Defisit Pengetahuan

Kode Diagnosa: D.0111

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Kondisi Klinis
Terkait

  1. Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien

  2. Penyakit akut

  3. Penyakit kronis

Penyebab

  1. Keterbatasan kognitif

  2. Gangguan fungsi kognitif

  3. Kekeliruan mengikuti anjuran

  4. Kurang terpapar informasi

  5. Kurang minat dalam belajar

  6. Kurang mampu mengingat

  7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi

Tanda / Gejala

Subjektif

  1. Menanyakan masalah yang dihadapi



Objektif

  1. Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran

  2. Menunjukkan persepsi keliru terhadap masalah

  3. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat

  4. Menunjukkan perilaku berlebihan (apatis, bermusuhan, agitasi, histeria)

Tujuan
Perawatan

A. Tingkat Pengetahuan: Meningkat (L.12111)


Kriteria Hasil:

  1. Perilaku sesuai anjuran meningkat

  2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat

  3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat

  4. Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat

  5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat

  6. Pentanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun

  7. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun

  8. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun

  9. Perilaku membaik



B. Proses Informasi: Membaik (L.10100)


Kriteria Hasil:

  1. Memahami kalimat meningkat

  2. Memahami paragraf meningkat

  3. Menyampaikan pesan yang koheren meningkat

  4. Prosses pikir teratur meningkat

  5. Proses pikir logis meningkat

  6. Memahami cerita meningkat

  7. Memahami simbol-simbol umum meningkat

  8. Pesan verbal yang koheren meningkat

  9. Menjelaskan kesamaan antara dua item meningkat

  10. Menjelaskan perbedaan antara dua item meningkat



C. Tingkat Kepatuhan: Meningkat (L.12110)


Kriteria Hasil:

  1. Verbalisasi kemauan mematuhi program perawatan atau pengobatan meningkat

  2. Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat

  3. Perilaku mengikuti program perawatan/pengobatan membaik

  4. Perilaku menjalankan anjuran membaik

  5. Risiko komplikasi penyakit/ masalah kesehatan menurun

  6. Tanda dan gejala penyakit membaik



D. Memori: Meningkat (L. 09079)


Kriteria Hasil:

  1. Verbalisasi kemampuan mempelajari hal baru Meningkat

  2. Verbalisasi kemampuan mengingat informasi faktual Meningkat

  3. Verbalisasi kemampuan mengingat perilaku tertentu yang pernah dilakukan Meningkat

  4. Verbalisasi kemampuan mengingat peristiwa Meningkat

  5. Melakukan kemampuan yang dipelajari Meningkat

  6. Verbalisasi pengalaman lupa Menurun

  7. Verbalisasi lupa jadwal Menurun

  8. Verbalisasi mudah lupa Menurun



E. Motivasi: Meningkat (L.09080)


Kriteria Hasil:

  1. Pikiran berfokus masa depan Meningkat

  2. Upaya menyusun rencana tindakan Meningkat

  3. Upaya mencari sumber sesuai kebutuhan Meningkat

  4. Upaya mencari dukungan sesuai kebutuhan Meningkat

  5. Perilaku bertujuan Meningkat

  6. Inisiatif Meningkat

  7. Harga Diri Positif Meningkat

  8. Keyakinan positif Meningkat

  9. Berani mencari pengalaman baru Meningkat

  10. Penyelesaian tugas Meningkat

  11. Pengembalian kesempatan Meningkat

  12. Bertanggung jawab Meningkat



F. Tingkat Agitasi: Menurun (L.09092)


Kriteria Hasil:

  1. Gelisah Menurun

  2. Frustrasi Menurun

  3. Sifat lekas marah Menurun

  4. Tidak mampu menahan diri Menurun

  5. Mondar mandir Menurun

  6. Pergerakan berulang Menurun

  7. Ketidakmampuan untuk tetap duduk Menurun

  8. Menolak bantuan Menurun

  9. Memukul Menurun

  10. Menendang Menurun

  11. Pengembalian kesempatan Meningkat

  12. Melempar Menurun

  13. Meludah Menurun

  14. Mengigit Menurun

  15. Memaki Menurun

  16. Ungkapan yang tidak tepat Menurun

  17. Isyarat tidak pantas Menurun

  18. Emosi Membaik

  19. Status Hidrasi Membaik

  20. Tekanan Darah Membaik

  21. Nadi radial Membaik

  22. Tidur Membaik



G. Perilaku Kesehatan: Membaik (L.12107)

Kriteria Hasil:

  1. Penerimaan terhadap perubahan status kesehatan meningkat

  2. Kemampuan melakukan tidnakan pencegahan masalah kesehatan meningkat

  3. Kemampuan peningkatan kesehatan meningkat

  4. Pencapaian pengendalian kesehatan meningkat

Intervensi

A. Edukasi Kesehatan (I.12383)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

  2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

  2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

  3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat


B. Edukasi Efek Samping Obat (I.12371)

Observasi :

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik :

  1. Persiapkan materi dan media edukasi

  2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan yang sesuai kesepakatan dengan pasien dan keluarga

  3. Berikan Kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan tujuan obat yang diberikan

  2. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi obat yang akan dikonsumsi

  3. Jelaskan cara kerja obat secara umum

  4. Jelaskan dosis, cara pemakaian, waktu, dan lamanya pemberian obat

  5. Jelakan tanda dan gejala bila obat yang dikonsumsi tidak cocok untuk pasien.

  6. Jelaskan rekasi alergi yang mungkin timbul saat atau setelah obat dikonsumsi

  7. Anjurkan melihat tanggal kadaluarsa obat yang akan dikonsumsi

  8. Anjurkan melihat kondisi fisik obat sebelum dikonsumsi

  9. Anjurkan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika reaksi obat yang dikonsumsi membahayakan hidup pasien

  10. Anjurkan cara mengatasi reaksi obat yang tidak diinginkan


C. Edukasi Nutrisi (I.12395)

Observasi:

  1. Periksa status gizi, status alergi, program diet, kebutuhan dan kemampuan pemenuhan kebutuhan gizi

  2. Identifikasi kemampuan dan waktu yang tepat menerima informasi

Terapeutik:

  1. Persiapkan materi dan media seperti jenis-jenis nutrisi, tabel makanan penukar, cara mengelola, cara menakar tanaman

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi :

  1. Jelaskan pada pasien dan keluarga alergi makanan, makanan yang harus dihindari, kebutuhan jumlah kalori, jenis makanan yang dibutuhkan pasien

  2. Ajarkan cara melaksanakan diet sesuai program (mis. makanan tinggi protein, rendah garam, rendah kalori)

  3. Jelaskan hal-hal yang dilakukan sebelum memberikan makanan (mis. perawatan mulut, penggunaan gigi palsu, obat-obat yang harus diberikan sebelum makan)

  4. Demonstrasikan cara membersihkan mulut

  5. Demonstrasikan cara mengatur posisi makan

  6. Ajarkan pasien/keluarga memonitor asupan kalori dan makanan (mis. Menggunakan buku harian)

  7. Ajarkan pasien dan keluarga memnatau kondisi kekurangan nutrisi

  8. Ajarkan mendemonstrasikan cara memberi makan, menghitung kalori, menyiapkan makanan sesuai program diet.


D. Edukasi Pencegahan Jatuh (I.12407)

Observasi:

  1. Identifikasi gangguan kognitif dan fisik yang memungkinkan jatuh

  2. Periksa kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko jatuh

Terapeutik:

  1. Siapkan materi, media tentang faktor-faktor penyebab, cara identifikasi dan pencegahan risiko jatuh di rumah sakit maupun dirumah

  2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan pasien dan keluarga

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Ajarkan mengidentifikasi perilaku dan faktor yang berkontribusi terhadap risiko jatuh dan cara mengurangi semua faktor risiko

  2. Ajarkan mengidentifikasi tingkat kelemahan, cara berjalan dan keseimbangan

  3. Anjurkan meminta bantuan saat ingin menggapai sesuatu yang sulit

  4. Jelaskan pentingnya alat bantu jalan untuk mencegah jatuh seperti tongkat, walker ataupun kruk

  5. Jelaskan pentingnya handrail pada tangga, kamar mandi dan area jalan di rumah

  6. Anjurkan menghindari objek yang membuat anak-anak dapat memanjat (mis. lemari, tangga, kursi tinggi)

  7. Ajarkan memodifikasi area-area yang membahayakan di rumah


E. Edukasi Orang Tua: Fase Bayi

Observasi:

  1. Identifikasi pengetahuan dan kesiapan orang tua belajar tentang perawatan bayi

Terapeutik:

  1. Berikan panduan tentang perubahan pola tidur bayi selama tahun pertama

  2. Motivasi orang tua untuk berbicara dan membaca untuk bayi

  3. Lakukan kunjungan rumah sebagai program pemantauan dan pendampingan pada orang tua

Edukasi:

  1. Jelaskan kebutuhan nutrisi bayi

  2. Jelaskan perkembangan gigi dan kebersihan mulut selama tahun pertama

  3. Jelaskan perubahan eliminasi pada tahun pertama

  4. Jelaskan keamanan dan pencegahan cedera pada bayi

  5. Anjurkan memegang, memeluk, memijat, bermain dan menyentuh bayi

  6. Ajarkan keterampilan merawat bayi baru lahir

  7. Ajarkan cara merawat dan mencegah ruam popok

  8. Ajarkan cara stimulasi perkembangan bayi (merjuk pada stimulasi Depkes RI)


F. Edukasi Proses Penyakit (I.12444)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit

  2. Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit

  3. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit

  4. Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi

  5. Jelaskan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan

  6. Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari intervensi atau pengobatan

  7. Informasikan kondisi pasien saat ini

  8. Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat atau tidak biasa


G. Edukasi Nutrisi Bayi (I.12397)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan ibu atau pengasuh menerima informasi

  2. Identifikasi kemampuan ibu atau pengasuh menyediakan nutrisi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan kepada ibu atau pengasuh untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan tanda-tanda awal rasa lapar (mis. bayi gelisah, membuka mulut dan menggeleng-gelengkan kepala, menjulur-julurkan lidah, mengisap jari atau tangan)

  2. Anjurkan menghindari pemberian pemanis buatan

  3. Ajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (mis. cuci tangan sebelum dan sesudah makan, cuci tangan dengan sabun setelah ke toilet)

  4. Ajarkan cara memilih makanan sesuai dengan usia bayi

  5. Ajarkan cara mengatur frekuensi makan sesuai usia bayi

  6. Anjurkan tetap memberikan ASI saat bayi sakit


H. Edukasi Keamanan Bayi (I.12379)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Anjurkan selalu mengawasi bayi

  2. Anjurkan tidak meninggalkan bayinya sendirian

  3. Anjurkan menjauhkan benda yang berisiko membahayakan bayi (mis. kantung plastik, karet, tali, kain, benda-benda kecil, benda tajam, pembersih lantai)

  4. Anjurkan memasang penghalang pada sisi tempat tidur

  5. Anjurkan menutup sumber listrik yang terjangkau oleh bayi

  6. Anjurkan mengatur perabotan rumah tangga di rumah

  7. Anjurkan memberikan pembatas pada area berisiko (mis. dapur, kamar mandi, kolam)

  8. Anjurkan menggunakan kursi dan sabuk pengaman khusus bayi saat berkendara.

  9. Anjurkan menggunakan sabuk pengaman pada stroller (kursi dorong bayi), kursi khusus bayi, dengan aman

  10. Anjurkan tidak meletakkan bayi pada tempat tidur yang tinggi


I. Edukasi Stimulasi Bayi/Anak (I.12448)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan orang tua dalam menerima informasi

  2. Identifikasi faktor yang menghambat keberhasilan edukasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

  4. Berikan pujian atas keberhasilan orang tua

Edukasi:

  1. Jelaskan bahwa bayi memberikan isyarat perilaku yang menunjukkan kebutuhannya

  2. Jelaskan stimulus yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan bayi/anak.

  3. Ajarkan cara mengidentifikasi isyarat perilaku bayi/anak (mis. lapar, tidak nyaman)

  4. Ajarkan cara stimulasi perkembangan motorik kasar, motorik kasar, motorik halus, dan bahasa sesuai tahapan usia bayi/anak


J. Edukasi Preoperatif (12440)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

  2. Identifikasi pengalaman pembedahan dan tingkat pengetahuan tentang pembedahan

  3. Identifikasi harapan akan pembedahan

  4. Identifikasi kecemasan pasien dan keluarga

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Sediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan masalah

Edukasi:

  1. Informasikan jadwal, lokasi operasi, dan lama operasi akan berlangsung

  2. Informasikan hal-hal yang akan didengar, dicium, dilihat, atau dirasakan selama operasi

  3. Jelaskan rutinitas preoperasi (mis. anestesi, diet, persiapan usus, tes laboratorium, persiapan kulit, terapi IV, pakaian, ruang tunggu keluargam transportasi ke ruang operasi)

  4. Jelaskan obat preoperasi, efek, dan alasan penggunaannya

  5. Jelaskan tindakan pengendalian nyeri

  6. Jelaskan pentingnya ambulasi dini

  7. Anjurkan puasa minimal 6 jam sebelum operasi

  8. Anjurkan tidak minum minimal 2 jam sebelum operasi

  9. Ajarkan teknik batuk dan napas dalam

  10. Ajarkan teknik mobilisasi di tempat tidur

  11. Ajarkan latihan kaki


K. Edukasi Diet (I.12369)

Observasi:

  1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi

  2. Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini

  3. Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu

  4. Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan

  5. Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan

Terapeutik:

  1. Persiapkan materi, media, dan alat peraga

  2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan

  3. Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya

  4. Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu

Edukasi:

  1. Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan

  2. Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang

  3. Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan jika perlu

  4. Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat) 20-30 menit setelah makan

  5. Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan

  6. Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi

  7. Ajarkan cara membaca label dan memilih makanan yang sesuai

  8. Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program

  9. Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu

Kolaborasi:

  1. Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu


L. Edukasi Latihan Fisik (I12389)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga

  2. Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan

  3. Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan

  4. Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat

  5. Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga

  6. Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan fisik


M. Edukasi Seksualitas (I.12447)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

  4. Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak remaja serta pengaruh media

Edukasi:

  1. Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi laki-laki dan perempuan

  2. Jelaskan perkembangan seksualitas sepanjang siklus kehidupan

  3. Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja

  4. Jelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktivitas sosial

  5. Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada usia dini (mis. kemiskinan, kehilangan karir dan pendidikan)

  6. Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks bebas

  7. Anjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas bagi anak-anaknya

  8. Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas seksual di luar nikah


N. Edukasi Toilet Training (I.12458)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

  4. Dukung orang tua agar kreatif dan fleksibel selama proses

Edukasi:

  1. Jelaskan perlunya kesempatan bagi anak untuk mengamati selama proses toleting

  2. Jelaskan informasi terkait yang dibutuhkan orang tua

  3. Jelaskan tanda kesiapan orang tua/ keluarga untuk melatih anak berkemih mandiri

  4. Anjurkan mengenalkan anak dengan peralatan dan proses latihan toilet

  5. Ajarkan cara memberikan pujian atas keberhasilan anak

  6. Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak untuk berkemih mandiri

  7. Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak secara psikososial

  8. Ajarkan strategi untuk latihan toilet

  9. Ajarkan cara mengajak abak ke toilet

O. Edukasi Persalinan (I.12437)

Observasi:

  1. Identifikasi tingkat pengetahuan

  2. Identifikasi pemahaman ibu tentang persalinan

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

  4. Berikan reinforcement positif terhadap perubahan perilaku ibu

Edukasi:

  1. Jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan

  2. Jelaskan persiapan dan tempat persalinan

  3. Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada usia kehamilan lebih dari 36 minggu

  4. Anjurkan ibu menggunakan teknik manajemen nyeri persalinan tiap kala

  5. Anjurkan ibu cukup nutrisi

  6. Ajarkan teknik relaksasi untuk meredakan kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan

  7. Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda persalinan

  8. Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan


P. Edukasi Penggunaan Alat Kontrasepsi (I.12411)

Observasi:

  1. Identifikasi pengetahuan, keadaan umum, penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya, riwayat obstetri dan ginekologi ibu.

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Fasilitasi ibu memilih kontrasepsi yang tepat

  4. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan kepada ibu dan pasangan tentang tujuan, manfaat, dan efek samping penggunaan alat kontrasepsi

  2. Jelaskan ibu dan pasangan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi

  3. Jelaskan ibu dan pasangan tentang faktor risiko jika terlalu sering atau terlalu dekat jarak persalinan

  4. Jelaskan ibu dan pasangan tentang usia produktif dan aman untuk melahirkan dan jarak ideal melahirkan

  5. Jelaskan ibu dan pasangan memantau keluhan yang timbul selama menggunakan alat kontrasepsi.

  6. Anjurkan ibu mengidentifikasi tanda-tanda masalah ginekologi

  7. Anjurkan ibu dan pasangan untuk merencanakan jumlah anak

  8. Anjurkan ibu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya sebagai pertimbangan

  9. Anjurkan ibu dan pasangan menghitung masa subur dan siklus menstruasi


Q. Konseling (I.10334)

Observasi:

  1. Identifikasi kemampuan dan beri penguatan

  2. Identifikasi perilaku keluarga yang mempengaruhi pasien

Terapeutik:

  1. Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan

  2. Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran

  3. Tetapkan tujuan dan lana hubungan konseling

  4. Berikan privasi dan pertahankan kerahasaiaan

  5. Berikan penguatan terhadap keterampilan baru

  6. Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah

Edukasi:

  1. Anjurkan mengekspresikan perasaan

  2. Anjurkan membuat daftar alternatif penyelesaian masalah

  3. Anjurkan pengembangan keterampilan baru.

  4. Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif

  5. Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan saat stres


R. Edukasi Manajemen Nyeri (I.12391)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan penyebab, periode, dan strategi meredakan nyeri

  2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

  3. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

  4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri


S. Edukasi Perawatan Kehamilan ( I12425)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

  2. Identifikasi pengetahuan tentang perawatan masa kehamilan

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan perubahan fisik dan psikologis masa kehamilan

  2. Jelaskan perkembangan janin

  3. Jelaskan ketidaknyamanan selama kehamilan

  4. Jelaskan kebutuhan nutisi kehamilan

  5. Jelaskan seksualitas masa kehamilan

  6. Jelaskan kebuuhan aktivitas dan istirahat

  7. Jelaskan tanda bahaya kehamilan

  8. Jelaskan adaptasi siblings

  9. Jelaskan persiapan persalinan

  10. Jelaskan sistem dukungan selama kehamilan

  11. Jelaskan persiapan menyusui

  12. Ajarkan cara mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan

  13. Ajarkan manajemen nyeri persalinan

  14. Ajarkan cara perawatan bayi

  15. Anjurkan menerima peran baru dalam keluarga

  16. Anjurkan ibu rutin memeriksa kehamilannya


T. Edukasi Pencegahan Infeksi (I.12406)

Observasi:

  1. Periksa kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Siapkan materi, media tentang faktor-faktor penyebab, cara identifikasi dan pencegahan risiko infeksi di rumah sakit maupun di rumah

  2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan pasien dan keluarga

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

  2. Informasikan hasil pemeriksaan laboratorium (mis. leukosit, WBC)

  3. Anjurkan mengikuti tindakan pencegahan sesuai kondisi

  4. Anjurkan membatasi pengunjung

  5. Ajarkan cara merawat kulit pada area yang edema

  6. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi

  7. Anjurkan kecukupan nutrisi, cairan, dan istirahat

  8. Anjurkan kecukupan mobilisasi dan olahraga sesuai kebutuhan

  9. Anjurkan latihan napas dalam dan batuk sesuai kebutuhan

  10. Anjurkan mengelola antibiotik sesuai resep

  11. Ajarkan cara mencuci tangan

  12. Ajarkan etika batuk


U. Edukasi Keterampilan Psikomotor (I.12386)

Observasi:

  1. Identifikasi kebutuhan, kesiapan, kemampuan belajar

  2. Monitor kemampuan yang telah dicapai

Terapeutik:

  1. Tentukan metodologi pengajaran yang sesuai dengan usia, kemampuan dan kebutuhan

  2. Ciptakan lingkungan yang mendukung

  3. Berikan petunjuk langkah demi langkah yang jelas

  4. Sediakan waktu untuk sesi latihan dan beri jeda istirahat untuk menghindari kelelahan

  5. Berikan umpan balik positif atas pencapaian

  6. Berikan informasi dalam bentuk tertul;is (mis. gambar, diagram), jika perlu

  7. Libatkan keluarga

Edukasi:

  1. Anjurkan melakukan keterampilan satu demi satu

  2. Bimbing mengikuti tahapan gerakan yang sesuai

  3. Ajarkan keterampilan psikomotor


V. Edukasi Program Pengobatan (I.12441)

Observasi:

  1. Identifikasi pengetahuan tentang pengobatan yang direkomendasikan

  2. Identifikasi penggunaan pengobatan tradisional dan kemungkinan efek terhadap pengobatan

Terapeutik:

  1. Fasilitasi informasi tertulis atau gambar untuk meningkatkan pemahaman

  2. Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan baik dan benar

  3. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien selama pengobatan

Edukasi:

  1. Jelaskan manfaat dan efek samping pengobatan

  2. Jelaskan strategi mengelola efek samping obat

  3. Jelaskan cara penyimpanan, pengisian kembali/pembelian kembali, dan pemantauan sisa obat

  4. Jelaskan keuntungan dan kerugian program pengobatan, jika perlu

  5. Informasikan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan selama pengobatan

  6. Anjurkan memonitor perkembangan keefektifan pengobatan

  7. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi

  8. Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti sebelum dan sesudah pengobatan dilakukan

  9. Ajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri (self-medication)


W. Edukasi Infertilitas (I. 12374)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

  2. Identifikasi tingkat pengetahuan

  3. Identifikasi pengalaman selama prosedur pemeriksaan infertilitas

Terapeutik:

  1. Jadwalkan pengajaran dengan pasangan

  2. Siapkan media dan alat bantu yang diperlukan

  3. Fasilitasi menentukan masa ovulasi melalui basal suhu tubuh, perubahan sekresi vagina, dan indikator fisiologis lainnya.

  4. Siapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk pemeriksaan ginekologi

Edukasi:

  1. Jelaskan siklus reproduksi wanita, jika perlu

  2. Jelaskan tujuan prosedur pemeriksaan infertilitas

  3. Jelaskan infertilitas dan penanganannya

  4. Jelaskan efek infertilitas pada hubungan pasangan

  5. Informasikan pusat layanan infertilitas


X. Edukasi Perawatan Stoma (I.12432)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

  3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi:

  1. Jelaskan pentingnya teknik aseprik selama merawat stoma

  2. Jelaskan pentingnya stoma terbebas dari sabun

  3. Anjurkan area stoma agar tidak terkena pakaian

  4. Anjurkan melapor jika ditemukan herniasi, atropi, atau perburukan dari stoma

  5. Ajarkan cara memonitor stoma (mis. karakteristik stoma, tanda dan gejala komplikasi, karakteristik feses)

  6. Ajarkan cara perawatan stoma

  7. Ajarkan penggunaan pasta atau powder sesuai kebutuhan


Y. Promosi Edukasi Laktasi di Komunitas (I12467)

Observasi:

  1. Identifikasi perilaku menyusui di komunitas

  2. Identifikasi adanya kelompok endukung ASI atau kader kesehatan

  3. Monitor berat badan bayi setiap 2 minggu atau setiap 1 bulan

Terapeutik:

  1. Bentuk kelompok pendukung ASI dan kader terlatih, jika belum ada

  2. Sosialisasikan pada ibu hamil tentang ASI minimal 2 kali

  3. Libatkan suami, keluarga dan masyarakat sekitar untuk mendukung ibu menyusui

Edukasi:

  1. Adakan penyuluhan tentang manfaat, posisim perlekatan dan permasalahan selama menyusui oleh tenaga keseatan atau kader atau kelompok pendukung ASI

  2. Anjurkan kader berkunjung pada ibu postpartum kurang dari 2 minggu

  3. Anjurkan kader mendampingi ibu selama menyusui eksklusif (6 bulan)

  4. Anjurkan ibu memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan sampai 2 tahun

  5. Anjurkan memerah ASI minimal 1 bulan sebelum ibu bekerja kembali

  6. Ajarkan cara penyimpanan ASI dengan tepat


Z. Promosi Kesiapan Penerimaan Informasi (I.12470)

Observasi:

  1. Identifikasi informasi yang akan disampaikan

  2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi kesehatan saat ini

  3. Identifikasi kesiapan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Lakukan penguatan potensi pasien dan keluarga untuk menerima informasi

  2. Libatkan pengambil keputusan dalam keluarga untuk menerima informasi

  3. Fasilitasi mengenali kondisi tubuh yang membutuhkan layanan keperawatan

  4. Dahulukan menyampaikan informasi baik (positif) sebelum menyampaikan informasi kurang baik (negatif) terkait kondisi pasien

  5. Berikan nomor kontak yang dapat dihubungi jika pasien membutuhkan bantuan

  6. Catat identitas dan nomor kontak pasien untuk mengingatkan atau follow up kondisi pasien

  7. Fasilitasi akses pelayanan pada saat dibutuhkan

Edukasi:

  1. Berikan informasi berupa alur, leaflet atau gambar untuk memudahkan pasien mendapatkan informasi kesehatan

  2. Anjurkan keluarga mendampingi pasien selama fase akut, progresif atau terminal, jika memungkinkan


AA. Edukasi Prosedur Tindakan (I.12442)

Observasi:

  1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

  1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

Edukasi:

  1. Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan yang akan dilakukan

  2. Jelaskan perlunya tindakan dilakukan

  3. Jelaskan keuntungan dan kerugian jika tindakan dilakukan

  4. Jelaskan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan

  5. Jelaskan persiapan pasien sebelum tindakan dilakukan

  6. Informasikan durasi tindakan dilakukan

  7. Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti sebelum tindakan dilakukan

  8. Anjurkan kooperatif saat tindakan dilakukan

  9. Ajarkan teknik untuk mengantisipasi/ mengurangi ketidaknyamanan akibat tindakan, jika perlu


AB. Konseling Laktasi (I03093)

Observasi:

  1. Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling menyusui

  2. Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui

  3. Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui

Terapeutik:

  1. Gunakan teknik mendengarkan aktif (mis. duduk sama tinggi, dengarkan permasalahan ibu)

  2. Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar

  3. Edukasi:

  4. Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu


AC. Konseling Prakonsepsi (I.10336)

Observasi:

  1. Identifikasi riwayat kesehatan, penggunaan obat, latar belakang etnis, pekerjaan, diet, kelainan genetik, dan kebiasaan (mis. merokok, alkohol dan asupan obat)

  2. Identifikasi kesiapan pasangan untuk hamil

  3. Identifikasi tempat pelayanan kesehatan maternal yang tersedia untuk konsultasi, jika perlu.

  4. Identifikasi riwayat seksual termasuk frekuensim waktu intercourse, penggunaan pelumas spermisida, dan kebiasaan postcoital (mis. douching)

  5. Lakukan skrining jika kemungkinan berisiko terkena tuberkulosis, penyakit menular seksual, hemoglobinopati, dan cacat genetik

Terapeutik:

  1. Bina hubungan terapeutik dan saling percaya

  2. Dukung pengambilan keputusan tentang kelayakan kehamilan berdasarkan faktor risiko yang teridentifikasi

  3. Diskusikan metode untuk mengidentifikasi kesuburan, tanda kehamilan, dan cara untuk mengkonfimasi kehamilan

  4. Rekomendasikan perawatan diri yang diperlukan selama masa prakonsepsi

Edukasi:

  1. Jelaskan faktor-faktor risiko kehamilan

  2. Jelaskan hubungan antara perkembangan janin awal dan kebiasaan penggunaan obat-obatan

  3. Anjurkan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin atau hematokrit, status Rh, urine dipstick, toxoplasmosis, penyakit menular seksual, rubela, dan hepatitis, sesuai indikasi

  4. Anjurkan menghindari kehamilan sampai perawatan yang tepat telah diberikan (mis. vaksin rubella, Rh (D) immunoglobulin, globulin serum kekebalan, atau antibiotik)

  5. Anjurkan penggunaan kontrasepsi sampai siap untuk hamil

  6. Anjurkan mengikuto kelas awal kehamilan dan parenting

  7. Ajarkan cara menghindari teratogen (mis. menangani sampah, kucing, penghentian merokok, dan alkohol)

Kolaborasi:

  1. Rujuk konseling genetik untuk faktor risiko genetik, jika perlu

  2. Rujuk pemeriksaan diagnostik sebelum persalinan (mis. genetik, medis, atau faktor risiko obstetri), jika perlu


AD. Edukasi Kelompok (I.12380)

Observasi:

  1. Identifikasi kebutuhan kesehatan setiap kelompok sebagai individu dan anggota kelompok dengan segala aspek dan latar belakang kesehatannya

Terapeutik:

  1. Tempatkan kelompok sesuai dengan potensi yang dimiliki

  2. Fasilitasi kelompok mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi

  3. Identifikasi perbaikan program dan program layanan kesehatan

Edukasi:

  1. Informasikan kesehatan yang dibutuhkan kelompok

Kolaborasi:

  1. Konsultasikan kepada pimpinan, pengambil kebijakan, organisasipemerintah agar dapat memberikan dukungan maksimal, kemudahan perlindungan dan upaya kesehatan sebagai upaya penyadaran kelompok masyarakat terhadap kesehatan

  2. Kolaborasikan individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk pencapaian pemenuhan kebutuhan kesehatan dan berkomitmen untuk selalu mengupayakan promotif dan preventif


AE. Perencanaan Pulang (I.12465)

Observasi:

  1. Identifikasi indikasi pemulangan pasien

  2. Identifikasi kesiapan pulang pasien

  3. Identifikasi topik-topik pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien

  4. Monitor respon pasien dan keluarga terhadap pendidikan kesehatan

Terapeutik:

  1. Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga

  2. Siapkan pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang pelayanan rujukan, jika akan dirujuk

  3. Siapkan transportasi yang akan digunakan untuk pemulangan

  4. Pastikan pasien sampai ke tempat yang dituju dengan aman

Edukasi:

  1. Jelaskan tindak lanjut perawatan dan pengobatan selanjutnya

  2. Ajarkan cara melakukan perawatan secara mandiri di rumah

  3. Anjurkan berperilaku hidup sehat selama di rumah

  4. Anjurkan keluarga memberikan dukungan perawatan secara mandiri

Kolaborasi:

  1. Koordinasikan usulan perencanaan pulang kepada tim kesehatan lain


AF. Perawatan Pasca Persalinan (I.07225)

Observasi:

  1. Monitor tanda-tanda vital

  2. Monitor keadaan lokia (mis. warna, jumlah, bau, dan bekuan)

  3. Periksa perineum atau robekan (kemerahan, edema, ekimosis, pengeluaran, penyatuan jahitan)

  4. Monitor nyeri

  5. Monitor status pencernaan

  6. Monitor tanda Homan

  7. Identifikasi kemampuan ibu merawat bayi

  8. Identifikasi adanya masalah adaptasi psikologis ibu postpartum

Terapeutik:

  1. Kosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan

  2. Masase fundus sampai kontraksi kuat, jika perlu

  3. Dukung ibu untuk melakukan ambulasi dini

  4. Berikan kenyamanan pada ibu

  5. Fasilitasi ibu berkemih secara normal

  6. Fasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi secara optimal

  7. Diskusikan kebutuhan aktivitas dan istirahat selama masa postpartum

  8. Diskusikan tentang perubahan fisik dan psikologis ibu postpartum

  9. Diskusikan seksualitas masa postpartum

  10. Diskusikan penggunaan alat kontrasepsi

Edukasi:

  1. Jelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan keluarga

  2. Jelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara rutim

  3. Ajarkan cara perawatan perineum yang tepat

  4. Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara nonfarmakologis (mis. teknik distraksi, imajinasi)

  5. Ajarkan ibu mengurangi masalah trombosis vena

Kolaborasi:

  1. Rujuk ke konselor laktasi, jika perlu


AG. Perawatan Pasca Seksio Sesaria (I.14567)

Observasi:

  1. Identifikasi riwayat kehamilan dan persalinan

  2. Monitor tanda-tanda vital ibu

  3. Monitor respon fisiologis (mis. nyeri, perubahan uterus, kepatenan jalan napas dan lokia)

  4. Monitor kondisi luka dan balutan

Terapeutik:

  1. Diskusikan perasaan, pertanyaan dan perhatian pasien terkait pembedahan

  2. Pindahkan pasien ke ruang rawat nifas

  3. Motivasi mobilisasi dini 6 jam

  4. Fasilitasi kontak kulit ke kulit dengan bayi

  5. Berikan dukungan menyusui yang memadai, jika memungkinkan

Edukasi:

  1. Informasikan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan bayi

  2. Ajarkan latihan ekstremitas, perubahan posisi, batuk dan napas dalam

  3. Anjurkan ibu cara menyusui, jika memungkinkan

  4. Anjurkan ibu mengkonsumsi nutrisi TKTP