Membaik
Fungsi berkemih membaik
Perilaku Membaik
Nafsu Makan Membaik
Pola Tidur Membaik
Intervensi
A. Manajemen Nutrisi (I. 03119)
Observasi:
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
Monitor asupan makanan
Monitor Berat Badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik:
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Fasilitasi menentukan pedoman diet (misal Piramida makanan)
sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi kalori
Berikan suplemen makanan jika perlu
Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi :
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (misal Pereda nyeri, antiemetik) jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan jika perlu
B. Pengontrolan Infeksi (I.14551)
Observasi:
Identifikasi pasien-pasien yang mengalami penyakit infeksi menular
Terapeutik:
Terapkan kewaspadaan universal (misal Cuci tangan aseptik, gunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, pelindung wajah, pelindung mata, apron, sepatu bot sesuai transmisi mikroorganisme)
Tempatkan pada ruang isolasi bertekanan positif untuk pasien yang mengalami penurunan imunitas
Tempatkan pada ruang isolasi bertekanan negatif untuk pasien dengan resiko penyebaran infeksi via droplet atau udara
Sterilisasi dan desinfeksi alat-alat, furnitur, lantai sesuai kebutuhan
Gunakan hepafilter pada area khusus (misal Kamar operasi)
Berikan tanda khusus untuk pasien-pasien dengan penyakit menular
Edukasi :
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Ajarkan etika batuk dan atau bersin
C. Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)
Observasi :
Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik :
Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
Buat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantian menemani pasien selama menjalani program pengobatan, jika perlu
Dokumentasikan aktivitas selama menjalani proses pengobatan
Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat berjalannya program pengobatan
Libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang dijalani
Edukasi :
Informasikan program pengobatan yang harus dijalani
Informasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani program pengobatan
Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama menjalani program pengobatan
Anjurkan pasien dan keluarga melakukan konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat, jika perlu
D. Edukasi Diet (I.12369)
Observasi :
Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
Identifikasi kebiasaan pola makanan saat ini dan masa lalu
Identifikasi persepsi pasien dan kelurga tentang diet yang diprogramkan
Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan
Terapeutik :
Persiapkan materi, media, dan alat peraga
Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu
Edukasi :
Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika perlu
Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat) 20-30 menit setelah makan
Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan
Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
Ajarkan cara membaca label dan memilih makanan yang sesuai
Ajarkan cara merencanakan makanan sesuai program
Rekomendasi resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu
Kolaborasi :
Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
E. Edukasi Proses Penyakit (I.12444)
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik:
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi:
Jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit
Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit
Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
Jelaskan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan
Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari intervensi atau pengobatan
Informasikan kondisi pasien saat ini
Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat atau tidak biasa
F. Insersi selang Nasogastrik (I.03092)
Observasi:
Identifikasi indikasi pemasangan NGT
Monitor tanda bahaya pernapasan
Terapeutik:
Letakan perlak di dada
Tentukan panjang selang dengan mengukur dari ujung hidung ke telinga lalu prosesus xiphoid
Tandai panjang selang (rata-rata rentang dewasa 56-66 cm)
Pertimbangkan pertambahan 5 cm untuk memastikan masuk kedalam lambung
Periksa kepatenan lubang hidung
Lumasi ujung selang dengan 15-20 cm dengan gel
Pasang spuit dan aspirasi isi lambung, jika isi lambung tidak keluar, masukan selang 2.5 cm-5cm dan coba aspirasi isi lambung kembali
Uji PH aspirasi lambung
Masukan udara 30 ml dan dengarkan bunyi udara dalam lambung dengan stetoskop
Fiksasi selang nasogastrik ke hidung pasien dengan plester hipoalergik
Posisikan semi fowler
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien dan keluarga
Informasikan kemungkinan ketidaknyamanan pada hidung dan kemungkinan muntah
Anjurkan mengangkat kepala, pegang selang dengan ujung mengarah kebawah dan masukan perlahan kedalam lubang hidung
Anjurkan menundukan kepala saat selang mencapai nasoparing, putar selang 180 derajat ke arah lubang hidung yang berlawanan
Anjurkan menelan saat selang dimasukan
G. Irigasi Kolostomi (I.04147)
Observasi:
Identifikasi kebutuhan irigasi kolostomi
Monitor warna, dan kondisi stoma serta kulit peristoma
Monitor warna dan konsisitensi dan jumlah feses yang keluar
Terapeutik:
Letakan perlak dibawah kolostomi
Isi kantong irigasi dengan air yang tersedia (misalnya airhangat, air khusus untuk irigasi)
Gantung kantong irigasi pada tempat yang tinggi (misal di tiang infus di dinding)
Alirkan air ke selang dan hindari adanya udara dalam selang
Lepaskan kantung stoma lalu pasang plastik irigasi dan masukan ujung selang ke dalam stoma
Letakkan plastik irigasi kedalam kloset dan memfasilitasi pengeluaran kedalam kloset
Hubungkan cone tip catheter dengan kateter dan beri jely
Masukan cone tip kedalam stoma dan tangan teteap memegang cone tip
Alirkan air dengan aliran yang cukup (10-15 menit)
Lambatkan aliran jika terdapat tanda-tanda kram abdomen
Klem kateter dan tutup stoma 15-20 menit
Biarkan sampai semua feses keluar setelah 40 - 60 menit
Bersihkan area stoma dengan sabun lembut dan air
Pasang kembali kantung stoma
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur