Berat Badan Lebih

Kode Diagnosa: D.0018

cara penulisan diagnosis aktual : Masalah berhubungan dengan Penyebab ditandai dengan Tanda / Gejala

Definisi

Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin

Kondisi Klinis
Terkait

  1. Gangguan genetik

  2. Faktor keturunan

  3. Hipotiroid

  4. Diabetes Melitus maternal

Penyebab

  1. Kurang aktivitas fisik harian

  2. gangguan kebiasaan makan

  3. Kelebihan konsumsi alkohol

  4. Penggunaan energi kurang dari asupan

  5. Sering mengemil

  6. Sering memakan makanan berminyak/berlemak

  7. faktor keturunan (midistribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas lipase, lipoprotein, sintesis, lipid, lipolisis)

  8. Penggunaan makanan formula atau makanan campuran pada bayi

  9. Asupan kalsium rendah pada anak-anak

  10. Berat badan bertmabah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi, termasuk minggu pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama)

  11. Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia <5 bulan

Tanda / Gejala

Subjektif

  1. Mengeluh mual

  2. Merasa ingin muntah

  3. Tidak berminat makan

  4. Menolak penilaian positif tentang diri sendiri

  5. Merasa asam dimulut

  6. Sensasi panas/dingin

  7. Sering Menelan


Objektif


(-)


Tujuan
Perawatan

A. Tingkat Nausea Menurun (L.08065)

Kriteria Hasil:

  1. Perasaan ingin muntah Menurun

  2. Perasaan asam di mulut Menurun

  3. Sensasi panas Menurun

  4. Sensasi dingin menurun

  5. Diaforesis Menurun

  6. Takikardi Menurun

  7. Pucat Membaik

  8. Dilatasi Pupil Membaik

  9. Nafsu makan Membaik

  10. Frekuensi menelan membaik


B. Fungsi Gastroentestinal Membaik (L.03019)


Kriteria Hasil:

  1. Mual Menurun

  2. Muntah Menurun

  3. Dispepsia menurun

  4. Nyeri Abdomen Menurun

  5. Distensi Abdomen Menurun

  6. Regurgitasi Menurun

  7. Jumlah residu cairan lambung saat aspirasi

  8. Darah pada feses Menurun

  9. Hematemesis Menurun

  10. Frekuensi BAB membaik

  11. Konsistensi feses Membaik

  12. Peristaltik Usus Membaik

  13. Nafsu Makan Membaik

  14. Jumlah Feses Membaik

  15. Warna Feses Membaik



C. Kontrol Nyeri Meningkat (L.08063)

Kriteria Hasil:

  1. Melaporkan nyeri terkontrol Meningkat

  2. Penyatuan kulit Meningkat

  3. Penyatuan tepi luka Meningkat

  4. Jaringan Granulasi Meningkat

  5. Pembetukan jaringan parut Meningkat

  6. Edema pada sisi luka Menurun

  7. Peradangan luka Menurun

  8. Nyeri Menurun

  9. Drainase purulen Menurun

  10. Drainase serosa Menurun

  11. Drainase sanguinis Menurun

  12. Drainase serosanguinis Menurun

  13. Eritema pada kulit sekitar Menurun

  14. Peningkatan suhu kulit Menurun

  15. Bau tidak sedap pada luka Menurun

  16. Nekrosis Menurun

  17. Infeksi Menurun

  18. Gambaran EKG aritmia Menurun

  19. Diaforesis Menurun

  20. Mual Menurun

  21. Muntah Menurun

  22. Arteri apikal Membaik

  23. Tekanan arteri rata-rata Membaik

  24. Takikardi Membaik

  25. Bradikardi Membaik

  26. Kekuatan nadi Membaik

  27. Tekanan Darah Membaik

  28. Fraksi ejeksi membaik

  29. Tekanan baji arteri pulmonal cardiac Index (CI) membaik



D. Perfusi Perifer Meningkat (L02011)

Kriteria Hasil :

