Berduka

Kode Diagnosa: D.0082

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Respon psikososial yang ditunjukkan oleh klien akibat kehilangan (orang, objek, fungsi, status, bagian tubuh atau hubungan)

Kondisi Klinis
Terkait

  1. Kematian anggota keluarga atau orang terdekat

  2. Amputasi

  3. Cedera medula spinalis

  4. Kondisi kehilangan perinatal

  5. Penyakit terminal (mis. kanker)

  6. Putus hubungan kerja

Penyebab

  1. Kematian keluarga atau orang yang berarti

  2. Antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti

  3. Kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)

  4. Antisipasi kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)

Tanda / Gejala

Subjektif

  1. Mimpi buruk atau pola mimpi berubah

  2. Merasa bersalah atau menyalahkan orang lain

  3. Tidak menerima kehilangan

  4. Merasa tidak ada harapan

  5. Mimpi buruk atau pola mimpi berubah

  6. Merasa tidak berguna

  7. Fobia



Objektif

  1. Menangis

  2. Pola tidur berubah

  3. Tidak mampu berkonsentrasi

  4. Marah

  5. Tampak panik

  6. Fungsi imunitas terganggu

Tujuan
Perawatan

A. Tingkat Berduka membaik (L.09094)

Kriteria Hasil

  1. Verbalisasi menerima kehilangan meningkat

  2. Verbalisasi harapan meningkat

  3. Verbalisasi perasaan berguna meningkat

  4. Verbalisasi perasaan sedih menurun

  5. Verbalisasi perasaan bersalah atau menyalahkan orang lain menurun

  6. Menangis menurun

  7. Verbalisasi mimpi buruk menurun

  8. Fobia membaik

  9. Marah meningkat

  10. Panik meningkat

  11. Pola tidur membaik

  12. Konsentrasi membaik

  13. Imunitas membaik


B. Resolusi Berduka membaik (L.09085)

Kriteria Hasil

  1. Verbalisasi menerima kehilangan meningkat

  2. Verbalisasi harapan meningkat

  3. Verbalisasi perasaan berguna meningkat

  4. Konsentrasi meningkat

  5. Imunitas meningkat

  6. Verbalisasi perasaan sedih menurun

  7. Verbalisasi perasaan bersalah menurun

  8. Verbalisasi menyalahkan orang lain menurun

  9. i. Verbalisasi mimpi buruk menurun

  10. Menangis menurun

  11. Fobia menurun

  12. Marah menurun

  13. Panik menurun

  14. Pola tidur membaik


C. Psikospiritual membaik (L.09084)

Kriteria Hasil

  1. Keyakinan meningkat

  2. Harapan meningkat

  3. Konsep diri meningkat

  4. Citra diri meningkat

  5. Perasaan tenang meningkat

  6. Verbalisasi optimisme meningkat

  7. Penetapan tujuan meningkat

  8. Kemampuan memaknai hidup meningkat

  9. Gelisah menurun

  10. Depresi menurun

  11. Perasaan takut menurun

  12. Perasaan pengabaian spiritual menurun

  13. Pikiran bunuh diri menurun


C. Ketahanan Keluarga meningkat (L.09074)

Kriteria Hasil

  1. Mendiskusikan makna krisis meningkat

  2. Mempertahankan kebiasaan rutin keluarga meningkat

  3. Dukungan kemandirian antar anggota keluarga meningkat

  4. Verbalisasi harapan yang positif antar anggota keluarga meningkat

  5. Menggunakan strategi koping yang efektif meningkat

  6. Verbalisasi perasaan antar anggota keluarga meningkat

  7. Mencari dukungan emosional dari anggota keluarga lain meningkat

  8. Menganggap kesulitan sebagai tantangan meningkat

  9. Toleransi perpisahan meningkat

  10. Mengidentifikasi sumber daya di komunitas meningkat

  11. Memanfaatkan sumber daya di komunitas meningkat

  12. lMemanfaatkan kelompok komunitas untuk dukungan emosional meningkat

  13. Memanfaatkan tenaga kesehatan untuk mendapatkan bantuan meningkat

  14. Memanfaatkan tenaga kesehatan untuk mendapatkan bantuan meningkat

  15. Verbalisasi kesiapan untuk belajar meningkat

D. Dukungan Sosial meningkat (L.13113)

Kriteria Hasil:

  1. Kemampuan meminta bantuan pada orang lain meningkat

  2. Bantuan yang ditawarkan oleh orang lain meningkat

  3. Dukungan emosi yang disediakan oleh orang lain meningkat

  4. Jaringan sosial yang membantu meningkat

Intervensi

A. Dukungan Spiritual (I.09276)

Observasi :