  1. Kekuatan nadi perifer Meningkat

  2. Penyembuhan luka Meningkat

  3. Sensasi Meningkat

  4. Warna kulit pucat Menurun

  5. Parastesia Menurun

  6. Kelemahan otot Menurun

  7. Kram otot Menurun

  8. Bruit femoralis Menurun

  9. Nekrosis Menurun

  10. Pengisian kapiler membaik

  11. Akral Membaik

  12. Turgor kulit membaik

  13. Tekanan darah sistolik membaik

  14. Tekanan darah diastolik membaik

  15. Tekanan arteri rata-rata membaik

  16. Indeks ankle-brachial membaik



E. Pola Tidur Meningkat (L.05045)

  1. Kemampuan beraktivitas Meningkat

  2. keluhan sulit tidur Menurun

  3. Keluhan sering terjaga Menurun

  4. Keluhan tidak puas tidur Menurun

  5. Keluhan pola tidur berubah Menurun

  6. Keluhan istirahat tidak cukup tidur Menurun


F. Status Kenyamanan Meningkat (L.08064)


  1. Kesejahteraan fisik Meningkat

  2. Kebebasan melakukan ibadah Meningkat

  3. Dukungan sosial dari keluarga Meningkat

  4. Dukungan sosial dari teman Meningkat

  5. Perawatan sesuai keyakinan budaya Meningkat

  6. Perawatan sesuai kebutuhan Meningkat

  7. Kesejahteraan psikologis Meningkat

  8. Rileks Meningkat

  9. Keluhan tidak nyaman Menurun

  10. Gelisah Menurun

  11. Kebisingan Menurun

  12. Keluhan sulit tidur Menurun

  13. Keluhan kedinginan Menurun

  14. Keluhan kepanasan Menurun

  15. Gatal Menurun

  16. Mual Menurun

  17. Lelah Menurun

  18. Merintih Menurun

  19. Menangis Menurun

  20. Iritabilitas Menurun

  21. Menyalahkan diri sendiri Menurun

  22. Konfusi Menurun

  23. Konsumsi Alkohol Menurun

  24. Penggunaan zat Menurun

  25. Memori masa lalu Membaik

  26. Pola elminasi Membaik

  27. Postur Tubuh Membaik

  28. Kewaspadaan Membaik

  29. Pola Hidup Membaik

  30. Pola Tidur Membaik

Intervensi

A. Manajemen Mual (I.03117)

Observasi:

  1. Identifikasi pengalaman mual

  2. Identifikasi isyarat non verbal ketidaknyamanan (misal bayi, anak-anak, dan mereka yang tidak dapat komunikasi secara efektif)

  3. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (misal Nafsu makan, aktivitas kinerja, tanggung jawab, peran, dan tidur)

  4. Identifikasi faktor penyebab mual (misal Pengobatan dan prosedur)

  5. Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual pada kehamilan)

  6. Monitor mual (misal Frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)

  7. Monitor asupan nutrisi dan kalori

Terapeutik:

  1. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (misal bau tak sedap, suara, dan rangsangan visual yang tidak menyenangkan

  2. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (miKecemasan, ketakutan, kelelahan

  3. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik

  4. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak berwarna jika perlu

Edukasi :

  1. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup

  2. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual

  3. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak

  4. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual (misal Biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)

Kolaborasi:

  1. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

B. Manajemen Muntah (I.03118)

Observasi :

  1. Identifikasi Karakteristik muntah (misal Warna, konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi, dan durasi)

  2. Periksa Volume muntah

  3. Identifikasi riwayat diet (misal Makanan yang disuka, tidak disukai, dan budaya)

  4. Identifikasi faktor penyebab muntah (misal Pengobatan dan prosedur)

  5. Identifikasi faktor kerusakan esofagus dan faring posterior jika muntah terlalu lama

  6. Monitor efek manajemen muntah secara menyeluruh

  7. Monitor keseimbangan cairan dan eletrolit

Terapeutik:

  1. Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (misal Bau tak sedap, suara, dan stimulasi visual yang tidak menyenangkan

  2. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah (misal Kecemasan, ketakutan)

  3. Atur posisi untuk mencegah aspirasi

  4. Pertahankan kepatenan jalan nafas

  5. Bersihkan mulut dan hidung

  6. Berikan dukungan fisik saat muntah (misal Membantu membungkuk, atau menundukan kepala)

  7. Berikan kenyamanan selama muntah (misal Kompres dingin di dahi, atau sediakan pakaian kering, dan bersih)

  8. Berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi minimal 30 menit setelah muntah

Edukasi :

  1. Anjurkan membawa kantong plastik untuk menampung muntah

  2. Anjurkan memperbanyak istirahat

  3. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengelola muntah (misal Biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)

Kolaborasi:

  1. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

C. Manajemen Efek Samping Obat (I.14505)

Observasi:

  1. Periksa tanda dan gejala terjadinya efek samping obat

  2. Identifikasi penyebab timbulnya efek samping obat (misal Usia tua, fungsi ginjal menurun, dosis tinggi, rute pemberian tidak tepat, waktu pemberian tidak tepat)

Terapeutik:

  1. Hentikan pemberian obat

  2. Laporkan efek samping obat sesuai dengan SPO

  3. Berikan pertolongan pertama untuk meminimalkan efek samping, sesuai kebutuhan

Edukasi :

  1. Jelaskan proses terjadinya efek samping obat

  2. Anjurkan mengentikan konsumsi obat

  3. Ajarkan meminimalkan efek samping obat

Kolaborasi:

  1. Konsultasikan pemberian medikasi untuk penanganan efek samping

D. Pemberian Obat Intravena (I.02065)

Observasi:

  1. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat

  2. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi

  3. Periksa tanggal kadaluarsa obat

  4. Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu

  5. Monitor efek terapeutik obat

  6. Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat

Terapeutik:

  1. Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)

  2. Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV

  3. Campurkan obat kedalam kantung, botol, atau buret, sesuai kebutuhan

  4. Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat

  5. Tempelkan lebel keterangan nama obat dan dosis pada wadah cairan IV

  6. Gunakan mesin pompa untuk pemberian obat secara kontinu, jika perlu

Edukasi :

  1. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum pemberian

  2. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat

E. Manajemen Stres (I.09293)

Observasi:

  1. Identifikasi tingkat stres

  2. Identifikasi stresor

Terapeutik:

  1. Lakukan reduksi ansietas (misal anjurkan napas dalam sebelum prosedur, berikan informasi tentang prosedur)

  2. Lakukan manajemen pengendalian marah, jika perlu

  3. Pahami reaksi marah terhadap stresor

  4. Bicarakan perasaan marah, sumber dan makna marah

  5. Berikan kesempatan untuk menenangkan diri

  6. Pastikan keselamatan pasien, anggota keluarga dan staf

  7. Berikan waktu istirahat dan tidur yan cukup untuk mengembalikan tingkat energi

  8. Gunakan metode untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan spiritual

  9. Pastikan asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan resistensi tubuh terhadap stres

  10. Hindari makanan yang mengandung kafein, garam dan lemak

Edukasi:

  1. Anjurkan mengatur waktu untuk mengurangi kejadian stres

  2. Anjurkan mengendalkan tuntutan orang lain dengan negosiasi atau mengatakan "tidak"

  3. Anjurkan memenuhi kebutuhan yang prioritas dan dapat diselesaikan

  4. Anjurkan latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan biologis dan emosional 30 menit tiga kali seminggu

  5. Anjurkan menggunakan teknik menurunkan stres yang sesuai untuk diterpkan di rumah sakit maupun pada situasi lainnya

  6. Ajarkan teknik menurunkan stres (misal latihan pernapasan, masase, relaksasi progresif, imajinasi terbimbing, biofeedback, terapi sentuhan, terapi muratal, terapi musik, terapi humor, terapi tertawa, meditasi)