  1. Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan

  2. Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan kesehatan

  3. Identifikasi harapan dan kekuatan pasien

  4. Identifikasi ketaatan dalam beragama

Terapeutik

  1. Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan kematian

  2. Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara tepat

  3. Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa ketidakberdayaan

  4. Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual

  5. Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu

  6. Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah

Edukasi

  1. Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan atau orang lain

  2. Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung

  3. Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing

  4. Kolaborasi

  5. Atur kunjungan dengan rohaniawan (mis. ustadz, pendeta, romo, biksu)

B. Promosi Koping (I.09312)

Observasi

  1. Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan

  2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki

  3. Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan

  4. Identifikasi pemahaman proses penyakit

  5. Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan

  6. Identifikasi metode penyelesaian masalah

  7. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial

Terapeutik

  1. Diskusikan perubahan peran yang dialami

  2. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

  3. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri

  4. Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri

  5. Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu

  6. Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri

  7. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang digunakan

  8. Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan

  9. Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis

  10. Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan

  11. Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di bawah tekanan

  12. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial

  13. Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia

  14. Dampingi saat berduka (mis. penyakit kronis, kecacatan)

  15. Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama

  16. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat

  17. Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam

Edukasi

  1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama

  2. Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu

  3. Anjurkan keluarga terlibat

  4. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik

  5. Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif

  6. Latih penggunaan tehnik relaksasi

  7. Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan

  8. Latih mengembangkan penilaian objektif


C. Duungan Perkembangan Spritual (I.09269)

Terapeutik

  1. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri

  2. Fasilitasi mengidentifikasi masalah spiritual

  3. Fasilitasi mengidentifikasi hambatan dalam pengenalan diri

  4. Fasilitasi mengeksplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh, pikiran dan jiwa

  5. Fasilitasi hubungan persahabatan dengan orang lain dan pelayanan keagamaan

Edukasi

  1. Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai

  2. Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (hari raya, ritual) dan meditasi

Kolaborasi

  1. Rujuk pada pemuka agama / kelompok agama, jika perlu

  2. Rujuk kepada kelompok pendukung, swabantu, atau program spiritual, jika perlu

D. Dukungan Memaafkan (I.09261)

Observasi

  1. Identifikasi sumber kemarahan dan kebencian

  2. Identifikasi keyakinan yang menghambat dan membantu mengungkapkan masalah

  3. Identifikasi perasaan marah, kepahitan, dan dendam

Terapeutik

  1. Dengarkan ungkapan perasaaan dan pikiran secara empati

  2. Gunakan teknik kehadiran, sentuhan dan empati, jika perlu

  3. Fasilitasi mengatasi hambatan pemulihan dengan cara spiritual (mis. doa, bimbingan, bersikap bijaksana)

  4. Fasilitasi kegiatan ibadah, bermohon ampun/taunat kepada Tuhan (mis. sholat taubat, pengakuan dosa)

Edukasi

  1. Jelaskan bahwa memaafkan adalah sebuah proses

  2. Jelaskan bahwa memaafkan memiliki dimenis kesehatan dan pemulihan diri

  3. Ajarkan teknik melepaskan emosi dan relaksasi

E. Dukungan Proses Berduka (I.09274)

Observasi

  1. Identifikasi kehilangan yang dihadapi

  2. Identifikasi proses berduka yang dialami

  3. Identifikasi sifat keterikatan pada benda yang hilang atau orang yang meninggal

  4. Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan

Terapeutik

  1. Tunjukkan sikap menerima dan empati

  2. Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan

  3. Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat

  4. Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya, agama dan norma sosial

  5. Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman (mis. membaca buku, menulis, menggambar atau bermain)

  6. Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan

Edukasi

  1. Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, sepresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan

  2. Anjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan

  3. Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan

  4. Ajarkan melewati proses berduka secara bertahap

F. Konseling (I.10334)

Observasi

  1. Identifiaksi kemampuan dan beri penguatan

  2. Identifikasi perilaku keluarga yang mempengaruhi pasien

Terapeutik

  1. Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan

  2. Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran

  3. Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling

  4. Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan

  5. Berikan penguatan terhadap keterampilan baru

  6. Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah

Edukasi

  1. Anjurkan mengekspresikan perasaan

  2. Anjurkan membuat dafar alternatif penyelesaian masalah

  3. Anjurkan pengembangan keterampilan baru, jika perlu

  4. Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif

  5. Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan saat stres

G. Promosi Harapan (I.09307)

Observasi

  1. Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup

  2. Terapeutik

  3. Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting

  4. Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan

  5. Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan

  6. Kembangkan rencana perawatan yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai dengan kompleks

  7. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dukungan kelompok

  8. Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikkan kebutuhan spiritual

Edukasi

  1. Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis

  2. Anjurkan mempertahankan hubungan (mis. menyebutkan nama orang yang dicintai)

  3. Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain

  4. Latih cara mengembangkan spiritual diri

  5. Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis. prestasi, pengalaman)


H. Perawatan Pasien Terminal (I.09304)

Observasi

  1. Identifikasi kondisi umum (mis. fisik, psikologis, spiritual)

Terapeutik

  1. Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan

  2. Berikan kesempatan memenuhi kebutuhan

  3. Berikan dukungan emosiobal kepada keluarga dan orang terdekat

  4. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar (mis. cairan, nutrisi, kebersihan diri, kenyamanan)

  5. Fasilitasi pengungkapan pesan atau wasiat

  6. Fasilitasi keluarga menerima kehilangan pasien

Edukasi

  1. Ajarkan keluarga tentang proses berduka dan penanganannya

Kolaborasi

  1. Kolaborasi pemberian obat anti nyeri, jika perlu

  2. Kolaborasi dengan rohaniawan untuk pemenuhan kebutuhan religius-spiritual